Pages

CERPEN ASYIK

cerita anak emo

matahari bulat,besar,terlahap lautan luas. burung-burung yang berkicau riang,kini mulai tergantikan oleh kelelawar yang berterbangan,membelah cakrawala. angin mulai tak bersahabat, membuatku menggigil, membuat ombak yang begitu besar, bergulung-gulung...berkeja
ran. aku melihatnya. tatapannya sangat kosong. aku dapat rasakan kegalaun dihatinya,keresahan yang tengah mendera fikirannya. dia Nina, sahabatku. kini dia tengah bersedih hati, terpukul,terpuruk,tak berdaya,karena takdir yang tengah membuatnya terluka. akupun merasa hidup ini benar-benar tak adil untuknya. takdir begitu kejam. Nina sangat terpukul ketika menyadari bahwa dirinya abnormal. dia tak sama dengan perempuan lainnya. dia lesbian!. aku terkejut mendengar ungkapan hatinya itu. telah lama dia memendam perasaan cintanya terhadap Sharon, sahabat kami. ya...Sharon memang cantik. dia primadona di sekolah kami. banyak laki-laki yang menginginkannya. dia sempurna. kecantikan, kekayaan, kepintaran, dan kerendahan hati...semua dimilikinya. pantas jika semua orang mendambakannya. namun aku bukan termasuk orang-orang itu. aku senang dapat bersahabat baik dengan sharon dan nina. seandainya Sharon tau bahwa Nina mencintainya...aku yakin,Nina akan sangat bahagia. karena diya akan kembali tersenyum bersama kami. namun Nina tak ingin ungkapkan perasaannya. Sharon bukan Lesbian. Sharon tak mungkin mencintai nina. dan NIna tak ingin menjauh dari Sharon. dia memilih diam. merasakan sakitnya menjadi seorang lesbian. mungkin hatinya telah hancur berkeping-keoing. aku melihat airmatanya jatuh. lalu dia duduk merangkul lutut. akupun duduk, lalu mengusap kepalanya. "sebaiknya lu ungkapin ke Sharon,Na?!". kataku,pelan. hening...yang terdengar hanya gemuruh ombak. dan titik-titik air yang membasahi pasir. sepertinya hujan akan turun. "mungkin lesbian kaya gue gak pantes jatuh cinta,raff!" katanya sambil terisak. aku sedih bukan main. aku merangkulnya, mencoba menenangkannya. "lo jangan berfikiran kaya gitu!. siapapun berhak jatuh cinta!" "tapi gue gak bisa dapetin cinta gue,raff!!" "lo harus ungkapin ke Sharon!. lo gak boleh terus-terusan terpuruk kaya gini!". "tapi Sharon bakal jauhin gue!!" "gak mungkin!. Sharon cewe yang baik!. gue yakin dia akan tetep jadi sahabat lo!". "gue gak yakin,raff!" "lo harus yakin!. Sharon sahabat kita, bukan orang lain!". tatapannya masih kosong. kini badannya kuyup, tersiram air hujan. langit seakan menangis,karena Nina menangis. "raff, lo suka Sharon?". tanya Nina mengejitkanku. "kenapa lo tanya kaya gitu,na?" "semua orang suka sama Sharon. gue yakin,lu juga sama..." "kenapa lo jadi paranoid? gue seneng sahabatan sama dia. begitu juga sama lo!!" "gue pengen lo cinta sama Sharon!". "maksud lo?" "Sharon sayang sama lo! dia cinta sama lo!. dia sering cerita ke gue!" dadaku sesak. rasanya sulit bernafas. tenggorokanku tercekat. jantung inimseakan berhenti berdetak. dan darah-darahnya berhenti mengalir di urat saraf. mataku meneteskan air mata. aku ingin mati, karena aku telah menjadi penyebab NIna tak ungkapkan perasaannya. Nina menatap mataku. aku benar-benar menyesal. kuharao ini mimpi. kuharap Nina salah berucap. "lo harus jagain Sharon buat gue!". sambungnya lagi. aku tak sanggup mendengar kata-katanya lagi.aku berlari meninggalkannya. aku tak dapat terima semua ini. aku tak pantas bertemu dengan Nina. aku yang membuatnya terpuruk dan terluka. fikiranku kacau! bagaimana mungkin ini terjadi. mengapa Sharon harus mencintaiku?. seandainya Sharon tau bahwa Nina mencintainya. dan seandainya Nina tau bahwa yang membuat aku atk mencintai Sharon adalah dirinya. bagiku Nina bagai bidadari. aku mencintainya. aku ingin menjaga dan menyimpannya dahatiku, selamanya. aku tak mengerti mengapa ini semua menimpaku. "raff, kok NIna gak sekolah?" tanya Sharon di kantin sekolah pada jam istirahat. "gak tau..gak ada kabar!". jawabku. "balik sekolah kerumahnya,yuk?!" "hah...!!!???. o..ok.." kataku. sebenarnya aku masih ragu untuk menemui NIna. aku benar-benar merasa bersalah. namun aku tak boleh meninggalkannya. dia butuh seseorang. dia sangat rapuh. aku takut kehilangannya. dan betapa terkejutnya aku, ketika mendengar kabar bahwa Nina dilarikan kerumah sakit tadi malam, setelah dia pingsan, karena nekat menenggelamkan diri ke laut, tadi malam. kini rasa bersalahku semakin menjadi-jadi. seandainya aku tak meninggalkannya kemarin,Nina pasti akan baik-baik saja. AAARRRGGGHHH...maafkan aku,Nina. aku segera menjalankan motorku dengan kecepatan penuh, menuju rumah sakit. tanpa sadar, aku telah meninggalkan Sharon dirumah Nina. aku takkan memaafkan diriku, jika terjadi sesuatu dengan NIna ku. setibanya dirumah sakit, Nina tengah duduk di tempat tidur, bersama laptop yang tengah di operasikannya. dia sedikit terkejut melihatku datang. aku segera memeluknya. tak peduli apa yang tengah dikerjakannya. "maafin gue, na..coba gue gak ninggalin lu kemaren...!!" "apaan si lo?!. justru gue benci, gue masih hidup!" katanya sambil melepaskan pelukanku. aku terbelalak.. "kenapa ngeliatin gue kaya gitu?". tanya nya. "gue gakkan ngebiarin lo mati!!". kataku. dia tertunduk,terdiam. "gue sakit,Raff!!.gue gak sanggup hidup jadi lesbian!!". Nina terisak. "gue gak peduli!. lo mesti hidup buat gue!. karena gue sayang sama lo!. gue cinta!". kataku. kini NIna yang membelalakan mata. dia seolah tak percaya. lalu dia kembali tertunduk. "kalo gitu lo mau jagain Sharon buat gue?gue pengen lo jadian sama Sharon!" "lo yang harus jadian sama dia!. gue gak mau liat lo menderita!" "gue seneng kalo lo jadian sama Sharon!. karena gue mau pergi!". kata Nina sambil memegangi dadanya. dia terlihat susah bernafas. "kemana? lo mesti tetep disini. gue gak bisa hidup tanpa lo!!", kataku,terkejut melihatnya terus memegangi dada. sepertinya sangat sakit. tiba-tiba saja badan Sharon terkulai lemas. dia jatuh keyempat tidur dari posisi duduknya. aku terkejut. aku segera memeriksa matanya, memeriksa denyut nadi, dan nafasnya. aku segera memanggil dokter setelah mendapati udara tak lagi berhembus dari hidungnya. lalu dengan panik, aku memanggil suster. dan memelukknya stelah suster berkata dia ttelah mati. aku mejerit. aku menangis. aku memeluknya. dan tak henti ucapkan namanya. aku tak ingin kehilangan Nina. hanya dia yang mampu membuatku tersenyum. namun takdir berkata lain. aku tak berkutik,selain pasrah. ternyata dia sengaja menelan obat penenang yang melebihi dosis. dan aku akan mengingat dan melaksanakan pesan terakhirnya untuk menjaga Sharon...

