Pages

cinta untuk kekasih

CINTA UNTUK KEKASIH





Jodoh adalah rahasia Tuhan yang tak pernah bisa ditebak

Pertemuan kita adalah sebuah bukti rahasianya

Begitu banyak jurang pemisah antara kita

Tapi pertemuan dua hati tak ada yang bisa memisahkan

Walau seberat rintangan apapun akan dihadapi



Begitu mahal kita menebus rasa cinta itu

Tapi begitu banyak yang mendukung hati kita untuk bersatu

Walau kita dan mereka tidak pernah saling mengenal

Tapi ikatan kita adalah menyatukan perbedaan yang ada

Dan itu telah kita ikrarkan 4 tahun lalu



Derai air mata memang tidak kamu keluarkan

Tapi itu tertumpah dimataku karena sebuah perjuangan

Telah aku selesaikan



Sayank, waktu 4 tahun telah berlalu

Seumur jagung memang pernikahan kita

Tapi aku akan terus belajar

Untuk bisa menjaga ikatan suci ini

Aku belum bisa membuatmu bahagia

Tapi aku yakin aku bisa memberimu lebih



Makasih Khalisaku atas cintamu selama ini

Semua pengorbananmu takkan pernah aku sia siakan

Aku mencitaimu sekarang dan selamanya



Hari ini 26 Juni genap 4 tahun pernikahan kita



Aha hari ini saya tiba-tiba teringat kalau tanggal 26 Juni adalah tanggal pernikahan saya dengan istri hampir lupa ketika tanpa sengaja melihat tanggal, dan sayapun menyempatkan diri untuk menelpon istri hanya sekedar mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN CINTA….dan sebuah balasan berupa sms dari cyank"q"

MALAM FROM LISA


MALAM FROM LISA
Lisa begitulah teman-temanku memanggil namaku. aku memang tidak populer di sekolahku tapi aku memiliki wajah yang manis dan lesung pipi di kedua pipiku dan lumayan banyak anak2 sekolahku yang menyukaiku. aku mempunya 2 orang sahabat yaitu Nisa dan Rani mereka selalu ada saat aku butuh.*** hari kala itu sangat cerah kebetulan itu juga hari libur. aku keluar dari balkon kamarku untuk menghirup udara segar pagi hari. dari balkon kamarku aku melihat bahwa rumah sebelahku yang kosong itu ternyata ada yang ingin menempatinya. dari jauh aku melihat seseorang yang sangat menarik perhatianku. keesokan harinya papa dan mamaku mengajakku untuk mengunjungi tetangga baru sebelah rumahku"lisa kamu mau ikut apa gak sih!"tanya mamaku "iya ma, aku ikut kok tapi aku ganti baju dulu ya."aku menjawab dengan malas "yaudah mama sama papa duluan ya? nanti kamu nyusul aja." kata mama buru.*** aku pun siap dengan kaos panjang dan celana legingku dan juga rambut panjangku yang terurai."assalamualaikum.""walaikumsalam, eh kamu lisa kan anaknya bu lina sama pa anton? nama tante, rosa ""iya tante rosa mama sama papa aku tadi kerumah tante kan?"tanyaku "iya tapi kata mama sama papa kamu ada kerjaan penting jadi mereka harus balik ke kantor""ohh.. gitu ya tante makasih ya, saya permisi dulu.""loh.. kok udah pengen pulang, kamu masuk dulu aja yuk nanti tante kenalin sama anak tante dia seumuran kamu juga kok."pinta tante rosa dengan semangat " yaudah deh tante tapi gak ngerepotin kan?"" ya engga lah.. sebentar ya tnate panggil dulu anak tante.""iya tante.""Rio..Rio.."panggil tante rosa kepada anaknya "iya mah.."jawab anak tante rosa."kenalin ini anak tante namanya RIO""RIO.." "ALISA panggil aja Lisa." menurutku Rio memiliki wajah yang tampan dan juga keren tetapi dia kelihatannya orang yang pendiam.*** keesokan harinya disekolah anak perempuan di sekolah ku sangat ramai membicarakan tentang siswa baru "eh Ran, lo tau ga anak baru yang pindahan dari bandung itu?" tanya Nisa penasaran "gue ga tau tuh," rani penasaran "katanya ya dia bakal sekelas sama kita loh..""masa sih tw dari mana lo?"rani penasaran " ya gue sih cma denger doang.""udah deh lo berdua tuh ribet banget sih ngurusin anak baru doang."ucap ku sewot. " krrrrrriiiingggggg"belamasuk berbunyi dan betapa terkejutnya aku ternyata siswa baru itu adalah RIO. "perkenalkan anak2 ini adalah siswa pindahan dari bandung namanya Rio Febriansyah, silahkan RIO perkenalkan diri kamu"kata pak udin menjelaskan "perkenalkan nama saya Rio Febriansyah"ujar Rio memperkenalkan diri. semua siswa perempuan di kelasku sangat terpesona melihat Rio yang mereka katakan sangat perpect."Rio silahkan kamu duduk di bangku sebelah lisa yang kosong"suruh pak udin. Rio pun akhirnya duduk berdampingan denganku"huh males banget deh duduk sama anak yang sikapnya dingin begini"ujarku dalam hati."kkkrrrrrrrrrrriiiiiiinnnngg"bel pulang pun berbunyi "huh bosen banget tadi belajar fisika sama pak udin"keluhku"alaaahh bukannya seneng bisa duduk sama anak baru ganteng lagi?"ledek Nisa"iya tuh bukannya seneng bisa duduk sama cowok ganteng?"Rani ikut meledek"ihh apaan sih kalian berdua, bukannya seneng tau tapi malah ngebosenin"ujarku"kok bisa ngebosenin?"tanya Nisa"yaiyalah orangnya aja diem mulu gimana bsa seneng coba, ada juga jadi boring.***pada malam harinya aku selalu duduk di balkon kamarku untuk menulis novel sambil mencari udara segar.dan aku merasa ada yang memperhatikanku tapi aku tidak tahu siapa, akhirnya karena takut aku langsung masuk kekamar dan mencoba untuk tidur.** minggudepan sekolah akan mengadakan malam prom tapi diantara kami bertiga hanya aku yang belum mendapat pasangan "huh kalian enak banget sih masa gue sendirian dateng ke promnya?"tanyaku "yahh lo ajak aja si Rio kan katanya dia juga belum punya pasangan tuh"ujar nisa "tapi gimana gue ngomongnya dia aja orangnya cuek banget"ujarku "yaudalah kalo ga punya pasangan juga gapapa kan ada kita berdua"ujar rani"kan kalian udah ada pasangan"kataku"oh iya ya, sorry ya lis gue lupa.hehe""yaudahlah gue dateng sendiri aja"ujarku pasrah "sorry ya lis"kata Rani " yaudah gapapa kalee"ujarku.***"tiiinngg noonngg"bel rumah berbunyi. akupun terkejut ternyata yang datang ke rumahku adalah Rio. "eh Rio tumben lo kesini, ada angin apa nih sampe lo dateng ke rumah gue?"tanyaku santai "ehhmm lis besok lo ke acara prom udah ada pasangan belom?""ehhmm belom sih emang kenapa?"tanyaku mencoba santai"lo mau ga jadi pasangan gue buat acara prom nanti?"tanyanya menahan gugup " ya boleh lah, daripada gue dateng sendirian terus jadi kambing conge mending gue sama lo."kataku sambil bercanda "ok deh besok lo gue jemput jam 7 ya."ujarnya "ok."***keesokan harinya aku sudah siap dengan dress putih yang aku beli bersama Nisa dan rani minggu lalu dan rambut panjang yang tergerai serta sepatu hak putih juga."tiinngg nnoonngg"bel rumah berbunyi ternyata yang datang Rio dengan mengenakan kemeja putih dan celana jeansnya yang menurutku malam itu dia sangat ganteng."lis, ada Rio nih. cepetan kasian tuh kelamaan nunggunya!"teriak mamaku "iya mah, aku juga udah siap kok"ujarku. malam itu aku terlihat anggun mengenakan dress putih dengan rambut panjangku yang tergerai, kelihatannya Rio juga sangat terpesona dengan tampilanku malam itu karena kalo di sekolah aku selalu berpenampilan agak tomboy jadi terlihat sekali dia pangling melihatku."eh Io ayo berangkat udah telat nih! jangan bengong mulu dong"kataku "iya lagian sih lo lama banget dandannya!"katanya dengan sikap dinginnya.*** malam itu suasana sangat romantis dan juga ramai. acarapun dimulai dengan acara dansa, akupun berdansa dengan Rio entah kenapa hatiku sangat gugup dari biasanya dan jantungku berdetang kencang saat berdansa dengannya.terlihat sekali Rio juga mengalami hal yang sama denganku meskipun dia tutupi dengan sikapnya yang sok cool itu."eh lis ge ambil minuman dulu ya."kata Rio datar "yaudah sekalian tolong ambilin buat gue juga ya.ehehe?"pinta ku "iya"ujarnya datar. acara dansa pun selesai dan dilanjutkan acara band dan juga penyanyi yang masih termasuk siswa sekolahku. tiba-tiba saja aku mendengar suara yang tidak asing di telinga ku "malam ini gue bakalan nyatain perasaan gue pada seorang cewek dan gue bakalan persembahin lagu ini buat cewek itu"ujar Rio diatas panggung sambil memetik gitarnya."hah Rio ngapain tuh anak diatas panggung, ternyata diem-diem tuh anak punyan gebetan juga."kataku heran. setelah selesai menyanyikan lagu Rio menyatakan perasaannya "gue suka sama dia pada pandangan pertama,sejak itu gue selau diem2 memperhatikan dia saat dia sedang menulis novel di balkon kamarnya dari balkon rumah gue, tapi gue ga punya nyali buat ngedeketin dia tapi baru saat ini gue berani deket sama dia dan gue juga baru berani nyatain ini di depan dia."jelas Rio"hah apa Rio yang merhatiin gue waktu itu?ahh ga mungkin, paling itu juga cewek lain"ucap ku dalam hati "gue suka sama lo,gue juga sayang sama lo, lo mau ga jadi pacar gue ALISA FITRIANI?"ucap Rio yang sangat mengagetkanku. saay itu juga semua teman teman memperhatikanku dan memberikan aba2 untuk mengakatan terima,Rio pun turun dari panggung dan menghampiriku dia memegang tangan ku dan berkata"lis gue suka sama lo sejak pertama kali gue ngeliat lo gue juga selalu merhatiin lo meski dari jauh, lo mau kan jadi cewek gue. saat itu gue bingung mau jawab apa "ehm sebenernya gue juga udah suka sama lo sejak pertama w ketemu lo."jelas ku " jadi?"tanya Rio penasaran "iya gue mau jadi pacar lo" Rio pun bersorak dan langsung memeluk aku dengan penuh kasih sayang.

