Virus mbak Ayu
seperti biasa, sore bakda magrib anak kontrakan gang 1 itu keluar membeli makan. Sejak 2 bulan terakhir memang mereka tak masak sendiri lagi. "nggak sempat lagi" begitulah kata mereka. Biasalah mahasiswa tingkat tinggi.Tak saperti biasanya sore ini mereka keluar semua mewujudkan rencana kemarin untuk makan bareng di warung lesehan Cak Mamat.Para jilbaber memenuhi lorong kecil,percakapan terdengar riuh. mulai obrolan menu makan, model jilbab, serta komentar tentang tetangga mereka. hmmmmmmmmm,....rame dan seru banget. tak sadar mereka sudah sampai di warung Cak Mamat.
"Bebek 5 pak", pesan Mira.
"lele 3 pak minumnya es t eh 8", tambah Aray.
Sambil menunggu pesanan mereka kembali ngobrol. Kebiasaan buruk...!!! mereka berkomentar tentang apa saja yang ada di sekitar mereka, termasuk pengamen yang kian banyak.
"Zzzzt.....lama ya? lapar banget ni..."celetuk Nia.
"Sabar lah!"sahut satu di antara mereka.
tak lama kemudian pesanan datang. Bersamaan makanan yang dipesan siap disantap ada dua orang masuk. tepatnya seorang laki-laki bersama perempuan berjilbab yang tampak begitu kalem dengan jilbab lebar abu-abunya.
"Ayu!" Mira mengenalnya dan memanggil.
"Eh Mira", respon Ayu singkat.
Lelaki di sampingnya tersenyum kemudian saling pandang dengan Ayu. Mira melanjutkan makannya sedangkan Ayu memesan makanan bersama lelaki tampan itu. mereka memilih posisi duduk di pojok ruangan. Sebenarnya mira penasaran, siapakah lelaki itu? ia mencoba khusnudzon. Mungkin si tampan itu adiknya. Apalagi Ayu masuk dalam jajaran pengurus harian jamaah masjid. tidak mungkin ia melakukan hal yang tak sesuai syari'at. Pikiran Mira terus berpetualang, tangannya dengan teliti melepas daging bebek dari tulangnya. Ha...piringnya sudah bersih. teman-teman yang lain benar-benar menikmati makan malam itu. Subhanallah,..indahnya kebersamaan ini.
***
perjalanan kembali ke kontrakan terus dihiasi wajah-wajah ceria. Tampak benar persaudaraan mereka yang kuat. Di antara mereka,Mira yang dituakan dan dijadikan panutan. Pembawaannya yang selalu anggun tapi berwibawa bisa membuatnya dekat dengan semua anggota kontrakan itu. Sesampainya di kontrakan mereka Shalat Isya berjamaah.
"Mbak sepertinya mbak yang tadi ketemu kita waktu makan nggak asing ya? kayaknya aku pernah ketemu gitu" Sita, mahasiswi semester awal itu tiba-tiba mendekati Mira.
"Ya seharusnya kenal lah, itu mbak Ayu, ketua departemen keputrian Masjid dek." jawab Mira santai.
"Itu tadi suaminya ya mbak?" tanyanya lanjut.
"Aku pernah lihat cowok itu di jurusan apa gitu?"sambung Lala sambil mengingat-ngingat.
"Setahu mbak, Ayu belum menikah. mungkin adiknya atau keluarganya lah" Mira mencoba menanggapi.
"masa' sih mbak kalau saudara kyak gitu sikapnya, kayak suami istri tau1" seru Lala,memang lala yang paling awam karena kerjaannya hanya belajar dan belajar. Tapi kalau ngomong ngotot.