CERPEN ASYIK

cerita anak emo

matahari bulat,besar,terlahap lautan luas. burung-burung yang berkicau riang,kini mulai tergantikan oleh kelelawar yang berterbangan,membelah cakrawala. angin mulai tak bersahabat, membuatku menggigil, membuat ombak yang begitu besar, bergulung-gulung...berkeja
ran. aku melihatnya. tatapannya sangat kosong. aku dapat rasakan kegalaun dihatinya,keresahan yang tengah mendera fikirannya. dia Nina, sahabatku. kini dia tengah bersedih hati, terpukul,terpuruk,tak berdaya,karena takdir yang tengah membuatnya terluka. akupun merasa hidup ini benar-benar tak adil untuknya. takdir begitu kejam. Nina sangat terpukul ketika menyadari bahwa dirinya abnormal. dia tak sama dengan perempuan lainnya. dia lesbian!. aku terkejut mendengar ungkapan hatinya itu. telah lama dia memendam perasaan cintanya terhadap Sharon, sahabat kami. ya...Sharon memang cantik. dia primadona di sekolah kami. banyak laki-laki yang menginginkannya. dia sempurna. kecantikan, kekayaan, kepintaran, dan kerendahan hati...semua dimilikinya. pantas jika semua orang mendambakannya. namun aku bukan termasuk orang-orang itu. aku senang dapat bersahabat baik dengan sharon dan nina. seandainya Sharon tau bahwa Nina mencintainya...aku yakin,Nina akan sangat bahagia. karena diya akan kembali tersenyum bersama kami. namun Nina tak ingin ungkapkan perasaannya. Sharon bukan Lesbian. Sharon tak mungkin mencintai nina. dan NIna tak ingin menjauh dari Sharon. dia memilih diam. merasakan sakitnya menjadi seorang lesbian. mungkin hatinya telah hancur berkeping-keoing. aku melihat airmatanya jatuh. lalu dia duduk merangkul lutut. akupun duduk, lalu mengusap kepalanya. "sebaiknya lu ungkapin ke Sharon,Na?!". kataku,pelan. hening...yang terdengar hanya gemuruh ombak. dan titik-titik air yang membasahi pasir. sepertinya hujan akan turun. "mungkin lesbian kaya gue gak pantes jatuh cinta,raff!" katanya sambil terisak. aku sedih bukan main. aku merangkulnya, mencoba menenangkannya. "lo jangan berfikiran kaya gitu!. siapapun berhak jatuh cinta!" "tapi gue gak bisa dapetin cinta gue,raff!!" "lo harus ungkapin ke Sharon!. lo gak boleh terus-terusan terpuruk kaya gini!". "tapi Sharon bakal jauhin gue!!" "gak mungkin!. Sharon cewe yang baik!. gue yakin dia akan tetep jadi sahabat lo!". "gue gak yakin,raff!" "lo harus yakin!. Sharon sahabat kita, bukan orang lain!". tatapannya masih kosong. kini badannya kuyup, tersiram air hujan. langit seakan menangis,karena Nina menangis. "raff, lo suka Sharon?". tanya Nina mengejitkanku. "kenapa lo tanya kaya gitu,na?" "semua orang suka sama Sharon. gue yakin,lu juga sama..." "kenapa lo jadi paranoid? gue seneng sahabatan sama dia. begitu juga sama lo!!" "gue pengen lo cinta sama Sharon!". "maksud lo?" "Sharon sayang sama lo! dia cinta sama lo!. dia sering cerita ke gue!" dadaku sesak. rasanya sulit bernafas. tenggorokanku tercekat. jantung inimseakan berhenti berdetak. dan darah-darahnya berhenti mengalir di urat saraf. mataku meneteskan air mata. aku ingin mati, karena aku telah menjadi penyebab NIna tak ungkapkan perasaannya. Nina menatap mataku. aku benar-benar menyesal. kuharao ini mimpi. kuharap Nina salah berucap. "lo harus jagain Sharon buat gue!". sambungnya lagi. aku tak sanggup mendengar kata-katanya lagi.aku berlari meninggalkannya. aku tak dapat terima semua ini. aku tak pantas bertemu dengan Nina. aku yang membuatnya terpuruk dan terluka. fikiranku kacau! bagaimana mungkin ini terjadi. mengapa Sharon harus mencintaiku?. seandainya Sharon tau bahwa Nina mencintainya. dan seandainya Nina tau bahwa yang membuat aku atk mencintai Sharon adalah dirinya. bagiku Nina bagai bidadari. aku mencintainya. aku ingin menjaga dan menyimpannya dahatiku, selamanya. aku tak mengerti mengapa ini semua menimpaku. "raff, kok NIna gak sekolah?" tanya Sharon di kantin sekolah pada jam istirahat. "gak tau..gak ada kabar!". jawabku. "balik sekolah kerumahnya,yuk?!" "hah...!!!???. o..ok.." kataku. sebenarnya aku masih ragu untuk menemui NIna. aku benar-benar merasa bersalah. namun aku tak boleh meninggalkannya. dia butuh seseorang. dia sangat rapuh. aku takut kehilangannya. dan betapa terkejutnya aku, ketika mendengar kabar bahwa Nina dilarikan kerumah sakit tadi malam, setelah dia pingsan, karena nekat menenggelamkan diri ke laut, tadi malam. kini rasa bersalahku semakin menjadi-jadi. seandainya aku tak meninggalkannya kemarin,Nina pasti akan baik-baik saja. AAARRRGGGHHH...maafkan aku,Nina. aku segera menjalankan motorku dengan kecepatan penuh, menuju rumah sakit. tanpa sadar, aku telah meninggalkan Sharon dirumah Nina. aku takkan memaafkan diriku, jika terjadi sesuatu dengan NIna ku. setibanya dirumah sakit, Nina tengah duduk di tempat tidur, bersama laptop yang tengah di operasikannya. dia sedikit terkejut melihatku datang. aku segera memeluknya. tak peduli apa yang tengah dikerjakannya. "maafin gue, na..coba gue gak ninggalin lu kemaren...!!" "apaan si lo?!. justru gue benci, gue masih hidup!" katanya sambil melepaskan pelukanku. aku terbelalak.. "kenapa ngeliatin gue kaya gitu?". tanya nya. "gue gakkan ngebiarin lo mati!!". kataku. dia tertunduk,terdiam. "gue sakit,Raff!!.gue gak sanggup hidup jadi lesbian!!". Nina terisak. "gue gak peduli!. lo mesti hidup buat gue!. karena gue sayang sama lo!. gue cinta!". kataku. kini NIna yang membelalakan mata. dia seolah tak percaya. lalu dia kembali tertunduk. "kalo gitu lo mau jagain Sharon buat gue?gue pengen lo jadian sama Sharon!" "lo yang harus jadian sama dia!. gue gak mau liat lo menderita!" "gue seneng kalo lo jadian sama Sharon!. karena gue mau pergi!". kata Nina sambil memegangi dadanya. dia terlihat susah bernafas. "kemana? lo mesti tetep disini. gue gak bisa hidup tanpa lo!!", kataku,terkejut melihatnya terus memegangi dada. sepertinya sangat sakit. tiba-tiba saja badan Sharon terkulai lemas. dia jatuh keyempat tidur dari posisi duduknya. aku terkejut. aku segera memeriksa matanya, memeriksa denyut nadi, dan nafasnya. aku segera memanggil dokter setelah mendapati udara tak lagi berhembus dari hidungnya. lalu dengan panik, aku memanggil suster. dan memelukknya stelah suster berkata dia ttelah mati. aku mejerit. aku menangis. aku memeluknya. dan tak henti ucapkan namanya. aku tak ingin kehilangan Nina. hanya dia yang mampu membuatku tersenyum. namun takdir berkata lain. aku tak berkutik,selain pasrah. ternyata dia sengaja menelan obat penenang yang melebihi dosis. dan aku akan mengingat dan melaksanakan pesan terakhirnya untuk menjaga Sharon...