CINTA YANG DATANG DAM MENUNGGU



cinta yang datang dan menunggu

Cinta dan Persahabatan

Oleh : ADI CHANGCUTER

Acara televisi sore ini tak satupun membuat aku tertarik. Kalau sudah begini aku bingung entah apa yang harus aku lakukan. Tio bersama Sany kekasihnya, sahabatku Ricky entah kemana? Mall, bioskop ataupun perpustakaan, bukan tempat yang aku suka, apalagi mesti pergi sendirian.

mmm…Pantai.

Ya pantai. kayaknya hanya pantailah, tempat yang mampu membuat aku merasa damai dan tak aneh jika aku pergi sendirian.

Kuambil jaket, lalu kusamber kunci dan pergi menuju garasi. Kukendarai mobil mama yang nganggur di sana. Papa dan mama lagi keluar kota, jadi aku bisa keluar dan mengendari mobilnya dengan leluasa.

Terik panas masih menyengat, walaupun waktu sudah menjelang sore. Namun tak membuat manusia-manusia di Ibukota berhenti beraktivitas meskipun di bawah terik matahari yang mampu membakar kulit. Jalan-jalan macet seperti biasanya. Dipenuhi mobil dari merek ternama ataupun yang sudah tak layak dikendarai.

Lalu di depan kulihat pemandangan lain lagi. Pedagang kaki lima duduk lesu menunggu pelangannya.

Krisis yang melanda membuat banyak orang hati-hati melakukan pengeluaran, bahkan untuk membeli jajan pasar.Walaupun tak seorang yang menghampirinya, namun dia tetap semangat menyapa orang-orang yang lewat dan akhirnya ada juga satu pembeli yang menuju arahnya.

Sekilas kulihat orang itu kok mirip sekali dengan Ricky. Kugosok-gosok mataku, menyakinkan pandanganku. Kutepikan mobilku, lalu aku berhenti di tepi jalan itu. Dengan setengah berlari, aku mengejar sosok itu.

Ah…kendaraan sore ini banyak sekali, sehingga membuat aku kesulitan untuk menyeberang jalan ini. Tapi akhirnya terkejar juga, dengan nafas tersengal-sengal, kujamah bahunya.

“Ky!” seruku tiba-tiba, sehingga membuatnya terkejut.

“Anda siapa?” tanya Ricky pura-pura tak mengenalku.

“Ky. Sekalipun kamu jadi gembel , aku akan tetap menggenalmu.” jelasku mendenggus kesal.

“Sudahlah, Sophia, jangan membuat aku terluka lagi.” tukasnya begitu sinis seraya beranjak pergi.

“Ky…Ky…knapa kamu tak pernah mau mendengarkan penjelasanku!” teriakku sekeras-kerasnya. Namun bayangan Ricky semakin menjauh dan akhirnya tak kelihatan.

***

Ricky, Tio dan aku adalah sahabat karib dari kecil. Setelah tumbuh besar, aku tetap mengganggap Ricky adalah sahabat terbaikku, tapi Ricky punya rasa berbeda dari persahabatan kami. Yang aku cintai adalah Tio. Ini yang membuat Ricky menjauhiku. Tapi yang Tio cintai bukan aku, tapi Sany, teman sekelasnya.

Cinta, sulit di tebak kapan dan di mana berlabuh!

Banyak orang tak bisa terima, jika cintanya ditolak, tapi bukankah cinta tak mungkin dipaksa?

Tak mendapatkan cinta Tio, tak membuatku menjauh darinya, tapi aku akan tetap menjadi sahabat baiknya. Walaupun ada sedikit rasa tidak puas, kadang rasa cemburu menganggu hati kecilku, saat kutahu untuk pertama kali, orang yang Tio cintai adalah orang lain.

Aku harus bisa menerima keputusannya , walaupun terasa berat . Bukankah, kebahagian kita adalah melihat orang yang kita cintai hidup berbahagia, baik bersama kita atau tidak?

Tapi tidak dengan Ricky, dia lebih memilih, meninggalkanku, mengakhiri persahabatan manis kami. Pergi dan aku tak pernah tahu kabarnya. Tapi apapun yang terjadi, aku akan selalu berharap suatu saat kami akan dipertemukan lagi.

Karena bagiku, cinta dan persahabatan adalah dua ikatan yang sama. Ikatan yang tak satupun membuat aku bisa memilih satu diantaranya.

***

Sudah seminggu, setiap hari, aku datang kepersimpangan ini. Berharap bisa melihat sosok Ricky lewat disekitar sini lagi. Tapi, Ricky hilang bagai ditelan bumi. Aku hampir putus asa.

Aku sudah capek menunggu, akhirnya aku bangun dan ingin beranjak pergi. Knapa tiba-tiba, indera keenamku, memberiku insting, kalau Ricky ada di sekitarku.

Kubalikan kepala, kulihat sosok Ricky setengah berlari menyeberang jalan di belakang posisiku. Aku berlari menggejar sosok itu. Kuikuti dia dari belakang. Aku pingin tahu dimana dia berada sekarang.

Akhirnya kulihat Ricky, masuk ke sebuah gang kecil, kuikuti terus , sampai akhirnya dia masuk ke sebuah rumah yang sangat sederhana.

“Knapa Ricky lebih memilih hidup disini, daripada di rumah megah orangtuanya?”

”Knapa dia, tinggalkan kehidupannya, yang didambakan banyak orang?”

”Knapa semua ini dia lakukan?”

“Knapa?”

Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalaku.

Setelah dia masuk kurang lebih 10 menit, aku masih berdiri terpaku dalam lamunanku, dengan pertanyaan-pertanyan yang jawabanya ada pada Ricky. Aku dikejutkan suara seekor anak anjing jalanan, yang tiba-tiba menggonggong.

Aku memberanikan diri memencet bel di depan rumahnya itu.

“Siapa?” terdengar suara dari balik pintu.

Aku diam, tak memberi jawaban. Setelah beberapa saat aku lihat Ricky pelan-pelan membuka pintu. Nampak keterkejutannya saat melihatku, berada di depannya.

“Ky…boleh aku masuk?” tanyaku hati-hati.

“Maukah kamu memberikan sahabatmu ini, segelas air putih.” ujarku lagi.

Tanpa bicara, Ricky mengisyaratkan tangannya mempersilahkan aku masuk. Aku masuk keruangan tamu. Aku terpana, kulihat rumah yang tertata rapi. Rumah kecil dan sederhana ini ditatanya begitu rapi, begitu nyaman. Kulihat serangkai bunga matahari plastik terpajang di sudut ruangan itu.

“Ricky, kamu tak pernah lupa, aku adalah penggagum bunga -bunga matahari.” gumanku.

Dan sebuah akuarium yang di penuhi ikan berwarna-warni, rumput-rumput dari plastik dan karang-karang di dalamnya. Ricky tahu betul aku penggagum keindahan pantai dan laut. Walaupun hal-hal ini dulunya, setahuku, kamu tak menyukainya. Kulihat juga banyak foto persahabatan kami yang di bingkainya dalam bingkai kayu yang sangat indah, terpajang di dinding ruang tamu ini.

Bulir-bulir air mataku, perlahan-lahan mulai tak mampu aku bendung. Aku benar-benar terharu dengan semua yang Ricky lakukan. Begitu besar cinta Ricky buatku. Kupeluk dia, yang aku sendiri tak tahu, apakah pelukan ini adalah pelukkan seorang sahabat ataupun sudah berubah menjadi pelukan yang berbeda?