"sudahlah, InsyaAllah mbak Ayu mngerti dengan siapa ia boleh bergaul.Ayo disiapkan materi untuk ujian besok" Mira menyudahi obrolan itu lalu masuk kamarnya. Di kamar Mira segera mengambil hp-nya. memang jarang ia ketemu Ayu, hanya beberapa kali pada event-event besar masjid. Mira sudah bekerja jadi sudah tak sesering dulu waktu masih kuliah mengikuti acara masjid. diketiknya SMS itu
'Assalamu'alaykum ukhti...kaifa haluk? kangen nih dek, udah lama kita nggak diskusi?"
sms terkirim...lama tak ada jawaban. Mira membaca buku yang baru kemarin dibelinya. Ya, buku tentang sifat-sifat mulia muslimah. Sungguh indah muslimah itu, setiap tutur katanya menentramkan, tingkah lakunya menjadi cerminan. balutan jilbab mengamankan setiap keindahan yang Allah titipkan. Muslimah sejati yaitu yang selalu menjaga perangai mulia itu. setiap aktivitas dalam hidupnya adalah dakwah. Subhanallah...
hp-nya berdering.Ayu memanggil...
"Assalamu'alaykum..."sambut Mira segera.
"Wa'alaykumussalam warakhmatullah mbak. wah alhamdulillah mbak kabar ane baik-baik. mbak sendiri gimana? udah kerja dimana sekarang mbak? lama kita nggak ketemu"jawabnya dengan memberi tumpukan pertanyaan kembali.
" Alhamdulillah baik-baik juga. sekarang mbak ngajar di SMP. iya ni lama nggak ketemu, tadi juga ketemu nggak bisa ngobrol" jawab Mira dengan nada datar.
" Iya mbak", Ayu menjawab singkat. nadanya melemah.
"Siapa tdi yu? dijenguk saudara ya?" Mira mulai mencari jawaban atas rasa penasarannya tadi.
"oh itu" nadanya agak terbata-bata.
"Atau jangan-jangan tadi suami anti ya? wah kok nggak ada kabarnya?" pancing Mira lagi.
"Belum mbak, tu tadi saudara" lagi-lagi Ayu menjawab dengan terbata-bata.
Obrolan beralih tentang kondisi masjid saat ini, tak lupa Mira menanyakan kondisi para kadernya. Sepertinya baik-baik saja. Obrolan berlangsung hampir 30 menit.
"Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh" percakapan mereka berakhir.
Mira teringat beberapa adik tingkatnya yang pernah bercerita tentang keadaan pengurus masjjid yang kian hari acapkali mengecewakan. sikapnya seringkali tak mencerminkan sebagai muslimah yang sejatinya. akhir-akhir ini sering ada selentingan kalau banyak pengurus masjid yang terserang VMJ (virus merah jambu). Cinta Lokasi antar pengurus putra dan putri. Tapi sepertinya dari obrolan dengan Ayu tadi, semuanya baik-baik saja,gumam Mira. ia meneruskan membacanya.
***
4 bulan kemudian. Masa wisuda di kampus Mira (dulu,..hehe..) tiba.
Kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah wisudawan wisudawati yang berhasil menyelesaikan kuliahnya itu. Keluarga mereka ikut merayakan hari bahagia itu, semua bersuka cita.
Sore ini Mira mengisi kajian kelompoknya. tepat pukul 16.00 semua sudah hadir. Kajian dipenuhi dengan diskusi.
Pukul 17.30, kajian selesai dilanjutkan shalat maghrib berjamaah.
"Mbak buru-buru mau pulang ya? Ria menghampiri Mira;
"Ada apa dek? nggak buru-buru ko" jawab Mira
"Ada yang mau saya bicarakan sebentar mbak"
"Ayo di kontrakan mbak saja, gimana? minta Mira karena hari kian malam.
"Iya mbak"
Sesampai di kontrakan, belum lagi mulai cerita, Ria menangis. Mira dibuatnya kebingungan namun ia tetap tenang menunggu Ria berbicara.
"Mbak saya tadi ketemu mbak Ayu di hall kampus", Ria mulai bicara masih sambil ter-engah-engah.
"Dia jadi pendamping wisuda Ali mbak, saya nggak terima dengan semua ini" lanjut Ria.
Hah, Mira semakin bingung dibuatnya..........
________bersambung ya teman-teman______insyaallah segera,ni ada acara yang tidak bisa ditunda.InsyaAllah segera. tlg komentarnya ya....