CERPEN ASYIK

cerita anak emo

matahari bulat,besar,terlahap lautan luas. burung-burung yang berkicau riang,kini mulai tergantikan oleh kelelawar yang berterbangan,membelah cakrawala. angin mulai tak bersahabat, membuatku menggigil, membuat ombak yang begitu besar, bergulung-gulung...berkeja
ran. aku melihatnya. tatapannya sangat kosong. aku dapat rasakan kegalaun dihatinya,keresahan yang tengah mendera fikirannya. dia Nina, sahabatku. kini dia tengah bersedih hati, terpukul,terpuruk,tak berdaya,karena takdir yang tengah membuatnya terluka. akupun merasa hidup ini benar-benar tak adil untuknya. takdir begitu kejam. Nina sangat terpukul ketika menyadari bahwa dirinya abnormal. dia tak sama dengan perempuan lainnya. dia lesbian!. aku terkejut mendengar ungkapan hatinya itu. telah lama dia memendam perasaan cintanya terhadap Sharon, sahabat kami. ya...Sharon memang cantik. dia primadona di sekolah kami. banyak laki-laki yang menginginkannya. dia sempurna. kecantikan, kekayaan, kepintaran, dan kerendahan hati...semua dimilikinya. pantas jika semua orang mendambakannya. namun aku bukan termasuk orang-orang itu. aku senang dapat bersahabat baik dengan sharon dan nina. seandainya Sharon tau bahwa Nina mencintainya...aku yakin,Nina akan sangat bahagia. karena diya akan kembali tersenyum bersama kami. namun Nina tak ingin ungkapkan perasaannya. Sharon bukan Lesbian. Sharon tak mungkin mencintai nina. dan NIna tak ingin menjauh dari Sharon. dia memilih diam. merasakan sakitnya menjadi seorang lesbian. mungkin hatinya telah hancur berkeping-keoing. aku melihat airmatanya jatuh. lalu dia duduk merangkul lutut. akupun duduk, lalu mengusap kepalanya. "sebaiknya lu ungkapin ke Sharon,Na?!". kataku,pelan. hening...yang terdengar hanya gemuruh ombak. dan titik-titik air yang membasahi pasir. sepertinya hujan akan turun. "mungkin lesbian kaya gue gak pantes jatuh cinta,raff!" katanya sambil terisak. aku sedih bukan main. aku merangkulnya, mencoba menenangkannya. "lo jangan berfikiran kaya gitu!. siapapun berhak jatuh cinta!" "tapi gue gak bisa dapetin cinta gue,raff!!" "lo harus ungkapin ke Sharon!. lo gak boleh terus-terusan terpuruk kaya gini!". "tapi Sharon bakal jauhin gue!!" "gak mungkin!. Sharon cewe yang baik!. gue yakin dia akan tetep jadi sahabat lo!". "gue gak yakin,raff!" "lo harus yakin!. Sharon sahabat kita, bukan orang lain!". tatapannya masih kosong. kini badannya kuyup, tersiram air hujan. langit seakan menangis,karena Nina menangis. "raff, lo suka Sharon?". tanya Nina mengejitkanku. "kenapa lo tanya kaya gitu,na?" "semua orang suka sama Sharon. gue yakin,lu juga sama..." "kenapa lo jadi paranoid? gue seneng sahabatan sama dia. begitu juga sama lo!!" "gue pengen lo cinta sama Sharon!". "maksud lo?" "Sharon sayang sama lo! dia cinta sama lo!. dia sering cerita ke gue!" dadaku sesak. rasanya sulit bernafas. tenggorokanku tercekat. jantung inimseakan berhenti berdetak. dan darah-darahnya berhenti mengalir di urat saraf. mataku meneteskan air mata. aku ingin mati, karena aku telah menjadi penyebab NIna tak ungkapkan perasaannya. Nina menatap mataku. aku benar-benar menyesal. kuharao ini mimpi. kuharap Nina salah berucap. "lo harus jagain Sharon buat gue!". sambungnya lagi. aku tak sanggup mendengar kata-katanya lagi.aku berlari meninggalkannya. aku tak dapat terima semua ini. aku tak pantas bertemu dengan Nina. aku yang membuatnya terpuruk dan terluka. fikiranku kacau! bagaimana mungkin ini terjadi. mengapa Sharon harus mencintaiku?. seandainya Sharon tau bahwa Nina mencintainya. dan seandainya Nina tau bahwa yang membuat aku atk mencintai Sharon adalah dirinya. bagiku Nina bagai bidadari. aku mencintainya. aku ingin menjaga dan menyimpannya dahatiku, selamanya. aku tak mengerti mengapa ini semua menimpaku. "raff, kok NIna gak sekolah?" tanya Sharon di kantin sekolah pada jam istirahat. "gak tau..gak ada kabar!". jawabku. "balik sekolah kerumahnya,yuk?!" "hah...!!!???. o..ok.." kataku. sebenarnya aku masih ragu untuk menemui NIna. aku benar-benar merasa bersalah. namun aku tak boleh meninggalkannya. dia butuh seseorang. dia sangat rapuh. aku takut kehilangannya. dan betapa terkejutnya aku, ketika mendengar kabar bahwa Nina dilarikan kerumah sakit tadi malam, setelah dia pingsan, karena nekat menenggelamkan diri ke laut, tadi malam. kini rasa bersalahku semakin menjadi-jadi. seandainya aku tak meninggalkannya kemarin,Nina pasti akan baik-baik saja. AAARRRGGGHHH...maafkan aku,Nina. aku segera menjalankan motorku dengan kecepatan penuh, menuju rumah sakit. tanpa sadar, aku telah meninggalkan Sharon dirumah Nina. aku takkan memaafkan diriku, jika terjadi sesuatu dengan NIna ku. setibanya dirumah sakit, Nina tengah duduk di tempat tidur, bersama laptop yang tengah di operasikannya. dia sedikit terkejut melihatku datang. aku segera memeluknya. tak peduli apa yang tengah dikerjakannya. "maafin gue, na..coba gue gak ninggalin lu kemaren...!!" "apaan si lo?!. justru gue benci, gue masih hidup!" katanya sambil melepaskan pelukanku. aku terbelalak.. "kenapa ngeliatin gue kaya gitu?". tanya nya. "gue gakkan ngebiarin lo mati!!". kataku. dia tertunduk,terdiam. "gue sakit,Raff!!.gue gak sanggup hidup jadi lesbian!!". Nina terisak. "gue gak peduli!. lo mesti hidup buat gue!. karena gue sayang sama lo!. gue cinta!". kataku. kini NIna yang membelalakan mata. dia seolah tak percaya. lalu dia kembali tertunduk. "kalo gitu lo mau jagain Sharon buat gue?gue pengen lo jadian sama Sharon!" "lo yang harus jadian sama dia!. gue gak mau liat lo menderita!" "gue seneng kalo lo jadian sama Sharon!. karena gue mau pergi!". kata Nina sambil memegangi dadanya. dia terlihat susah bernafas. "kemana? lo mesti tetep disini. gue gak bisa hidup tanpa lo!!", kataku,terkejut melihatnya terus memegangi dada. sepertinya sangat sakit. tiba-tiba saja badan Sharon terkulai lemas. dia jatuh keyempat tidur dari posisi duduknya. aku terkejut. aku segera memeriksa matanya, memeriksa denyut nadi, dan nafasnya. aku segera memanggil dokter setelah mendapati udara tak lagi berhembus dari hidungnya. lalu dengan panik, aku memanggil suster. dan memelukknya stelah suster berkata dia ttelah mati. aku mejerit. aku menangis. aku memeluknya. dan tak henti ucapkan namanya. aku tak ingin kehilangan Nina. hanya dia yang mampu membuatku tersenyum. namun takdir berkata lain. aku tak berkutik,selain pasrah. ternyata dia sengaja menelan obat penenang yang melebihi dosis. dan aku akan mengingat dan melaksanakan pesan terakhirnya untuk menjaga Sharon...

CERPEN ASYIK

Sipa bilang gak pacaran Gak Dapat JODOH

           Aku tau,dalam agamaku,Pacaran itu di haramkan,karena cenderung pada maksiat dan menjerumuskan ke lubang dosa.Yach,aku percaya itu ,dan aku memegang teguh prisip itu..Tapi kalo masalah jatuh cinta,itu sih masalah hati,bahkan itu anugrah terindah dari sang Pencipta..Sekalipun ,sebenarnya banyak orang yang terus berusaha menggoyahkan prinsipku,"no pacaran,yes nikah",       "halah nis nis,zaman sekarang itu beda ama zamannya nabi,kalo sekarang gak p[acaran,gak bakal bisa nemuin jodoh yang cocok lah.Masa kayak situ nurbaya,harus di jodohin gitu"kata temenku yang berusaha menghalalkan masalah pacaran itu.       "tapi pacaran itu kan banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.Bisa aja seseorang bersikap baik saat pacaran.Cuma untuk memikat hati sang calon istri,tapi setelah itu...yach kelihatan sifat aslinya.Pas pacaran aja naeknya motor baru,eh pas nikah ternyata itu motor kakakny yang dia sewa.Pas pacaran tampangnya alim banget,pas nikah,shalat aja setahun sekali pas lebaran doang..."       "ya itu mah beda nisa....sekarang kalo leo gak pacaran,apa loh mau jadi perawan tua yang gak laku2"           Dan aku bukan orang yang mudah melepas prinsipku begitu saja,jika aku sudah yakin sesuatu itu baik,maka aku akan memeperjuangkannya sampai kapan pun..Suatu ketika aku merasakn pedihnya jatuh cinta  itu,aku  mengenal sesosok pria lewat temanku,kebaikan pria itu tak dapat diragukan lagi,semua orang mengakui kebaikannya.Tapi,aku takut untuk menemuinya,sejujurnya aku takut mencintainya,aku takut bertepuk sebelah tangan.Sedang pacaran is haram,aku rasakn cinta begitu menyiksaku.Dalam setiap gerakku selalu terngiang wajahnya..     "oh Tuhan ,seandaunya dia tercipta untukku,dekatkanlah hati ku dengan hatinya..Hamba mencintainya,tapi hamba tak berani mengungkapkannya"aku menangis dalam setiap doaku..     Semakin aku memendam perasaan itu,semakin aku tak kuat untuk menahannya,semakin hatiku sakit..Apalagi aku dengar,begitu banyak wanita yang memperebutkannya..Bagaimana tidak,di zaman se modern ini,masih ada pria yang menjaga teguh pandangannya,menghormati wanita,berbakti pada orang tuanya,baik akhlaknya,tinggi ilmunya..ya ALLAH luar biasa sekali...       "Nis,kita saingan untuk dapetin Ridwan ya"kata temenku.      "ada ada aja sih,wong aku juga gak suka tuh ama ridwan..cuma kagum aja ama akhlaknya"jawabku berusaha menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya..Ya jelas aku kalah kalo harus bersaing dengannya,dia cantik,baik,sekolahnya tinggi,sedang aku cuma tamatan SMA...cuma orang bodoh yang akan memilih aku ketimbang dia..Gadis yang sama sekali tidak memiliki keistimewaan..           Hari demi hari aku lewati dengan bayangan ridwan yang terus menghantuiku,dan aku sudah mulai merasa bosan menyimpan rasa ini terlalu lama..Meski zaman sudah canggih,tapi aku lebih suka mengungkapkan perasaan lewat secarik kertas..Hari itu juga,ku tulis se buah surat untuknya,yang isinya      *Wahai saudaraku,Kau boleh membuang surat ini jika kau merasa tak perlu membacanya.perkenalkan,namaku annisa,aku adalah seorang gadis berjilbab tamatan SMA,ayahku seorang petani biasa,ibuku seorang ibu rumah tangga,aku tidak lemah lembut juga tidak kasar,aku sangat menyukai anak2,aku senang jika bisa membantu orang lain,aku suka berbelanja,aku suka bersolek,aku tidak suka memasak,aku tidak pandai saat sekolah,aku mudah cemas dan khawatir,aku cerewt saat2 tertentu dan sedikit pemarah juga,aku sering jadi bahan ghosib karena banyak orang yang menilaiku negatif,tapi ada juga orang yang menganggaPku sebagai wanita yang kuat memegang prinsip..aku suka mengkritik dan suka dikritik..aku tidak cantik,juga tidak terlalu jelek...Disini ada fotoku,dan kau bisa melihat nya,foto sesuai fisik asli tanpa rekayasa. aku hanya ingin menyatakan perasaanku,sudah sejak lama aku mengenalmu dari sahabat2ku,aku tau banyak tentangmu,aku sangat mengagumimu..Aku terlalu lama menyimpan perasaanku,aku hanya berharap bisa menjadi pendampingmu,menjadi orang yang istimewa untukmu,menjadi ibu dari anak2mu,menjadi penentram jiwamu,dan aku akan berusaha menjadi orang yang berbakti selalu padamu,Selama kau ada di jalan yang benar.. Aku menantikan jawabanmu..Jika kau ingin mengenal segala tentangku,ada sahabatku yang sekarang dekat denganmu ,Sahrul Maulana..  trimakasih telah membaca luahan hatiku ini"          Dan untuk beberapa hari kemudian dia membalas suratku itu,     #Untuk Ukhti Annisa yang terhormat,ukhti,sebenarnya mungkin penilaian anda terhadap saya terlalu baik,dan mungkin ukhti juga belum tau betapa banyak kejelekan saya ini..Sebagai manusia biasa, saya hanya bisa memberikan jawaban sesuai yang saya rasa..Saya mohon ukhti tidak akan tersinggung karenanya..Aku tau banyak tentang kejelekan ukhti dari akhi sahrul..saya harus mempertimbangakn bagaimana jadinya kalau saya harus menikah dengan orang yang akhlaknya jelek,yang tak pandai saat di sekolah..anak2 saya pasti juga akan menjadi orang jelek tingkahnya..Ukhti juga tidak suka masak,nanti siapa yang akan memasak untuk keluarga saya ,tapi bukan berarti ukhti tidak bisa masak kan.....     Tapi,saya juga tau lebih banyak akan kebaikan ukhti dari semua temen ukhti,bahkan orang tua ukhti sendiri...Maaf,saya memang pernah mendatangi rumah ukhti.Saya tau betapa gigihnya ukhti menjaga harga diri,bahkan yang saya kagumi,ukhti tidak pernah menjadi bekas orang lain,ataupun mantan pacar orang lain.Dan sekarang,mencari yang orisinil,suci dan belum terjamah itulah yang sulit .Insya ALLAH,Tuhan akan mempertemukan kita di pelaminan nanti..SEE YOU DI IPT..""