Ricky kaget, namun akhirnya dia membalas pelukanku, dan memelukku lebih erat lagi , seakan-akan ingin menumpahkan segala rindu yang sudah hampir tak terbendung dalam hatinya.

Kami menghabiskan sore ini dengan berbagi cerita, pengalaman kami masing-masing selama perpisahan yang hampir 2 tahun lamanya dan akhirnya Ricky mengajakku makan, ke sebuah restoran kecil yang sering dikunjunginya seorang diri, di dekat rumahnya. Terdengar alunan tembang-tembang romatis , suasana hening, membuat kami terbuai dalam hangatnya suasana malam itu.

***

Sekarang Ricky sudah tahu, Tio sudah bersama Sany. Kami sekarang menjadi 4 sekawan. Sany juga telah menjadi anggota genk kami.

Ternyata setelah aku mengenalnya lebih lama, Sany adalah sosok yang sangat baik hati, menyenangkan, ramah dan peduli dengan sahabat. Ah…menyesal aku tak mengenalinya lebih dalam sejak dulu.

“Ky , biarlah semua berjalan apa adanya, mungkin cinta akan pelan-pelan muncul dari hatiku.” ujarku suatu hari, saat Ricky mengungkit masalah ini lagi.

“Oke, aku akan selalu menunggumu. Sampai kapapun. Karena tak akan ada seorangpun yang mampu membuatku jatuh cinta . Hanya kamu yang mampu membuat aku damai, tenang dan bahagia.” jelasnya panjang lebar

Sekarang aku memiliki tiga orang sahabat baik. Tak akan ada lagi hari-hariku yang kulalui dengan kesendirian, kesepian dan kerinduan.

Hampir setiap akhir pekan, kami menghabiskan waktu bersama, ke pantai, ke puncak ataupun hanya sekedar berkaroke di rumah sederhana Ricky. Hidup dengan tali persahabatan yang hangat, membuat hidup semakin berarti dan lebih bahagia.

***

Waktu berjalan begitu cepat. Tiga tahun sudah berlalu. Kebaikan-kebaikan Ricky mampu membuat aku merasa butuh dan suka akan keberadaannya di sampingku. Rasa itu pelan-pelan tumbuh tanpa kusadari dalam hatiku.

Aku jatuh hati padanya setelah melalui banyak peristiwa. Cinta datang, dalam dan dengan kebersamaan.

Apalagi dengan sikap dan perbuatan yang ditunjukannya. Membuat aku merasa, tak akan ada cinta laki-laki lain yang sedalam cinta Riky.

Sekarang Ricky bukan hanya kekasih yang paling aku cintai tapi juga seorang sahabat sejati dalam hidupku.

Taiwan, 11 Oktober 2008

CINTA SEORANG IBU

~ CINTA SEJATI SEORANG IBU~

"Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan.

Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga!

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.

Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter.

Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya,

"Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat.

Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu."

Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini." Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu.

Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah.

"Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?"

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.

Kembali ke . . . Daftar Isi 1
~ IBUNDA KENAPA ENGKAU MENANGIS? ~

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?".

Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak".

"Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.

"Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"

Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan"

Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya- tanya, mengapa wanita menangis

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa- masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, berbaktilah, selagi masih ada waktu.....karena di kakinyalah kita menemukan surga.

Kembali ke . . . Daftar Isi 1
~ POHON APEL ~

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.

"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel

"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?"

"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel.

Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi deganku." kata pohon apel.

"Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"

"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah."

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.

"Maaf, anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."

"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." jawab anak lelaki itu.

"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." kata pohon apel.

"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu.

"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya mEmbutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."

"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."

Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita.

Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.

Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan.

Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia.

Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Kembali ke . . . Daftar Isi 1



~ TANGAN IBUKU ~

Beberapa tahun yang lalu, ketika ibu saya berkunjung, ia mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru.

Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut.

Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita, dan ibu saya mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah dan ibu saya mulai frustasi.

Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi lehernya, dan karena ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian, saya melihat bagaimana ia mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah mencoba untuk mengikat talinya.

Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya, seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya.

Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun tersebut.

Pakaian ini begitu indah, dan dia membelinya. Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya.

Sepanjang sisa hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengikat tali blusnya.

Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling membekas dalam hati saya.

Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu saya, mengambil tangannya, menciumnya ... dan yang membuatnya terkejut, memberitahukannya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini.

Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan mata baru, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri.

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan

Ibu...

Kembali ke . . . Daftar Isi 1



~ CINTA IBUNDA ~

Apa yang menarik dari kisah Harry Potter? Bagi saya, novel anak-anak tersebut telah menyelipkan sebuah adegan menarik sekaligus mengharukan:

Kekuatan cinta seorang ibu. Voldemort --penyihir hitam paling ditakuti--tiba-tiba kehilangan seluruh kekuatannya ketika ingin membunuh seorang bayi, setelah sebelumnya berhasil menghabisi orang tua bayi itu. Dunia Mistik menjadi gempar atas kekalahan penyihir tersebut.

Ternyata, sampai detik-detik menjelang kematiannya, sang Bunda masih terus berupaya menyelamatkan Harry Potter yang masih bayi itu. Kekuatan cinta seorang Ibu, meskipun sang ibu telah tiada, telah mampu melindungi sang anak dari bahaya.

Lepas dari kisah Harry Potter, pernahkah kita menghitung berapa liter beras dan berapa jenis makanan yang telah dimasak oleh seorang ibu untuk anaknya, berapa meter lantai telah di-sapu dan di-pel oleh seorang ibu, berapa banyak keheningan malam dilalui sang ibu yang terjaga untuk anaknya, berapa kali kedua tangan sang ibu terangkat ketika berdo'a, dan berapa banyak air mata mengalir ketika sujud mendo'akan kebahagiaan dan keselamatan anaknya.

Sang Ibu telah bertahun-tahun menjelma menjadi perawat untuk penyakit batuk, demam, flu, cacar, ataupun sekedar luka di kaki akibat terjatuh.

Ketika seorang sahabat Nabi ber-thawaf mengeliling Ka'bah sambil menggendong ibunya yang sudah sepuh, ia bertanya pada Rasul yang mulia, "Sudahkah terbayar lunas semua jerih payah ibuku?"

Rasul yang mulia menjawab, "Tidak!, bahkan untuk menandingi rasa sakitnya saat melahirkan engkau pun tidak terbayar!"

Dalam bahasa lain, andaikan, sekali lagi, andaikan saja anda mempunyai gunung emas yang kemudian anda berikan semuanya berikut seluruh perbendaharaan harta anda yang lain untuk mengganti semua yang telah dilakukan oleh seorang ibu, niscaya itu semua belum mampu membayar satu malam saja saat-saat ibu mengasuh anda. Tidak pernah ada kata "cukup", "lunas", "terbayar" untuk membalas cinta seorang ibu.

Kita durhaka pada bunda bila bunda tinggal di rumah kecil dan bocor disana-sini, sementara kita tinggal di tempat yang nyaman; kita berdosa bila kita menikmati makan siang yang lezat dan penuh gizi sementara bunda hanya memakan seadanya; kita berdosa bila menghitung biaya sekolah anak dan karena itu menghindar membelikan obat bagi bunda yang tengah sakit; Kita berdosa bila kita dalam perjalanan yang sangat nyaman dalam mobil mewah, sementara bunda naik kendaraan umum yang penuh sesak; kita tergolong anak durhaka bila kita sanggup piknik atau jalan-jalan dengan isteri namun selalu saja punya alasan untuk tidak mengunjungi atau bersilaturahmi ke tempat bunda (atau berziarah ke kuburannya bila bunda telah tiada).

Jangan gunakan logika untuk berkhidmat pada bunda. Balas cintanya dengan cintamu. Kenapa? Karena "Ridha Allah terletak pada ridha orang tua," begitulah ajaran agama kita.

Bagaimana kita bisa membagi cinta kita untuk keluarga, pekerjaan, dan sekaligus untuk ibunda? Jawabannya adalah: kita tidak pernah membagi cinta; tetapi kita selalu melipatgandakannya. Balaslah kekuatan cinta ibunda dengan ketulusan cinta kita; insya Allah --seperti diilustrasikan dalam kisah Harry Potter di atas--cinta sang bunda akan terus melindungi kehidupan kita.

"Ya Rabb, ampuni dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi kami sewaktu kecil"

Note : Buat renungan untuk kita semua, betapa besar dan agungnya cinta ibu kita kepada kita, sejak dalam kandungan hingga sekarang ini, setelah dewasa dan berdiri sendiri, dapat bekerja, pendidikan dan ajaran agama yang baik, semoga kiranya dapat menjadi pelajaran.

Kembali ke . . . Daftar Isi 1



~ KATA-KATA KASAR ~

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat. "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya.

Ia berkata, "Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda." Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan. Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam di samping saya. Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah.

Ia pergi, hati kecilnya hancur. Saya tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.

Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan berbicara padaku, "Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang. Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan beberapa kuntum bunga dekat pintu."

"Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh anakmu; merah muda, kuning dan biru. Anakmu berdiri tanpa suara supaya tidak menggagalkan kejutan yang akan ia buat bagimu, dan kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu."

Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku mulai menetes. Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, "Bangun, nak, bangun," kataku.

"Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?" Ia tersenyum, " Aku menemukannya jatuh dari pohon. "

"Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu. Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna biru."

Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal karena telah kasar padamu; Ibu seharusnya tidak membentakmu seperti tadi."

Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu."

Aku pun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang biru."

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok, perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.

Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam kepada pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri, suatu investasi yang tentunya kurang bijaksana, bukan?

Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita di atas? Apakah anda tahu apa arti kata KELUARGA?
 KELUARGA = FAMILY.

FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER, (I), (L)OVE, (Y)OU

Kembali ke . . . Daftar Isi 1



~ DO’A UNTUK ORANG TUA ~

(Diambil dari syahifah as-Sajjadiyah)

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
Atas didikan mereka padaku dan
Pahala yang besar
Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka
Sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan

dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
Maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul
Bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta
rahmat-Mu.

Sesungguhnya Engkaulah
yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.

****

Mari kita kenang dosa kepada orang tua kita.
Siapa tahu hidup kita dirundung nestapa karena kedurhakaan kita.
Karena kita sudah menghisap darahnya, tenaganya, airmatanya, keringatnya.

Istighfar, istighfarlah
Barangsiapa yang matanya pernah sinis melihat orangtuanya.
Atau kata-katanya sering mengiris melukai hatinya, atau yang jarang
memperdulikan dan mendoakannya.
Percayalah bahwa anak yang durhaka siksanya didahulukan didunia ini.

Istighfar yang pernah mendholimi ibu bapaknya.

Astaghfirullahal Adhiim

Astaghfirullahal Adhiim

CERPEN CINTA

CERPEN CINTA
semua karna cinta
 
“kita bisa ketemu?”
“kamu udah kangen ya? Tumben banget minta ketemu hari gini. Biasanya kamu cuma punya waktu buat aku weekend doang.”
“jadi, ga bisa? Ada yang mau aku omongin tentang kita. Penting.”
“ok. Ga usah ngambek gitu dong sayang. Mo ketemu dimana?”
Diam sebentar. Sepertinya cowok bersuara parau ditelpon itu sedang berpikir.
“kamu ke rumah aku aja. Tunggu disana sampe aku pulang dari kantor.”
“ada mama di rumah?”
“kayaknya. Sejam lagi kamu berangkat, dan tunggu aku. Mungkin aku agak telat.”
“oke bos!”
 
 
Bertemu pacar adalah saat-saat yang paling dinantikan Aurel setiap akhir minggu. Dengan alasan mencapai kemapanan masa depan yang terbaik, sang pacar tidak mau diganggu oleh recetnya masalah pacaran selama hari kerja. Dan Aurel mengerti betul bagaimana sikap Adrian yang seperti itu. toh pacarnya itu adalah tipe pacar yang sudah hampir tidak ada lagi di muka bumi ini, jarang, bahkan mungkin Adrian adalah satu-satunya spesies cowok sempurna di dunia. Baik, good looking, pengertian, romantis, setia, jujur. Apalagi?
 
Satu jam adalah waktu yang sangat sebentar bagi hampir semua kebanyakan keturunan hawa untuk bersiap menghadapi calon mertua. Biasanya Aurel menghabiskan 2 jam untuk mandi, ½ jam untuk memilih pakaian, dan 1 jam lagi untuk merias diri. Tapi kini semua waktu itu harus dipangkas menjadi 1 jam saja. Setengah jam mandi, 10 menit memilih pakaian, dan 20 menit berdandan. Aurel pun siap.
 
Harusnya dalam 40 menit Aurel bisa tiba di rumah Adrian. Tapi karna ini adalah jam pulang kerja, yang berarti 70% masyarakat ada di jalan, butuh 1 ½ jam untuk sampai. Jalan raya yang sudah diperlebar pun tidak begitu berarti dalam mengatasi kemacetan. Dia jadi ingat komentar pedas Adrian tentang jalanan di kota depok ini.
 
“biar selebar apapun jalanannya, tetep aja bakal macet kalo para pengguna jalannya ga pernah dilebarin otaknya!” komentar pedas Adrian itu berlanjut ke teorinya tentang siapa dalang dibalik kemacetan depok. Angkot.
Aurel ingat ada debat kecil waktu itu.
“kok kamu bisa ngomong gitu yank?”
“apalagi coba!?”
“yaa.. aku bukannya ga setuju ama kamu. Tapi kan bukan cuma angkot doang yang bikin macet.”
“sekarang coba kamu pikir deh yank, jalanan depok tuh lebarnya udah lumayan, tapi kalo ada satu angkot aja yang ngetem di pinggir jalan, bisa bikin macet dari ujung ke ujung.” Sedikit nada emosi terdengar. “dan parahnya lagi, semua orang tuh nggak ngelakuin apa-apa. Sopir angkotnya masa bodoh ama kemacetan yang dia bikin demi duit 3000 perak. Polisi juga nggak bisa jadi penertib yang tertib.” Adrian meneruskan.
“ya udah ah yank. Aku ga mau berantem cuma gara-gara sopir angkot yang sama sekali ga aku kenal.”
Sadar akan sindiran pacarnya yang cantik, Adrian tersipu. “maaf.”
“udah sampe mbak”
Teguran supir taksi si burung biru mengaburkan lamunannya. Ternyata Aurel sudah berada di depan gerbang rumah Adrian. Rumah bertingkat dua yang didominasi oleh warna yang nyentrik dibanding rumah-rumah tetangganya, atau bahkan dibandingkan dengan kebanyakan rumah di Indonesia. Kebanyakan rumah disini di cat putih, sedang rumah Adrian adalah krem, hijau, biru, dan coklat.
 
Dari balik gerbang Aurel bisa melihat mobil Adrian. Itu berarti dia sudah terlambat. Setelah memberikan selembar seratus ribuan, Aurel berlari kecil ke dalam.
 
 
“maaf aku telat.”
“gapapa. Aku juga belom lama pulang koq.” Sekarang mereka berdua sudah duduk di bagian belakang rumah Adrian. Di pinggir kolam renang. Disitu memang ada semacam pondok kecil berisi beberapa kursi, 2 meja kecil, dan dapur. Seperti dapur kedua mungkin.
“maaf juga aku cuma kayak gini.” Aurel merasa sadar dengan penampilannya yang biasa aja mengingat dia cuma mengenakan rok bermotif polkadot hitam-putih selutut dan t-shirt coklat bergambar kucing yang ditutupi oleh blazer putih.
“kamu, cantik banget malam ini. Sederhana tapi mempesona.”
“jadi, apa yang mau kamu omongin?”
 
 
Sekitar jam 11 ketika Aurel membuka pintu kamarnya. Keras suara dari pintu kayu yang terbanting menyamarkan suara isak tangisnya. Setelah mengunci pintu kamarnya, dia melempar tas panda yang tadi diberikan, bukan, dikembalikan Adrian sebelum dia pulang.
Lagu Tormented dari Killing Me Inside terdengar keras menguasai isi kamar Aurel. Setelah berganti pakaian dengan baju tidurnya, dia duduk di sofa berbentuk laptop, dan mulai mengingat apa yang sudah dilaluinya malam ini.
 
“putus!? Kamu mendadak minta aku datang ke rumah kamu dalam waktu satu jam, bilang aku sangat cantik malam ini, tapi kamu minta putus!!???”
Adrian diam.
“kenapa kamu diam? Kamu punya alasan yang bagus kenapa mutusin aku??”
Kembali diam. Tidak ada jawaban.
“jawab!!” kemarahan Aurel meledak. Begitupun dengan tangisannya.
“aku punya satu. Satu alasan bagus kenapa kita harus mengakhiri semua ini. Hubungan kita. Tapi sayangnya, aku nggak bisa bilang itu apa.” Adrian menjelaskan dengan suara parau. Kemudian dia mengambil sebuah tas berbentuk panda. Aurel ingat dia yang membelikan itu untuk Adrian dulu, saat anniversary mereka yang pertama, 4 tahun lalu.
“aku balikin tas ini. Dan aku isi dengan semua kenangan kita. Aku mau kamu bawa tas itu pulang, dan tolong kamu simpen, jangan dibuang. Dan kamu pulang, sekarang.”
“what!!??? Kamu ngusir aku??”
“satu lagi, kamu harus tau kalo aku sayang banget sama kamu. Dan keputusan aku sekarang, adalah yang terbaik.”
“nggak begini seharusnya kamu memperlakukan orang yang kamu sayang banget. Nggak begini seharusnya cara kamu memperlakukan aku.”
Air mata Aurel semakin banyak yang menetes melewati pipi tembemnya dan turun ke bantal berbentuk anjing berwarna coklat dengan bordiran yang tertulis nama LEPI, anjingnya yang meninggal karna sakit. Adrian yang membelikan bantal yang sedang dipeluknya itu agar Aurel tidak sedih lagi. Saat itu Aurel sangat terpukul melihat Lepi sekarat dihadapannya, dan mati tanpa dia bisa melakukan apa-apa. Waktu itu Adrian berjanji kalau dia nggak akan membiarkan Aurel merasakan itu lagi. Perasaan tidak dapat berbuat apa-apa, dan hanya diam menyaksikan sesuatu, atau seseorang, yang dicintainya akan meninggalkannya.
 