CERPEN ASYIK

PAk KAdes dan Pak Ustadz


Pak Kades dan UstadPADA tahun  80an Ciwastra adalah pesawahan yang luas menghampar, dari namanya juga ciwastra yang kurang lebih artinya dalam bahasa sunda adalah Cai Walastra, atau banyak air menggenang, ciwastra  seperti kawasan yang terendam air, memang banyak air dan suka banjir tetpi bagi petani membawa berkah , karena ciwastra bisa disulap menjadi lautan sawah. Menurut cerita , Ada sebuah mesjid di kampung Ranca Sawo yang namnya Al MAkmur, Ustad Jamhuri penjaga mesjid itu, selain pengajar ngaji untuk anak-anak, juga sering jadi Iman dan Khotbah dalam shalat Jum�t. Suatu saat dia berceramah dalam khotbah jum�t yang sudah  merupakan kesekian kalinya. seperti biasa dalam ceramahnya dia sering mengeluhkan tentang kehidupannya yang susah. bercerita tentang nasib istri dan anak-anaknya yang serba kekurangan."Hadirin muslimin wal muslimat, kita itu harus ridho memberikan sebagian hartanya bagi mereka yang tak mampuh , jangan sampai guru saudara-saudari yang mengabdi pada umat manusia dibiarkan hidup melarat, kasian sekali kalau ada guru ngaji yang sepedanya sudah reyot masih mau datang meskipun jauh-jauh, dia harus mengayuh sepedanya yang sudah tak layak dipakai lagi" Tuturnya, nadanya  menyindir para jemaah yang hadir. "Masa tidak melihat betapa mulianya perbuatan dia untuk beramal baik dan tak pernah lupa akan kewajibannya pada sang kholik". Lanjutnya kemudian.Para pemuda yang duduk dibarisan belakang pada nyekikik, menahan ketawa. mendengar penyakit Ustad Jamhuri kambuh."Ah ustad ini hidupnya  hanya meratapi diri".kata seorang pemuda yang berkepala benjol.Suatu hari ada kerja bakti membersihkan parit di tengah sawah, Ustad yang biasanya jarang bergabung, tumben  ikut serta. dengan tak lepas dari pecinya di  kepala  dan sarungnya yang  melintang dibadan, dia terjun ke parit  yang airnya kecoklatan dengan rajin mencabuti rumput dan tanaman yang merintangi arus air. Tiba-tiba dia kaget, dia meraba subuah benda di bawah air yang sangat keras, diraba-raba sampai dia menguasai dan mengira-ngira besarnya barang itu, lalu dia angkat. Dengan keheranan dia mengamati barang itu yang  ternyata Mortir Jepang zaman peningalan perang agressi melawan belanda.Esok harinya dia membawa barang itu ke Cihapit, tukang lowak yang berada dekat Jalan dipenogoro, saat dia menawarkan barang miliknya , datang seseorang yang kebetulan pengoleksi barang-barang bekas perang. Tidak banyak diskusi, orang itu langsung mengatakan bahwa dia berani menukar mortir temuan Ustad dengan sepeda baru. Ustad tersenyum sangat senang dan tentu saja  menerima tawaran itu.Beberapa hari kemudiann dia  pergi ke parit lagi disertai  istrinya , dia menenggalamkan tangannya dan meraba-raba kedasar parit."Sedang apa lagi kamu Ustad" tanya pak Kades yang kebetulan lewat, dia baru pulang ngail belut."Tad, janganlah kau bermimpi lagi bahwa kau akan menemukan mortir baru, barang yang kau temukan itu bukanlah rejeki karena kau rajin ibadah, tetapi karena kau mau ikut kerja bakti. kalau kau tak ikut kerja bakti kau tak akan dapat sepeda baru" Kata pak kades ketus.Pak kades memang orangnya sangat judes dan saklek kalau bicara dia tak pernah berpikir dua kali apakah pernyataannya bisa menyinggung orang lain atau tdiak. Dia suka tak memperdulikan itu."Kualat, murtadun" Kata  Ustad dalam hatinya.Telinga dan muka  Ustad memerah,  marah sekali pada pak Kades , tetapi amarahnya cukup dipendam di hati."dari pada tangan  mereba-raba angin kosong di dalam air, lebih baik kalian kumpulkan kangkung liar itu untuk makan malam kalian". Lanjut pak Kades sambil ngeluyur pergi.Istri Usatd malah  meresa seperti mendapatkan gagasan, dia tidak mennyimpan kata-kata pak kades sebagai cacian apalagi penghinaan, dia lantas  kumpulkan kangkung-kangkung liar yang tumbuh di sepanjang parit, hingga keranjang bambu besar yang dibawanya sarat dengan kangnkung.Sorenya Istri ustad membawa kangkung yang dipungut di parit ke pasar dan dijualnya. Dan memang lumayan mendapatkan untung. Uang hasil penjualan kankung cukup banyak, maka dia pergunakan untuk keperluan dapur dan rumah. Sebagian uangnya dia digunakan untuk belanja membeli gula, garam, beras dan lauk pauk lainnya. Sebagian untuk sarung, tikar dan lain-lain, masih ada uang tersisa dan ditabungkan untuk menjaga biaya tak terduga."Nyi, lumayan juga hasil dari jualan kangkung itu.  kalau begitu setelah shalat Dzuhur kita ke parit lagi, kita pungut semua tanaman liar yang bisa dimakan, disamping kita beramal baik membersihkan parit  yang berguna bagi kelancarang irigasi air untuk sawah, kita juga bisa dapat untungnya" kata ustad saat mereka sedang  mengaso di dipan dalam gubuk mereka."Ya Kang saya siap. Saya malah baru bikin keranjang baru".Benar juga mereka sangat rajin sekali,  bahkan hampir setiap hari mereka pergi ke sawah, menulusuru parit hingga kiloan meter, tak peduli terik matahari menyengat dan hujan mengguyur tubuh mereka , tak pernah merasa lelah, tak pernah merasa bosan , sungguh ulet dan tekun. Berjam-jam di tengah sawah mencari kangkung dan tanaman yang bisa dimakan dan dijual, seperti genjer, bakecot, kembang kahitutan  dan lain-lain. Shalat Dhuhur dan Ashar pun merekan sering lakukan di tengah sawah. Anak-.anaknya sudah sangat mengerti hidup memperhatikan sendiri, mereka belajar mandiri tanpa orangtuanya yang sedang mencari nafkah, dari mau pergi kesekolah sampai mempersiapkan makan mereka lakukan sendiri . Sampai suatu hari setelah beberapa tahun terdengar bahwa Keluarga Ustad menjadi makmur, dari jerih payahnya dia mampu membeli Sawah yang jumlahnya hektaran, memeliki ternak kerbau dan domba. dan malah rumahnya yang gubuk bambu berubah menjadi  gedung bertembok kokoh, Menyulap sepeda menjadi Motor DKW dan malah ada kabar dia dan istrinya akan naik haji.Keberhasilan Ustad tercium kemana-mana. Setiap orang jadi sangat hormat padanya, bahkan para pemuda yang dulu sering mengolok-olok menjadi generasi penerus ustad mengurus mesjid dan mengajarkan ngaji pada anak-anak, malah menjadi  iman bergantian. Pada hari jum�t ustad diberi kesempatan menjadi Iman, para makmum mengikuti dengan khusu, bahkan saat ustab memberikan khotbah, para jemaah sangat serius memngikuti petuahnya.Setelah selesai , saat Ustad mau pulang ke rumah, terdengar seorang menyapa:"Assalamu�laikum Pak Ustad".Ustad melirik."Eh, pak Kades...alaikum salam"Pak kades yang manpak kurus dan terlihat lelah menyalami Ustad, badannya membukuk dan bibirnya hampir mencium tanganya, Ustad mengangkat badannya."Ada apa Pak Kades, Tumben, baru kelihatan lagi sekarang ? Mari duduk disana !"