 
2 tahun setelah tragedy itu Aurel mulai bisa melupakan kekurangajaran Adrian. Walaupun dia masih belum bisa mengganti sosoknya. Walaupun beberapa temannya bisa menyemangati dia untuk terus move on, melupakan Adrian, dan mencari penggantinya, Aurel masih belum bisa.
 
Adrian masih terlalu hebat.
 
Walaupun dia telah meninggalkannya.
Walaupun dia telah menyakitinya.
Walaupun.. sekarang sudah ada Derry. Cowok yang selama ini berusaha untuk menggantikan posisi Adrian di hatinya.
 
Sampai akhirnya Aurel mulai luluh akan perjuangan Derry. Dan disaat yang bersamaan, Derry juga menyatakan perasaannya kepada Aurel. Pada malam tanggal 14 februari 2008, valentine. Dan jawabannya adalah..
“ya.”
 
Mulai malam itu, Aurel dan Derry menjadi sepasang kekasih.
Mulai malam itu, Aurel melupakan Adrian.
 
Derry mengantar Aurel ke depan rumahnya tepat pukul 11 malam. Sebuah ciuman manis di kening menutup malam indah itu.
 
Memasuki kamarnya, Aurel sudah berniat membuang semua hal yang mengingatkan kepada Adrian. Semua! Dia memasukan semua kenangan manis itu kedalam 2 buah dus aqua bekas. Dan disanalah dia melihat benda itu, tas panda itu. yang dikembalikan Adrian malam itu. Dia sudah menempatkan 2 dus kenangannya bersama Adrian ditempat yang pantas, tempat sampah. Dan tas panda ini seperti sengaja ditinggalkan takdir untuk dibuka, dan dikenang isinya.
Teronggok tak berarti di antara lemari buku dan lemari baju di sebelah kanan kamarnya. Tidak berdebu memang, tapi sama sekali tak tersentuh sejak 2 tahun lalu. Tanpa sadar, tangan Aurel membuka resleting tas tersebut. Tapi, bukannya benda-benda yang bisa membuatnya mengingat masa pacaran mereka dulu, yang ada di dalamnya hanya dua lembar surat, dan sebuah kaset rekaman video.
Satu surat berisi hasil laboratorium, yang menyatakan bahwa Adrian adalah positif mengidap AIDS. Dan satu surat lagi berisi penjelasan dari Adrian.
Tentang kenapa dia memutuskan untuk menyudahi hubungan mereka.
Tentang bagaimana dia bisa terinfeksi penyakit itu.
Dan kenapa dia melakukan hal itu, 2 tahun lalu.
Adrian ternyata adalah pengguna narkoba. Dan alasannya adalah untuk melupakan sejenak masalah-masalah dalam pekerjaannya, dan keluarganya. Setelah dia membaca hasil laboratorium, dia memutuskan untuk tetap menjaga janjinya kepada Aurel. Untuk tidak membiarkan perasaan tidak dapat berbuat apa-apa, dan hanya diam menyaksikan sesuatu, atau seseorang, yang Aurel sayangi meninggalkannya.
 
Dan didalam rekaman video itu, ada semua kenangan mereka bersama. Dia memasukkan semua rekaman tentang mereka, menambahkan dengan merekam barang-barang kenangan mereka, dan diakhiri dengan rekaman Adrian sendiri.
 
“sayang, maaf ya aku kayak gini. Aku bener-bener nggak ingin kita berpisah, tapi ini harus. Aku nggak mau kamu kenapa-napa karna aku. Dan aku juga nggak mau kejadian Lepi keulang lagi. Karna aku yakin kamu nggak bakal bisa ngelakuin apapun. Pasti sekarang kamu marah, dan nangis, karna aku. Maafin aku ya. aku mohon kamu bisa ngerti.”
 
Aurel menangis.
 
“Dan soal hasil lab itu, aku juga minta kamu nggak marah. Aku.. aku.. tertekan banget yank..”
Adrian pun terlihat menangis juga, di dalam rekaman itu.
“kamu tau kenapa aku sama sekali nggak mau diganggu selama hari kerja? Karna semua orang dikantor tuh berharap banget aku bisa melakukan yang terbaik, setiap hari! Aku tuh kayak sapi perah dikantor. Mereka tau aku berpotensi, aku asset mereka, dan mereka cuma ngandelin aku. Dan kamu tau kenapa aku ga berhenti aja?? Karna mama! Mama pengen banget aku berhasil. Dia selalu, dan setiap hari, menuntut aku untuk tetap bekerja. Tempat dimana dia juga dulu kerja! Makanya aku nunggu banget tiap weekend sama kamu. Walaupun Cuma sekedar nonton, makan, jalan-jalan malam, atau sekedar maen monopoli di rumah kamu, aku senang. Aku bahagia. Dengan keterbatasan waktu kita, kamu memberi aku seasuatu. Sesuatu untuk tetap bertahan sampai weekend selanjutnya. Tapi semakin kesini, sesuatu itu nggak cukup. Dan aku nggak mau terus-terusan ngerepotin kamu. Jadi maaf kalo malam ini, tadi, aku jadi cowok yang brengsek banget. Dan terima kasih, untuk semuanya.”
 
 
Setelah membaca itu, dia turun ke ruang tamu, duduk di ruang tamu, dan mencoba menghubungi Adrian. Ponselnya tidak aktif. Telpon ke rumah? Jam segini?? Masa bodoh! Dia harus berbicara dengan Adrian.
“halo.” Itu suara mamanya Adrian.
“halo. Malam tante, ini Aurel.”
“kamu!? Ngapain kamu telpon malem-malem gini??”
“saya mau bicara sama Adrian tante. Penting banget!”
“mau bicara apa kamu sama Adrian?”
“saya.. saya.. baru baca surat dari Adrian tante. Dan saya mau bicara sama dia.”
“surat? Surat yang ada di dalam tas panda? Kamu baru menemukannya setelah 4 tahun!! Terlambat!”
“terlambat? Maksud tante??”
“Adrian sudah nggak ada. Dia sudah meninggal setaun setelah pertemuan terakhir kamu. Karna penyakitnya itu.”
Saat itu juga, saat kenyataan menyerang Aurel, dunianya seakan runtuh. Dia terlambat.
“seminggu setelah kalian terakhir bertemu, Adrian pindah ke bandung ditemani Alvin yang sengaja tante suruh pulang dari Manado untuk menemani abangnya.” Sekarang mereka berdua menangis.
“dan setaun kemudian..”
 
 
Lebih dari satu jam Aurel berbicara dengan mamanya Adrian di telpon. Dan yang dihubungi memberikan semua informasi yang Aurel minta. Juga pesan terakhir Adrian untuk Aurel.
Dia menunggu Aurel menemukan pesan tersebut. Dan karna begitu lamanya dia menunggu, dia menyerah. Adrian hanya berharap Aurel tidak membuang si panda. Dan Adrian juga berharap kalaupun Aurel menemukan pesan tersebut, dia tidak terlalu bersedih. Dia ingin Aurel tetap melanjutkan hidup tanpanya.
puisi islam:tetaplah di sisihku
 
Tetaplah Disisiku
 
Ya Allah…
Dimanakah ku harus berlabuh…
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ ini bukan untukmu…”
“Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”
 
Ya Allah…
Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan ku harus arungi waktu,..
Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..
 
Ya Allah …
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju,..
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku
 
Ya Allah …
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku…
Karna ku mati tanpa hadir-Mu
cintaku padamu ibu yang ku sayang

cinta untuk kekasih

CINTA UNTUK KEKASIH

Jodoh adalah rahasia Tuhan yang tak pernah bisa ditebak
Pertemuan kita adalah sebuah bukti rahasianya
Begitu banyak jurang pemisah antara kita
Tapi pertemuan dua hati tak ada yang bisa memisahkan
Walau seberat rintangan apapun akan dihadapi

Begitu mahal kita menebus rasa cinta itu
Tapi begitu banyak yang mendukung hati kita untuk bersatu
Walau kita dan mereka tidak pernah saling mengenal
Tapi ikatan kita adalah menyatukan perbedaan yang ada
Dan itu telah kita ikrarkan 4 tahun lalu

Derai air mata memang tidak kamu keluarkan
Tapi itu tertumpah dimataku karena sebuah perjuangan
Telah aku selesaikan

Sayank, waktu 4 tahun telah berlalu
Seumur jagung memang pernikahan kita
Tapi aku akan terus belajar
Untuk bisa menjaga ikatan suci ini
Aku belum bisa membuatmu bahagia
Tapi aku yakin aku bisa memberimu lebih

Makasih Khalisaku atas cintamu selama ini
Semua pengorbananmu takkan pernah aku sia siakan
Aku mencitaimu sekarang dan selamanya

Hari ini 26 Juni genap 4 tahun pernikahan kita

Aha hari ini saya tiba-tiba teringat kalau tanggal 26 Juni adalah tanggal pernikahan saya dengan istri hampir lupa ketika tanpa sengaja melihat tanggal, dan sayapun menyempatkan diri untuk menelpon istri hanya sekedar mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN CINTA….dan sebuah balasan berupa sms dari cyank"q"

CERPEN KISAH KU

CERPEN KISAH KU

INDAH PADA WAKTUNYA

ini adalah kisah cintaku...mungkin hampir sama dengan gadis2..lain yang pernah merasakan "PATAH HATI"...
terpuruk,merasa tak adil, jatuh, merasa dikhianati,itulah rasa yang aku alami saat itu...
semua terasa datar, tak ada gairah untuk menatap masa depan..
bodoh memang,aku sadar itu..tapi semua harus aku lalui..fase demi fase aku jalani ..rasa sakit ini...karna aku sadar suatu saat aku akan bahagia dan melupakan ini semua...
tapi inilah tahapan yang harus aku lalui,tersakiti,dan terpuruk...disakiti oleh seseorang yang tlah lama aku knal karna bagiku 4 tahun adalah jangka waktu yang panjang...
kala itu aku menikmati rasa sakit itu sampai aku sendiri merasa jenuh,,dan sadar akan hidup ku yang masih panjang,,mungkin diluarsana masih banyak wanita yang lebih tersakiti dibandingkan aku...