Ustad mengajak pak Kades bersila di suatu pojok diruangan Mesjid yang mulai kosong."Begini pak Ustad, Saya mau tanya, bagaimana doanya ingin kaya ?"Kata Kades sewaktu mereka berada di pojok. "Ha  ha ha.. ha .. Pak Kades, dekatkanlah diri pada Alalh, beribadahlah !":"Pak Usatd, saya ini menjadi orang papa karena pasti saya ini telah melupakan ibadah pada Illahi, Setelah saya tak terpilih lagi jadi kepala desa empat tahun yang lalu saya ini sangat getol ibadah tetapi kenapa malah tambah miskin":."Sebenarnya tidak ada doa agar bisa kaya itu, tetapi ada juga doa agar mendapat rezeki,  itu  juga rezeki tidak jatuh sendirinya dari langit. Kita harus berikhtiar. Pak kades pernah berkata bahwa martir yang saya temukan waktu itu adalah bukan dari hasil ibadah saya. Sebenarnya yang saya lakukan itu adalah ibadah, ibadah itu bukan saja bersujud dan memuji serta memuja yang kuasa atau shalat lima waktu tetapi mencari nafkah juga adalah ibadah yang wajib. Cibiran pak kades waktu itu membuka hati dan mata saya, sehingga saya sekarang merasakan hasilnya, nikmat sekali dilimpahkan rezeki yang halal"."Oh begitu pak Usatd".  "Saya hanya heran, dulu pak Kades adalah orang berhasil, pak kades seorang petani yang cerdas, memiliki bakat luar biasa dalam bercocok tanam sehingga panen padi tak pernah gagal, bisa memberantas hama dengan cara alami tanpa harus memakai semprotan macem-macam, tetapi setelah pak  Kades terpilih oleh rakyat sebagai kepala desa, seseorang yang telah memberikan sumbangan besar dalam dunia pertanian. Pak kades tenggelam dalam kemalasan, kenyamanan yang pana, tak pernah ke sawah lagi, mengandalkan hidup dari harta yang mati, perlahan sawah dijual karena tak menghasilkan lagi dan tak terurus, ternakpun tak menghasilkan laba, hingga terpaksa hewannya dilelang dan akhirnya sekarang pak kades tak punya apa-apa. hanya tinggal istri yang banyak hutang. Pak Kades, Ilmu yang pak Kades miliki sekarang hanyalah barang rongsok yang sia-sia, rakyat telah belajar dari pak Kades dan berhasil tetapi pak kades tak mampu memanfaatkan ilmu yang pak Kades miliki untuk kepentingan pak Kades sendiri. Jangan menunggu sampai waktu terus berlalu. Ma'af bukan mau menggurui tapi saya ini Usrtad perlu memberi tahu. Dalam ibadah itu  harus seimbang, sehingga tahu bagaimana menghayati hidup ini":Pak Kades tempak termangu seperti merenungi apa yang dikatakan Ustad dan apa yang telah terjadi."Pak kades, saya mau pulang dulu, ini perut keroncongan, mau mampir kerumah, kita makan sama-sama!" ajak ustad selanjutnya"terima kasih Pak Ustad, lain waktu saja, dan mohon jangan panggil saya Pak Kades , saya sudah lama bukan kades lagi."Mereka berdiri lalu meninggalkan Mesjid.Pada suatu hari di siang bolong Ustad pergi ke Sawahnya yang sendang mengguning ,siap panen. saat dia menelusuri jalan setapak dipinggir parit dia melihat seseorang sedang rajin mencabuti kangkung liar. waktu didekati"Eh Pak Kades, rajin sekali, sedang apa Pak ?""Aduh pak Ustad..Saya sedang cari Mortir "

CERITA MOTIVASI

seribu satu wajah

Titik-titik embun itu perlahan menguap menandakan hari baru akan segera dimulai. bunyi sepatu para cleaning service yang sejak tadi sibuk mondar-mandir mengepel lantai menjadi pemandangan yang sudah tidak asing lagi kusaksikan setiap pagi. aku menghirup udara pagi yang sejuk. bertanya dalam hati "kenapa hal ini jarang kulakukan? datang pagi lebih awal?" ia seh, memang ada angin di balik kedatanganku kali ini ke kampus yang jauh lebih cepat dari biasanya. jujur saja yach, aku belum mem-print tugas yang akan ku kumpulkan jam 8 nanti. pasalnay, kiriman Bapak dari Kampung belum datang. maklumlah, tanggal tua. dan kini, aku harus memutar otak agar bisa mem-print tugas tanpa mengeluarkan biaya. he..he...how come?kenapa aku setiap hari bisa kalah cepat dari para cleaning service atau anak-anak pemulungyang sedari tadi sudah sibuk dengan rutinitasnya? ada pemandangan tidak lazim yang sering kusaksikan di Kampus ini. bukti nyata bahwa kesenjangan sosial negeri ini sangat akrab denagn mata kita sendiri. Lihatlah, mobil-mobil yang berjejeran di depan kelas itu, kawan. mulai dari honda Jazz, Cherry, sampai BMW. Semuanya seperti berebut untuk pamer dan unjuk gigi. mobil-mobil itu milik mahasiswa, tentunya. yang entah punya sendiri atau pinjam dari orang tua, cuma untuk sekedar pamer. bukan karena aku jealous. oh, bukan sama sekali, kawan. aku hanya sekedar memberi bukti, bahwa di negeriku ini, di satu sisi mobil-mobil mewah berjejeran seperti pameran, sementara di sudut lain, nenek-nenek paruh baya dan anak-anak kecil yang seyogyanya lebih banyak menghabiskan masa kanak mereka dengan bermain, malah dipaksa oleh perut-perut mereka mengorek-ngorek tempat sampah untuk menemukan satu atau dua gelas aqua bekas dari mulut-mulut mahasiswa yang akan disulap menjadi rupiah.ada fenomena baru lagi kawan. sejak situs jejaring sosial mulai merebak dan meracuni otak generasi bangsa ini, mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu mereka di depan warnet untuk mempelototi laptop cuma untuk sekedar ber-say hello dengan teman-teman dari dunai maya mereka yang menurutku tidak begitu penting. bahkan tak jarang handphone muali beralih fungsi jadi tempat online, dimana saja, termasuk saat dosen sedang menjelaskan. bukankah itu fenomena miris, kawan. di satu sisi berapa rupiah yang mengalir dari kantong mereka untuk membeli pulsa. dalam sehari untuk online. faktanya, salah satu temanku mengaku bisa menghabiskan pulsa 20 ribu perhari untuk sekedar online tidask jelas juntrungannya.padahal di sisi lain, lihatlah kawan nenek-nenek dan anak kecil yang mengais-ngais temapt sampah sepagi ini. paling berapa pendapatan mereka sehari? paling banter cuma 5 ribu rupiah. salah satu kata-kata Favorit yang berhasil kuabadikan dari buku yang pernah kubaca, bunyinya seperti ini:ya, berhubung karena aku cinta mati sama Jerman, makanya kata-katanya juga pake Bahasa Jerman dong. ya, isinya kurang lebih begini, "der Philosophen haben die Welt nur verschieden interpretiert, es kommt darauf an, Sie zu verandern." katanya neh, para filsuf itu hanya sekedar menafsirkan dunia menurut pandangan mereka, padahal yang terpenting adalah mengubahnya, begitu katanya. jadi selama ini hanya seperberapa persen dari milyaran penduduk dunia yang berhasil mengubah dunia menjadi lebih baik. bahkan para filsuf aja nggak bisa kan? apa aku bisa menerobos sedikit dari orang-orang yang berhasil mengubah dunia. hoffentlich. Diposkan oleh konigen Rara_trist3 di 20:40