YA ALLAH...bantu hamba mu ini utuk selalu berada di dekat mu,,dan bencoba ikhlas menerima semua ujian yang kau berikan.
dan tiba pada waktu nya doaku di kabulkan..tanpa aku sadari aku merasa tak ada lagi luka di hati ini..semua terasa nyaman...tak ada lagi rasa sesak dihati ini.
ya hanya sahabat dan keluarga lah yang membantu ku untuk bangkin..
kala itu sahabat aku "selvi..; say, semua indah pada waktu nya...
gw yakin dibalik ini semua lo akan dapat ya terbaik tanpa lo duga dan sadar itu..
lalu aku pun memeluknya sebagai ungkapan terimakasih ku...
1 bulan ..hinga 1 thn berlalu...
pada situs jejaring sosial aku mengenal laki2 yang kini menjadi tunangan ku...
PERSAHABATAN
PERSAHABATAN
Mencari persahabatan itu seperti kita memasukkan benang dalam lubang jarum…

Sulitnya mencari seorang sahabat itu bisa digambarkan ketika kita berusaha memasukkan benang ke dalam lubang jarum. Ada saja halangan atau kendala saat kita berusaha memasukkan benang dalam jarum, ada angin, mata kita yang kurang fokus, tempat yang kurang terang dan lain-lain.

Namun setelah kita berhasil melawan kendala yang ada, akhirnya benang bisa masuk ke dalam jarum, itulah saat-saat yang menggambarkan bahwa kita telah berhasil mendapatkan seorang sahabat. Setelah jarum dan benang telah bersatu, tibalah saatnya kita merajut..dalam hal ini kita sebagai jarum dan sahabat kita sebagai benang, bersama-sama merajut peristiwa-peristiwa manis dan indah sehingga menjadi rajutan indah berupa kenangan terindah di hidup kita….

Itulah Sahabat, seseorang yang kita peroleh dari pengorbanan dalam kehidupan kita. Yang awalnya pahit namun berakhir manis
cinta yang datang dan menunggu
Cinta dan Persahabatan
Oleh : ADI CHANGCUTER

Acara televisi sore ini tak satupun membuat aku tertarik. Kalau sudah begini aku bingung entah apa yang harus aku lakukan. Tio bersama Sany kekasihnya, sahabatku Ricky entah kemana? Mall, bioskop ataupun perpustakaan, bukan tempat yang aku suka, apalagi mesti pergi sendirian.

mmm…Pantai.

Ya pantai. kayaknya hanya pantailah, tempat yang mampu membuat aku merasa damai dan tak aneh jika aku pergi sendirian.

Kuambil jaket, lalu kusamber kunci dan pergi menuju garasi. Kukendarai mobil mama yang nganggur di sana. Papa dan mama lagi keluar kota, jadi aku bisa keluar dan mengendari mobilnya dengan leluasa.

Terik panas masih menyengat, walaupun waktu sudah menjelang sore. Namun tak membuat manusia-manusia di Ibukota berhenti beraktivitas meskipun di bawah terik matahari yang mampu membakar kulit. Jalan-jalan macet seperti biasanya. Dipenuhi mobil dari merek ternama ataupun yang sudah tak layak dikendarai.

Lalu di depan kulihat pemandangan lain lagi. Pedagang kaki lima duduk lesu menunggu pelangannya.
Krisis yang melanda membuat banyak orang hati-hati melakukan pengeluaran, bahkan untuk membeli jajan pasar.Walaupun tak seorang yang menghampirinya, namun dia tetap semangat menyapa orang-orang yang lewat dan akhirnya ada juga satu pembeli yang menuju arahnya.

Sekilas kulihat orang itu kok mirip sekali dengan Ricky. Kugosok-gosok mataku, menyakinkan pandanganku. Kutepikan mobilku, lalu aku berhenti di tepi jalan itu. Dengan setengah berlari, aku mengejar sosok itu.

Ah…kendaraan sore ini banyak sekali, sehingga membuat aku kesulitan untuk menyeberang jalan ini. Tapi akhirnya terkejar juga, dengan nafas tersengal-sengal, kujamah bahunya.

“Ky!” seruku tiba-tiba, sehingga membuatnya terkejut.

“Anda siapa?” tanya Ricky pura-pura tak mengenalku.

“Ky. Sekalipun kamu jadi gembel , aku akan tetap menggenalmu.” jelasku mendenggus kesal.

“Sudahlah, Sophia, jangan membuat aku terluka lagi.” tukasnya begitu sinis seraya beranjak pergi.

“Ky…Ky…knapa kamu tak pernah mau mendengarkan penjelasanku!” teriakku sekeras-kerasnya. Namun bayangan Ricky semakin menjauh dan akhirnya tak kelihatan.

***

Ricky, Tio dan aku adalah sahabat karib dari kecil. Setelah tumbuh besar, aku tetap mengganggap Ricky adalah sahabat terbaikku, tapi Ricky punya rasa berbeda dari persahabatan kami. Yang aku cintai adalah Tio. Ini yang membuat Ricky menjauhiku. Tapi yang Tio cintai bukan aku, tapi Sany, teman sekelasnya.

Cinta, sulit di tebak kapan dan di mana berlabuh!

Banyak orang tak bisa terima, jika cintanya ditolak, tapi bukankah cinta tak mungkin dipaksa?

Tak mendapatkan cinta Tio, tak membuatku menjauh darinya, tapi aku akan tetap menjadi sahabat baiknya. Walaupun ada sedikit rasa tidak puas, kadang rasa cemburu menganggu hati kecilku, saat kutahu untuk pertama kali, orang yang Tio cintai adalah orang lain.

Aku harus bisa menerima keputusannya , walaupun terasa berat . Bukankah, kebahagian kita adalah melihat orang yang kita cintai hidup berbahagia, baik bersama kita atau tidak?

Tapi tidak dengan Ricky, dia lebih memilih, meninggalkanku, mengakhiri persahabatan manis kami. Pergi dan aku tak pernah tahu kabarnya. Tapi apapun yang terjadi, aku akan selalu berharap suatu saat kami akan dipertemukan lagi.

Karena bagiku, cinta dan persahabatan adalah dua ikatan yang sama. Ikatan yang tak satupun membuat aku bisa memilih satu diantaranya.

***

Sudah seminggu, setiap hari, aku datang kepersimpangan ini. Berharap bisa melihat sosok Ricky lewat disekitar sini lagi. Tapi, Ricky hilang bagai ditelan bumi. Aku hampir putus asa.

Aku sudah capek menunggu, akhirnya aku bangun dan ingin beranjak pergi. Knapa tiba-tiba, indera keenamku, memberiku insting, kalau Ricky ada di sekitarku.

Kubalikan kepala, kulihat sosok Ricky setengah berlari menyeberang jalan di belakang posisiku. Aku berlari menggejar sosok itu. Kuikuti dia dari belakang. Aku pingin tahu dimana dia berada sekarang.

Akhirnya kulihat Ricky, masuk ke sebuah gang kecil, kuikuti terus , sampai akhirnya dia masuk ke sebuah rumah yang sangat sederhana.

“Knapa Ricky lebih memilih hidup disini, daripada di rumah megah orangtuanya?”

”Knapa dia, tinggalkan kehidupannya, yang didambakan banyak orang?”

”Knapa semua ini dia lakukan?”

“Knapa?”

Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalaku.

Setelah dia masuk kurang lebih 10 menit, aku masih berdiri terpaku dalam lamunanku, dengan pertanyaan-pertanyan yang jawabanya ada pada Ricky. Aku dikejutkan suara seekor anak anjing jalanan, yang tiba-tiba menggonggong.

Aku memberanikan diri memencet bel di depan rumahnya itu.

“Siapa?” terdengar suara dari balik pintu.

Aku diam, tak memberi jawaban. Setelah beberapa saat aku lihat Ricky pelan-pelan membuka pintu. Nampak keterkejutannya saat melihatku, berada di depannya.

“Ky…boleh aku masuk?” tanyaku hati-hati.

“Maukah kamu memberikan sahabatmu ini, segelas air putih.” ujarku lagi.

Tanpa bicara, Ricky mengisyaratkan tangannya mempersilahkan aku masuk. Aku masuk keruangan tamu. Aku terpana, kulihat rumah yang tertata rapi. Rumah kecil dan sederhana ini ditatanya begitu rapi, begitu nyaman. Kulihat serangkai bunga matahari plastik terpajang di sudut ruangan itu.