CERITA MOTIVASI

Dunia Lain

       Tak pernah tersadari semua berjalan begitu cepat.Rasanya baru kemarin aku mendaftar di sebuah universitas terbaik di kota ku itu.Tapi hari ini,aku berdiri di depan banyak orang yang sekarang menyandang gelar yang dulu aku sandang."siswa",yah,aku sekarang menjadi seoarang guru.Profesi myang dulu sangat aku benci,bagaimana tidak,guru itu dalam istilah jawanya "digugu lan di tiru",artinya di taati semua nasehatnya dan dijadikan sebagai teladan.Sedang waktu aku masih duduk di bangku sekolah,aku selalu diperlakukan tidak adil oleh mereka.Lantaran aku miskin dan pendiam.        Hari itu hari senin,dimana di sekolahku sering diadakan upacara.Dalam aturannya,semua siswa harus datang lebih awal,memakai pakaian yang lengkap dengan atributnya.Sedang warna pakaian pun harus putih bersih,sebagai seorang pedagang keliling,terkadang aku mendapat musibah,seperti ban sepeda yang bocor,nunggu pelanggan ngambil uang,mencapai target penjualan,dan segudang musibah lainnya.Yah,aku hanya anak miskin yang mengandalkan biaya sekolah dari usahaku dan usaha dagang ibuku.Sebagai penjual gorengan  yang tak puinya cukup modal,berapa sih penghasilannya.Cuma cukup untuk makan sehari..       Terlambat,aku tyerlambat datang ke sekolah,sedang upacara sudah akan berlangsung..Lima menit keterlambatanku membuatku tidak dapat masuk sekolah hari itu..Tapi aku heran,kenapa sejam keterlambatan temanku masih bisa membuatnya masuk ke dalam kelas..Apa yang beda????..yach,mungkin karena dia anak yang pandai,sehingga sekolah tidak berani mengeluarkannya..Atau karena kecantikannya..Aku tidak biasa membiarkan semua itu menderaku.Lalu akupun memberanikan diri untuk bertanya..Adilkah semus ini.."semua ini adil,kenapa tidak???..kamu cuma anak bodoh di sekolah ini,sedangkan dia.......Sekolah ini akan terlihat bodoh jika ke hilangan dia..Dia superstar."kata seorang guru padaku..Dia berusaha membenarkan sikap sekolah terhadap anak itu..       Untuk kedua kalionya aku melihat bahwa kekayaan,kecerdasan,kecantikan memiliki peran penting di dalam pemberlakuan hukum di sekolahku,ANNINDA adalah anak penyokong dana terbesar di sekoalah itu,sekolahku telah memperlakukan peraturan untuk tidak menyemir rambut,sedang Annida juga menyemir rambutnya..Dia tidak pernah di tegur ataupun di marahi..      Dan untuk kesekiann kalinya ,aku tidak boleh ikut ujian hanya gara-gara uang 10.000,00..Aku nunggak SPP 4 bulan,dengan menjual segala sesuatu yang ibu punya,aku hanya mendapatkan uang 150.000,sedang keuntungan dagangku hanya terkumpul 40.000..Dan uang  SPP, terbilang 200.000.Hidup hanya berdua tidak mungkin bisa berhuitaNG kan???."Kamu sebaiknya kembali setelah melunasi sepuluh ribumu itu..."Bentak petugas TU ..'"mau ikut ujian ya tunggakannya di lunasi lah,makanya bayar SPP itu tiap bulan gitu,biar gak berat"timpal seorang guru yang dari tadi mengamtai gerak-gerik ku.."Apa ibu mau meminjamiku sepuluh ribu itu??""Waduh nak,kalo ibu memberimu penjaman,bisa-bisa semua anak yang nunggak akan berhutang pada ibu donk..Trus gak ada yang mau bayar,,,ya hancurlah sekolah ini nak.."jawabnya dengan nada yang sangat tidak mengenakkan..
         Dan sejak saat itu aku berusaha keras agar bisa menjadi seorang guru,guru yang mau memperjuangkan ke adilan,yang tidak menggunakan peraturan sesuai bulunya..Jd guru yang bersatu dengan semua anak didiknya..
     Oh Tuhan,bukankah guru itu adalah sosok yang mulia,yang memberikan jasanya dengan segenap keikhlasan,yang sangat menyanyangi anak didiknya.Wahai guruku yang belum di bukakan pintu hatinya,,segeralah mohon ampun padaNya..Jika benar,dengan ilmumu kau akan peroleh surga,dengan ilmumu kau akan bahagia..Dari anak didikmu kau akan peroleh banyak do'a..Semoga bahagia guruku..

CERITA MOTIVASI

Kuawali dengan Goresan Tinta Hitam itu

Kuawali dengan Goresan Tinta Hitam itu “Tugas dikumpul Selasa depan.” Kalimat terakhir yang keluar dari mulut dosenku ketika menutup perkuliahan. Sejenak otakku terhenti memikirkan tugas yang baru saja diberikan dosenku.s“Ayo pulang,” suara temanku mulai menggerakkan otakku kembali.Sambil berjalan menuju parkiran motor, kami berceloteh mencoba melupakan tugas-tugas yang sudah mulai menumpuk minggu ini.“Kemana Kita?” Tanya Seno membuka pembicaraan.“Makan yuk,” Aku menyambar pertanyaan itu.Setelah menghidupkan mesin Hondaku, Kami segera bergerak ke warung makan tempat biasa Kami makan. Menu yang biasa kupesan langsung kunikmati. Ditutup dengan satu gelas susu kedelai kami selesai makan.“Mau kemana abis makan?” tanyaku pada Seno.“Balik ah, capek banget.” Sahut Seno.Setelah makan, Seno langsung pulang ke rumahnya yang agak jauh dari kampus. Pun dengan aku. Segera kutancap gas motorku menuju kost-kostan ku.Waktu menunjukkan pukul 20.35. Kucoba mengingat-ingat tugas apa yang harus dikumpulkan besok. Tak satu pun tugas yang kuingat untuk esok. Kuambil handphone ku lalu kutekan tombol-tombol biru itu untuk menghubungi temanku. Pantas saja tak ada yang kuingat. Ternyata besok memang tidak ada tugas yang harus dikumpulkanKuawali Rabu pagi dengan sarapan di warung bu Ani. Hari ini aku ada jam kuliah pukul 07.30. Kuusahakan berangkat tepat waktu. Selama ini aku memang rajin kalau berangkat kuliah. Seingatku baru satu kali aku terlambat kuliah, itu pun karena hujan. Tak terasa tiga kali lima puluh menit kami lahap bersama dosen mata kuliah ini. Memang, mata kuliah yang satu ini sangat disukai mahasiswa karena dosennya bisa membawakan materi dengan baik dan menyenangkan. Kendati demikian, tugas dari dosen yang harus dikumpul minggu depan sepertinya sedikit mengurangi kesenangan itu dan sedikit menambah waktu yang sedikit terasa lama.“Tugas lagi!” sahut Ali.“Iya ni, yang kemarin aja belum dikerjain,” tegas Seno.Aku hanya tersenyum mendengar percakapan mereka. Senyum yang sebenarnya berlawanan dengan hatiku yang mulai bingung dan gundah memikirkan tugas-tugas itu.Aku juga sedikit aktif di organisasi kampus. Walaupun hanya organisasi tingkat jurusan, tetapi Aku senang dengan itu. Aku berorganisasi hanya untuk menambah teman. Itu adalah niat pertamaku ketika memutuskan untuk berorganisasi. Tapi, sejalan dengan waktu, Aku mulai menikmatinya dan mulai meluruskan niat awalku tersebut. Ya, walaupun sedikit menyibukkanku. Aku berharap itu tidak menggangu kuliahku. Hari Sabtu nanti oraganisasi yang kuikuti akan menyelenggarakan event tingkat daerah. Dari sekarang semuanya harus dipersiapkan sematang mungkin. Jelas, kesibukan pun bertambah.***Sabtu pun tiba. Pagi-pagi Aku berangkat dari penginapanku selama ini menuju kampus untuk persiapan terakhir. Sarapan pun terlewatkan. Sesuatu yang sangat jarang kulakukan. Tiba di kampus, teman-teman panitia pelaksana sudah banyak yang datang. Sepertinya aku telat. Karena aku tiba pukul 06.45. Seharusnya panitia kumpul pukul 06.30. Ya, aku telat karena semalam Aku bersama temanku harus menyelesaikan sesuatu yang memang harus diselesaikan malam itu juga. Tadi pagi juga setelah salat subuh, Aku tidur lagi. Bergegas kubantu rekan-rekanku yang bekerja. Keringat mulai membasahi kemeja putih yang kukenakan. Sekitar pukul 08.00 acara pun dimulai. Lumayan sukses acara hari ini. Raut wajah lelah dan senyuman terlihat dari wajah-wajah teman-temanku. Pun denganku.            Selesai membereskan sisa-sisa acara Aku tarik gas motorku menuju tempat peristirahatanku. Setibanya, segera kurebahkan badan yang lelah ini. Kulihat mejaku. Di sana terdapat sebuah jam yang senantiasa duduk menunggu kamarku. Jarum-jarum jam itu menunjukkan pukul 18.05. Segera Aku bangkit dan menuju kamar mandi. Mandi selesai. Salat maghrib pun selesai kutunaikan. Perutku memberontak kelaparan. Segera Aku mencari warung makan untuk menenangkan perut ini. Selesai makan segera Aku kembali ke kamarku. Walau lapar sudah pergi jauh, tapi lelah itu belum juga hilang. Mataku mulai sulit untuk dibuka. Seakan batu yang luar biasa berat tertempel di mataku. Kukunci pintu kamar dan mulai memejamkan mata ini. Malam itu hujan amat deras. Membuatku semakin ingin menarik selimut untuk memeluk badan ini.            Seperti ada yang mengagetkanku. Tengah malam Aku terbangun. Ya, Aku teringat. Aku belum salat isya. Segera kuambil air wudhu dan salatlah aku. Kembali kulihat mejaku. Handphone ku berbunyi. Ada yang memenggil rupanya. “Private number”, itu yang tertulis di layar putih itu. Segera kuangkat, tetapi segera mati juga panggilan itu“Mungkin ada yang iseng,” gumamku.            Tiba-tiba Aku diingatkan oleh tugas-tugas yang telah menumpuk. Adalah kebiasaanku menumpuk-numpuk tugas dan mengerjakannya dengan waktu instant itulah yang membuat nilai tugas-tugasku kurang maksimal. Malam itu juga kurenungkan kebiasaanku itu.“Aku harus berubah,” itu yang keluar dari mulutku.Kuingat sebuah kalimat dari buku yang pernah kubaca ‘lakukanlah apa yang bisa kamu lakukan sekarang’. Segera kutanamkan kalimat sederhana yang luar biasa itu dalam diriku. Segera pula kucari dan kukumpulkan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk memupuk kalimat yang telah kutanam tadi.            Kuambil pena hitam dan secarik kertas dari dalam laci-mejaku. Kumulai menggoreskan tinta hitam ini dan tak lama dari itu tinta-tinta hitam itu mulai mengotori kertas putih itu. Sedikit demi sedikit tugas itu kukerjakan.“Tidur dulu ah,” mulutku bergumam dalam asyiknya Aku mengerjakan tugas-tugas itu.Kuletakkan pena itu dan kuputuskan untuk melanjutkannya besok. Esoknya segera kukerjakan tugas-tugas itu dan hamper selesai semua tugas-tugas itu. Dari sini Aku mulai menatap masa depan. Disiplin harus Aku tanamkan juga pada diriku. Komitmen pun mengikat batinku. “Deal,” mulutku berucap yang direspon otakku.  Segera otak memerintah tanganku untuk mengepal dan mulutku berucap “deal”.