“Ricky, kamu tak pernah lupa, aku adalah penggagum bunga -bunga matahari.” gumanku.

Dan sebuah akuarium yang di penuhi ikan berwarna-warni, rumput-rumput dari plastik dan karang-karang di dalamnya. Ricky tahu betul aku penggagum keindahan pantai dan laut. Walaupun hal-hal ini dulunya, setahuku, kamu tak menyukainya. Kulihat juga banyak foto persahabatan kami yang di bingkainya dalam bingkai kayu yang sangat indah, terpajang di dinding ruang tamu ini.

Bulir-bulir air mataku, perlahan-lahan mulai tak mampu aku bendung. Aku benar-benar terharu dengan semua yang Ricky lakukan. Begitu besar cinta Ricky buatku. Kupeluk dia, yang aku sendiri tak tahu, apakah pelukan ini adalah pelukkan seorang sahabat ataupun sudah berubah menjadi pelukan yang berbeda?

Ricky kaget, namun akhirnya dia membalas pelukanku, dan memelukku lebih erat lagi , seakan-akan ingin menumpahkan segala rindu yang sudah hampir tak terbendung dalam hatinya.

Kami menghabiskan sore ini dengan berbagi cerita, pengalaman kami masing-masing selama perpisahan yang hampir 2 tahun lamanya dan akhirnya Ricky mengajakku makan, ke sebuah restoran kecil yang sering dikunjunginya seorang diri, di dekat rumahnya. Terdengar alunan tembang-tembang romatis , suasana hening, membuat kami terbuai dalam hangatnya suasana malam itu.

***

Sekarang Ricky sudah tahu, Tio sudah bersama Sany. Kami sekarang menjadi 4 sekawan. Sany juga telah menjadi anggota genk kami.

Ternyata setelah aku mengenalnya lebih lama, Sany adalah sosok yang sangat baik hati, menyenangkan, ramah dan peduli dengan sahabat. Ah…menyesal aku tak mengenalinya lebih dalam sejak dulu.

“Ky , biarlah semua berjalan apa adanya, mungkin cinta akan pelan-pelan muncul dari hatiku.” ujarku suatu hari, saat Ricky mengungkit masalah ini lagi.

“Oke, aku akan selalu menunggumu. Sampai kapapun. Karena tak akan ada seorangpun yang mampu membuatku jatuh cinta . Hanya kamu yang mampu membuat aku damai, tenang dan bahagia.” jelasnya panjang lebar

Sekarang aku memiliki tiga orang sahabat baik. Tak akan ada lagi hari-hariku yang kulalui dengan kesendirian, kesepian dan kerinduan.

Hampir setiap akhir pekan, kami menghabiskan waktu bersama, ke pantai, ke puncak ataupun hanya sekedar berkaroke di rumah sederhana Ricky. Hidup dengan tali persahabatan yang hangat, membuat hidup semakin berarti dan lebih bahagia.

***

Waktu berjalan begitu cepat. Tiga tahun sudah berlalu. Kebaikan-kebaikan Ricky mampu membuat aku merasa butuh dan suka akan keberadaannya di sampingku. Rasa itu pelan-pelan tumbuh tanpa kusadari dalam hatiku.

Aku jatuh hati padanya setelah melalui banyak peristiwa. Cinta datang, dalam dan dengan kebersamaan.

Apalagi dengan sikap dan perbuatan yang ditunjukannya. Membuat aku merasa, tak akan ada cinta laki-laki lain yang sedalam cinta Riky.

Sekarang Ricky bukan hanya kekasih yang paling aku cintai tapi juga seorang sahabat sejati dalam hidupku.

Taiwan, 11 Oktober 2008
MALAM PROM LISA
Lisa begitulah teman-temanku memanggil namaku. aku memang tidak populer di sekolahku tapi aku memiliki wajah yang manis dan lesung pipi di kedua pipiku dan lumayan banyak anak2 sekolahku yang menyukaiku. aku mempunya 2 orang sahabat yaitu Nisa dan Rani mereka selalu ada saat aku butuh.*** hari kala itu sangat cerah kebetulan itu juga hari libur. aku keluar dari balkon kamarku untuk menghirup udara segar pagi hari. dari balkon kamarku aku melihat bahwa rumah sebelahku yang kosong itu ternyata ada yang ingin menempatinya. dari jauh aku melihat seseorang yang sangat menarik perhatianku. keesokan harinya papa dan mamaku mengajakku untuk mengunjungi tetangga baru sebelah rumahku"lisa kamu mau ikut apa gak sih!"tanya mamaku "iya ma, aku ikut kok tapi aku ganti baju dulu ya."aku menjawab dengan malas "yaudah mama sama papa duluan ya? nanti kamu nyusul aja." kata mama buru.*** aku pun siap dengan kaos panjang dan celana legingku dan juga rambut panjangku yang terurai."assalamualaikum.""walaikumsalam, eh kamu lisa kan anaknya bu lina sama pa anton? nama tante, rosa ""iya tante rosa mama sama papa aku tadi kerumah tante kan?"tanyaku "iya tapi kata mama sama papa kamu ada kerjaan penting jadi mereka harus balik ke kantor""ohh.. gitu ya tante makasih ya, saya permisi dulu.""loh.. kok udah pengen pulang, kamu masuk dulu aja yuk nanti tante kenalin sama anak tante dia seumuran kamu juga kok."pinta tante rosa dengan semangat " yaudah deh tante tapi gak ngerepotin kan?"" ya engga lah.. sebentar ya tnate panggil dulu anak tante.""iya tante.""Rio..Rio.."panggil tante rosa kepada anaknya "iya mah.."jawab anak tante rosa."kenalin ini anak tante namanya RIO""RIO.." "ALISA panggil aja Lisa." menurutku Rio memiliki wajah yang tampan dan juga keren tetapi dia kelihatannya orang yang pendiam.*** keesokan harinya disekolah anak perempuan di sekolah ku sangat ramai membicarakan tentang siswa baru "eh Ran, lo tau ga anak baru yang pindahan dari bandung itu?" tanya Nisa penasaran "gue ga tau tuh," rani penasaran "katanya ya dia bakal sekelas sama kita loh..""masa sih tw dari mana lo?"rani penasaran " ya gue sih cma denger doang.""udah deh lo berdua tuh ribet banget sih ngurusin anak baru doang."ucap ku sewot. " krrrrrriiiingggggg"belamasuk berbunyi dan betapa terkejutnya aku ternyata siswa baru itu adalah RIO. "perkenalkan anak2 ini adalah siswa pindahan dari bandung namanya Rio Febriansyah, silahkan RIO perkenalkan diri kamu"kata pak udin menjelaskan "perkenalkan nama saya Rio Febriansyah"ujar Rio memperkenalkan diri. semua siswa perempuan di kelasku sangat terpesona melihat Rio yang mereka katakan sangat perpect."Rio silahkan kamu duduk di bangku sebelah lisa yang kosong"suruh pak udin. Rio pun akhirnya duduk berdampingan denganku"huh males banget deh duduk sama anak yang sikapnya dingin begini"ujarku dalam hati."kkkrrrrrrrrrrriiiiiiinnnngg"bel pulang pun berbunyi "huh bosen banget tadi belajar fisika sama pak udin"keluhku"alaaahh bukannya seneng bisa duduk sama anak baru ganteng lagi?"ledek Nisa"iya tuh bukannya seneng bisa duduk sama cowok ganteng?"Rani ikut meledek"ihh apaan sih kalian berdua, bukannya seneng tau tapi malah ngebosenin"ujarku"kok bisa ngebosenin?"tanya Nisa"yaiyalah orangnya aja diem mulu gimana bsa seneng coba, ada juga jadi boring.***pada malam harinya aku selalu duduk di balkon kamarku untuk menulis novel sambil mencari udara segar.dan aku merasa ada yang memperhatikanku tapi aku tidak tahu siapa, akhirnya karena takut aku langsung masuk kekamar dan mencoba untuk tidur.** minggudepan sekolah akan mengadakan malam prom tapi diantara kami bertiga hanya aku yang belum mendapat pasangan "huh kalian enak banget sih masa gue sendirian dateng ke promnya?"tanyaku "yahh lo ajak aja si Rio kan katanya dia juga belum punya pasangan tuh"ujar nisa "tapi gimana gue ngomongnya dia aja orangnya cuek banget"ujarku "yaudalah kalo ga punya pasangan juga gapapa kan ada kita berdua"ujar rani"kan kalian udah ada pasangan"kataku"oh iya ya, sorry ya lis gue lupa.hehe""yaudahlah gue dateng sendiri aja"ujarku pasrah "sorry ya lis"kata Rani " yaudah gapapa kalee"ujarku.***"tiiinngg noonngg"bel rumah berbunyi. akupun terkejut ternyata yang datang ke rumahku adalah Rio. "eh Rio tumben lo kesini, ada angin apa nih sampe lo dateng ke rumah gue?"tanyaku santai "ehhmm lis besok lo ke acara prom udah ada pasangan belom?""ehhmm belom sih emang kenapa?"tanyaku mencoba santai"lo mau ga jadi pasangan gue buat acara prom nanti?"tanyanya menahan gugup " ya boleh lah, daripada gue dateng sendirian terus jadi kambing conge mending gue sama lo."kataku sambil bercanda "ok deh besok lo gue jemput jam 7 ya."ujarnya "ok."***keesokan harinya aku sudah siap dengan dress putih yang aku beli bersama Nisa dan rani minggu lalu dan rambut panjang yang tergerai serta sepatu hak putih juga."tiinngg nnoonngg"bel rumah berbunyi ternyata yang datang Rio dengan mengenakan kemeja putih dan celana jeansnya yang menurutku malam itu dia sangat ganteng."lis, ada Rio nih. cepetan kasian tuh kelamaan nunggunya!"teriak mamaku "iya mah, aku juga udah siap kok"ujarku. malam itu aku terlihat anggun mengenakan dress putih dengan rambut panjangku yang tergerai, kelihatannya Rio juga sangat terpesona dengan tampilanku malam itu karena kalo di sekolah aku selalu berpenampilan agak tomboy jadi terlihat sekali dia pangling melihatku."eh Io ayo berangkat udah telat nih! jangan bengong mulu dong"kataku "iya lagian sih lo lama banget dandannya!"katanya dengan sikap dinginnya.*** malam itu suasana sangat romantis dan juga ramai. acarapun dimulai dengan acara dansa, akupun berdansa dengan Rio entah kenapa hatiku sangat gugup dari biasanya dan jantungku berdetang kencang saat berdansa dengannya.terlihat sekali Rio juga mengalami hal yang sama denganku meskipun dia tutupi dengan sikapnya yang sok cool itu."eh lis ge ambil minuman dulu ya."kata Rio datar "yaudah sekalian tolong ambilin buat gue juga ya.ehehe?"pinta ku "iya"ujarnya datar. acara dansa pun selesai dan dilanjutkan acara band dan juga penyanyi yang masih termasuk siswa sekolahku. tiba-tiba saja aku mendengar suara yang tidak asing di telinga ku "malam ini gue bakalan nyatain perasaan gue pada seorang cewek dan gue bakalan persembahin lagu ini buat cewek itu"ujar Rio diatas panggung sambil memetik gitarnya."hah Rio ngapain tuh anak diatas panggung, ternyata diem-diem tuh anak punyan gebetan juga."kataku heran. setelah selesai menyanyikan lagu Rio menyatakan perasaannya "gue suka sama dia pada pandangan pertama,sejak itu gue selau diem2 memperhatikan dia saat dia sedang menulis novel di balkon kamarnya dari balkon rumah gue, tapi gue ga punya nyali buat ngedeketin dia tapi baru saat ini gue berani deket sama dia dan gue juga baru berani nyatain ini di depan dia."jelas Rio"hah apa Rio yang merhatiin gue waktu itu?ahh ga mungkin, paling itu juga cewek lain"ucap ku dalam hati "gue suka sama lo,gue juga sayang sama lo, lo mau ga jadi pacar gue ALISA FITRIANI?"ucap Rio yang sangat mengagetkanku. saay itu juga semua teman teman memperhatikanku dan memberikan aba2 untuk mengakatan terima,Rio pun turun dari panggung dan menghampiriku dia memegang tangan ku dan berkata"lis gue suka sama lo sejak pertama kali gue ngeliat lo gue juga selalu merhatiin lo meski dari jauh, lo mau kan jadi cewek gue. saat itu gue bingung mau jawab apa "ehm sebenernya gue juga udah suka sama lo sejak pertama w ketemu lo."jelas ku " jadi?"tanya Rio penasaran "iya gue mau jadi pacar lo" Rio pun bersorak dan langsung memeluk aku dengan penuh kasih sayang.

CINTA YANG POLOS

cinta yang polos

Saat itu usia ku baru 18 tahun.

"Siapa nama mu"katanya sambil mengejar ku"Bolehkan kenalan"katanya saat aku menghentikan langkah ku.saat itu aku bingung siapa yang dia tanya.

"kau bertanya pada ku?"tanya ku bingung

"Iya.."dia tersenyum pada ku.

senyum tak akan pernah aku lupa sampai saat ini.dari senyum itulah aku mengenal cinta,cinta ku bersama mu.cara mu mendekati ku sngatlah berbeda dengan pria manapun yang pernah mendekati ku.kau seolah mencari sinyal positif dari ku dengan mengumpankan teman mu yang menyukai ku,padahal saat itu aku tahu bahwa yang menyukai ku adalah diri mu sendiri,kau selalu menegur ku terlebih dahulu karena aku tidak mau bicara dengan mu kalau tidak perlutapi aku selalu menegur ku megajak ku berbicara dengan alasan yang tidak jelas.

Saat aku menyadari aku menyukai mu aku semakin tidak dapat berbicara dengan mu dan semakin tidak kuasa menahan malu apabila bertemu dengan mu,saat ku dengar kau dipukuli orang aku merasa cemas dan karena hal itulah aku memberanikan diri untuk mencari kabar tentang mu dari semua teman-teman mu dan semua teman mu pun membantu ku untuk bisa bersama mu,setiap hari taman mu yang bernama Arif memberiku kabar tentang mu.dan saat aku diberitahu salah satu teman mu bahwa kamu menyukai ku,aku memberanikan diri ku untuk menelpon mu lebih dulu karena semua temanmu terutama Arif yang memberikan nomor telpon mu kepada ku selalu menyarankan ku untuk menelpon mu.saat itu seusai pulang kerja aku berniat main kerumah teman sekolah ku sewaktu di SMK aku mampir kesebuah mini market aku hanya membeli sekotak wafer dan sebuah sabun mandi,ketika aku berjalan kedepan jalan raya aku melihat telpon umum aku memcoba menelpon mu tapi setiap koin aku masukan koin itu keluar kembali,lalu aku pun berjalan tak jauh dari telpon umum yang berada didepan jalan rayan dekat mini market ada sebuah apotek disana juga ada telpon umum dan kali ini aku mencoba menelpon mu lagi dan kali ini koinnya masuk dan aku pun langsung menekan nomor telpon mu,dan diangkat suara seorang pria yang aku dengar saat itu.

"Halo.."kata pria yang ada diseberang telpon

"Halo...bisa dengan Putra"kata ku yanng agak gugup

"Ya..ini dari siapa"kata pria itu

"dari Gina"kata ku dengan polosnya

"Hah...gina"pria itu terdengar kaget setelah aku menyebutkan nama ku

"Iya...ini Putra ya..."kata kulangsung menebaknya

"Bukan"katanya

"Oh...bukan"kata kuagak kecewa,lalu terdengar suara tawa dari telpon "Ih...ini Putra kan?"tanya ku sekali lagi

"Iya..."katanya sambil tertawa

"kamu sudah mendingan ?"tanya ku tentang keadaanya karena kemarin habis dipukuli orang

"Iya...tinggal lemasnya saja"

saat itu pun terjadi pembicaraaan diantara kita salah satunya adalah pembicaraa tentang perasaan kita masing-masing.

"Sebenarnya yang dikatakan teman-teman ku itu benar kalau aku sebenarnya suka dengan mu"katanya.satu kata yang benar-benar membuat ku merasa senang karena selama ini aku tidak salah menilai tingkah lakunya kepada ku.saat itu aku lihat kalender dan aku tandai satu tanggal yaitu 29 april 2005 itulah hari jadian ku dengan mu.

hari terus berlalu kau selalu memperhatikan aku,dan aku pun merasakan semakin hari kita berdua semakin menyangai.kita hanya dapat menghabiskan waktu berdua ditempat kerja,kau selalu membantu ku bekerja semua orang yang ada dipabrikhampir tidak percaya dengan hubungan kita bahkan ada yang bilang kamu menjallin hubungan dengan kuitu karena ingin merubah keturunan tappi itu hanyalah candaan dari teman kerja sepabrik.

igatkah kau saat kita kencan pertama kau langsung mengajak ku kerumah mu aku benar-benar canggung saat meghadapi nenek dan bibi kau.saat kita ingin menyebrang jalan ketika kita ingin menaiki bus kau memenggang tangan ku kau sempat ragu untuk memegang tangan ku tapi saat itu kau pegang tangan ku dan melihat kearah ku aku diam saat kau memegang tangan ku,aku menganggap pengangan tangan mu saat kita akan menyebrang adalah salah satu bentuk kasih sayang mu pada ku,bentuk perlindungan mu pada ku.kita tidak pernah bercumbu kita hanya bersetuhan dengan sewajarnya sentuhan yang menjaga dan melindungi ku itulah yang ku rasakan kepada mu.cinta yang kita jalani adalah cinta yang tulus dari dalam hati tidak ada nafsu didalamnya cinta yang tak akan aku lupa sepanjang hidup ku cinta yang polos.

ku tulis cerpen ini untuk seseorang yang bernama Putra cinta yang selaluada dalam hati ku,ku tulis cerpen ini untuk meminta maaf padanya karena telah menyakiti hatinya waktu itu.semoga dia mau memaafkan ku.walau aku tidak jadi menikah hanya satu pinta ku Putra bisa memaafkan aku tidak lebih dari itu.