CERPEN DEWASA

Penantian Q I

Penantian QAq sang penulis hanya seorang teman yang merasa kasihan akan penantian CITA yang tanpa akhir,Cita seorang teman yang baik, riang, penyayang, dan rela berkorban, bahkan karna kebaikan nya itu sering di manfaat kan oleh orang lain... maklum HeheheheCita, wanita cantik yang berumur 19 tahun yang menganggap cinta sejati nya adalah cowok masa lalu nya 4 tahun yang lalu saat ia masih duduk di kelas III SMP. Antara rasa kagum, kasihan dan merasa ia itu bodoh atas diri nya sendiri yang mau menunggu entah sampai kapan ia akan bertemu kembali dengan pria idaman nya.kisah cinta nya yang begitu beda dengan pasangan sepasang kekasih yang lain lah yang membuat ia merasa kalau pria itu lh cinta sejati nya, saat ia mengesah kan hubungan nya dengan pria atau yang bernama Andre itu dia merasa senang bukan kepayang, setelah beberapa waktu ia menjalin hubungan dengan Andre, Andre pun hilang tanpa jejak hingga Cita kebingungan mencari kabar, krna rasa sepi nya Cita brjalan mengisi waktu kosong nya dngan teman Andre, tanpa Cita ketahui ternyata Andre mengetahui hubungan nya tetapi Andre menyadari itu kesalahan dia yang tidak mengasih kabar dengan Cita... Andre adalah sosok pria yang mengerti akan kesalahan nya dan selau berusaha percaya dengan Cita.Tiba-tiba Andre kembali muncul di hadapan Cita, dan cita pun kaget dan pasang muka manyun dan marah, kemanjaan Cita lah yang membuat Andre kangen dengan Cita. 2 bulan mereka kembali bersama-sama, tiba-tiba ada berita yang mengagetkan Cita dari kedua orang tua nya yang membuat cita harus sedih karna harus meninggalkan Andre dalam keadaan sayang yang baru...Cita di pindahkan oleh orang tua nya ke kota halaman dimana dsna ada nenek dan keluarganya, padahal Cita belum pernah kesana sebelum nya!sedih... tapi apa mau dikata sepasang kekasih itu harus berpisah di saat mereka baru bisa bersama-sama dalam waktu 2 bulanCita berjanji kalau ia liburan ia akan pulang untuk bertemu dengan Andre, 6 bulan  Telah berlalu dengan perasaan yang hancur dan sedih, cita berusaha menjalani hari-hari nya di tempat yang ia tidak kenal, tapi berkat keramahan nya pun ia bs cepat punya teman dan dikenal... Melihat kondisi Sekolah ia pun kaget setengah mati, beda dengan sekolah nya dulu tp ia harus berjung hidup di tempat orang, ketika ia di tinggal kedua orang tua nya di rmh nenek hanya air mata yang menemaninya di dalam kamar, rasa ingin pulang pun ia lontarkan dari mulut nya, ia berusaha untuk pulang dan ternyata dengan cara mengumpulkan uang jajan nyaAq sebagai teman merasa sedih mendengar ceritanya yang harus berjuang dengan gigih hidup di kota orang, 6 bulan ternyata ia bisa kembali ke kota halaman nya dan rasa senang yang tak bisa diungkapkan oleh q, tapi ia tidak lupa tujuan utama nya pulang adalah untuk bisa bertemu Andre pria tersayang nya yang selalu ia nantikan, usaha demi usaha ia lakukan untuk bisa bertemu dengan Andre tetapi takdir berkata lain dan Cita pulang kembali membawa kecewa karena janji nya sudah di tepati tapi Andre tidak di temukan,Cita tetap berusaha 3 bln ia kembali pulang untuk bisa bertemu dengan Andre tapi tetap saja ia tidak mendapatkan informasi apapu, kembali lah pulang ke kota tempat nenek nya dan pasrah dengan takdir, Sampai suatu malam ia sms dengan teman Andre yang sudah lama pula tidak bertemu Andre, tetapi SMS ini membuah kan hasil untuk Cita. Ternyata SMS nya itu adalah no tlpn ANDRE, rasa gembira nya Cita membuat sepupunya yang tidur 1 kamar bingung dan cengah melihat tingkah Cita yang aneh karna kegirangan...."Akhirnya Aku mendapatkan no tlpn nya" setelah itu tanpa buang waktu ia langsung menelpon no Andre tapi hasil nya no itu masih tidak aktif, Cita terus menelfon sampai suatu pagi ia menelfon dan ternyata tlpn nya aktif dan yang mengangkat bukan Andre tetapi kk nya, HHHHuuuufffftttt rasa deg-degkan jantung nya pun mulai berdegup kencang, ia berkata:Cita  : Halo??kk Andre: ia haloCita : benar ini no Andre?KK Andre: ia benar, saya kk nya dan Andre nya sedang MandiCita : (tertawa) oh ia terimakasih ya?kk Andre : ada pesan mba yang bisa saya sampaikan?Cita : Bilang ja k dari Cita teman nya dulu waktu SMA,  makasih ya k? Kk Andre : temannya? bukan pacar nya y? sama-sama dek" Cita : "hehehe, tolong bilangin aja ya k? ASLAMUALAIKM" akhir nya kata Cita semua nya terwujud, tapi cita tetep menunggu hasil telfon dari Andre, saat sore Andre nelfon dan Cita teriak "Tidddddaaaaaaaakkkkkkkkkkkkk ini benaran Andre?'', "ia w Andre, ni Cita mana ya?" kata Andre, Cita menjawab "Hahaha dasar orang jelek w cita pacar lu jelek?" "jangan suka ngaku-ngaku deh?" kata Andre... "Sayang w Cita pacar lu yang selalu nunggu lu..." kata Cita dan Andre menjawab " serius ini Cita w?" Cita " ia sayang!!!!!" Andre " alhamdulillah syukurdeh jd w gk harus nempuh lautan dulu buat nyari informasi lu?' Cita tersenyum dan ingin menangis karena sangking bahagia nyaAndre pun berkata " sayang nangis ya? apa gak suka ngomong ma w? apa gk kangen ma w? apa udah ada yang laen?Cita " karna w kangen, sayang, n w gk punya siapa-siapa yang di hati selain lo? I  MISS U ANDRE? cita sambil menahan sedu dan air mata nya. itu kata-kata Cita yang pertama selama Cita menjadi kekasih nya Andre dan Andre menjawab " I MISS U FOREVER CITA!!! Jangan nangis lagi ya sayang? w selalu menunggu mu"   tunggu

CERPEN DEWASA

Umar Mencari Tuhan

Bulan purnama melingkar sempurna. Lukisan awan tipis membiaskan sinar putih terangnya bulan . Angin malam berhembus lembut menghusap wajah Umar yang sedang termenung di balai bambu teras depan rumahnya. Bocah kecil itu terus saja memamandangi bulan yang mulai meninggi. Sesekali Umar berkat-kata dalam lamunannya. “ Mengapa bulan itu hanya ada satu, lalu mengapa bintang itu ada banyak?” tanya Umar dalam fikirnya. Semakin terus berfikir Umar semakin bingung. Umar pun  berteriak di sepinya malam itu “ Hi bulan... mengapa kamu hanya seorang diri?, dimana bapak dan ibu mu?, mengapa kamu tidak seperti bintang yang ramai ditemani teman-temannya”. “ Hi, Bulan......, aku bertanya kepadamu, mengapa kau tidak menjawab tanyaku.......?”. Dengan wajah kesal umar memandang bulan dengan tatatpan tak berkedip. Tiupan angin malam membelai rambutnya yang sudah mulai terurai. Umar kembali melamun. Dia teringat akan pelajaran yang diajarkan guru di sekolah. “ Kata pak guru , di bulan tidak ada udara, lalu mengapa ada astronot yang bisa pergi kebulan, bagaimana dia bisa bernafas?” tanya Umar dengan lugunya. Umar kembali ingat pada pelajaran guru ngajinya. “ Pak ustadz bilang, kalau sholat kita harus menghadap kiblat. Lalu bagai mana kalau aku sedang barada di bulan, aku harus menghadap kemana saat akan melaksanakan sholat”. Fikir Umar yang terus saja di hantui pertanyaan. Pertanyaan yang mengahantui itu terbawa sampai kedalam mimpi. Dalam mimipnya Umar melihat bulan dan bintang-bintang mengapung tanpa tiang penyangga. Sedangkan bumi di lihatnya begitu kecil. Umar  juga menyaksikan jutaan bintang terang berkerlipan. Saat Umar hendak menuju bulan dia tidak bisa menginjajakkan kakkinya di dataran bulan. Umar terkejut dan terbangun dengan tubuh bermandikan keringat. Mimpi malam itu menambah beban pikirannya. “Jika bumi, bulan dan bintang adalah ciptaan tuhan lalu siapa yang menciptakan Tuhan beserta alam tempat dimana tuhan itu berada”. Bermodalkan pertanyaan itu Umar terus saja menanyai orang-orang dewasa yang di temuinya. Tak luput pula sang Ayah. Dia adalah orang pertama yang di tanya oleh Umar. “ Boleh aku tanya sesuatu” pinta Umar memulai obrolan. “ Kamu mau tanya apa” jawab ayahnya. “Jika bumi, bulan dan bintang adalah ciptaan tuhan lalu siap yang menciptakan Tuhan beserta  alam tempat dimana tuhan itu berada”. Ayah Umar tercengang mendengar pertanyaan yang dilontarkan Umar. “ Kamu gak boleh bertanya begitu”. Tanpa tau harus menjawab apa, sang Ayah mencoba menghentikan obrolan putranya.” Nanti kalau kamu sudah besar kamu akan tahu Mar”. Jelas sang Ayah. Dalam kebingungannnya, Ayah meminta Umar untuk untuk kembali belajar” Kamu gak belajar, besok pelajaran apa, PR nya sudah selesai”. Dengan langkah malas Umar masuk kedalam kamarnya. Tidak puas dengan jawaban sang ayah Umar terus saja di hantui pemikiran-pemikran aneh itu. “ Lalu tuhan itu berada di mana sekarang?” “ Terus, sekarang dia lagi nagpain ya?”. Pertanyaan-pertanyaan itu semakin menyiksa Umar. Lelah dia memutar-mutar otaknya. Sementara sang Ayah juga kebingungan mencari jawaban dari pertanyaan anaknya. Keseokan harinya Umar pergi kesekolah. Sebelum pelajaran dimulai Umar bertemu dengan guru Agamanya yang bernama Pak Edi yang sedang asyik menikmati secangkr kopi hitam di warung pojok sekolah . “ Selamat pagi pak”, sapa Umar. “ Selamat pagi Umar”. Umar memilih duduk kursi bambu tepat di depan pak Edi. Dengan nada sedikit malu-malu Umar  mulai bertanya. “ Pak Edi, boleh akutanya sesuatu”. “ Kamu mau taya apa Umar?”. “ Ehm.. begini pak beberapa malam lalu aku bermimpi melihat bulan dan jutan bintang terhampar lalu jika bumi, bulan dan bintang adalah ciptaan tuhan, lalu siapa yang menciptakan Tuhan dan alam tempat dimana tuhan itu berada”. Pak Edi kaget dengan pertanyaan yang diajukan muridnya itu. Sambil menatap serius kearah Umar Pak Edi mulai menjawab. Sebenarnya pak Edi tak percaya bocah se kecil itu sudah memikirkan hal itu “ Tuhan itu tidak ada yang menciptakan, dia ada dengan sendrinya”,  Sambil membuka bungkusan bekal sang mama Umar membantah penjelasan sang guru“ Pisang goreng ini ada di tanganku karena di buat oleh mamaku, mana mungkin sesuatu itu ada tanpa ada yang menciptakan” gugat Umar. Tampaknya Guru Agama di sekolah dasar itu kewalahan menjwab pertanyaan Umar. Bel sekolah berbunyi, itu pertanda pelajaran pagi akan segera di mulai “ Ehm ...gini aja Mar, insyaAlloh dilain waktu akan saya jelaskan” bujuk pak Edi kepada Umar. Dan Umar mengangguk setuju.

Loceng istirahat berdenting. Anak-anak SD menyeruak keluar kelas. Kantin merupakan tempat favorite mereka mengahabiskan uang jajan. Tidak untuk Umar. Dia lebih memilih mengahbiakan waktu istirahat yang singkat itu melangkah ke perpustakaan. Lihai jari anak itu meilih buku di rakbuku yang tersusun rapi. Di petiknya sebuh buku yang berjudul menenal tuhan. Sebenarnya, buku itu meupakan buku bacaan orang dewasa. Tentu saja Umar kesulitan dalam memahaminya. Plan-pelan dia menyimak kandungan buku itu. Sampai akihirnya Umar mendapati kalimat yang berbunyi. “ Kenali dirimu maka kau akan mengenal tuhan mu”. Kalimat itu menairk perhatina Umar. Namun tetap saja dia tidak memaham makna kalimat itu. Umar terus saja memikirkannya. Sepulangt sekolah Umar menghampiri ayahnya. “ Yah tadi siang di perpustakaan aku membaca buku. Dalam buku itu tertuliskan “ kenali dirimu maka kau akan kenal tuhan mu”, maksudnya apa yah. Sang ayah berpikir keras. Kemudian berucap. “Diri kita ini ciptaan, maka pasti ada yang menciptakan. Siapa yang menciptakan, dialah Tuhan” jawab sang ayah. Umar terdiam memikirkan penejelasan sang ayah. Berhari-hari dia memikirkan pejelasan ayahnya. Namun Umar belum juga puas denga jawaban sang ayah.  Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang penganut paham ateis ( tidak percaya dengan tuhan). Umar bertemu lelaki asing itu di sebuah toko buku. Awalnya dia  melihat Umar kecil sedang asyik membaca buku-buku yang bercerita tetang tuhan. “ Aneh sekali anak ini, kecil-kecil sudah baca buku tuhan” gumam orang itu dalam hatinya. Serta mereta dia mendekati Umar. “ Hi..., kamu lagi baca buku  apa” sapa nya kepada Umar. Umar tidak menghiraukan tegur sapa itu. Dia hanya membalasnya dengan senyuman. “ Aku juga pernah seperti kamu, mencari dimana tuhan berada” lanjut orang asing itu meyakinkan Umar. Sejenak Umar memandang kearahnya. Orang asing itu melanjutkan pembicaraaanya. Seprtinya Umar mulai tertarik pada obrolan itu. “ Telah bertahun-tahun waktu yang aku habiskan untuk mencari tuhan” orang asing itu terus berupaya mencuri perhatian Umar. “ trus gimana Om, sudah ketemu sama tuhan?” tanya Umar penasaran. “ Belum” jawab orang itu singkat. Mereka terlibat obrolan serius. Orang asig itu pun menggiring Umar ngobrol di sbuah kedai di tepian jalan. Untuk membayar rasa penasarannya Umar pun mengiyakan ajakan itu. “ Nama kamu siapa ?” “ Nama ku Umar” jawabnya singkat. Bersama orang Asing itu Umar melangkah.tanpa terasa mereka tiba di sebuah  kedai sederhana. Kota kecil tempat Umar tinggal tampak bersahaja. Kedai-kedai santai ramai berjajar di pinggaran jalan kota itu. “ Mas teh manis hanat dua!” pesan orang asing itu kepada pelayan. “ Kamu mau makan apa ?” tawarnya kepada Umar. “ Oh gak uasah Om, trimakasih”. Sambil menatap dalam kearah Umar orang asing itu mengambil piring yang kemudian diususun dengan pisang goreng yang terlihat masih hangat. Orang asing itu memulai pembicaraan. “ Kamu tinggal di mana?” “di Desa Tegal Cangkring” jawab Umar. “ Kamu punya rumah disana?” tanyanya lagi kepada Umar. “ Ya “ jawab Umar singkat. “ Ah aku gak percaya” “ Lho kok Om gak percaya kalua aku punya rumah disana?” , “ Bagaiamana aku bisa percaya, aku kan belum lihat rumahmu” balas orang asing itu. “ Kalau benar kamu punya rumah, coba lihat rumahmu?”. Umar terdiam. Dia berpikir bagaimana bisa dia  menujujakan rumahnya kepada orang itu. Orang asing itu kembali memulai pembicaraan. “ Kamu punya uang recehan?” “ ya aku punya emang kenapa?” jawab Umar dengan nada agak kesal. “ Coba lihat!, Aku baru akan percaya kalau aku sudah melihatnya dengan mata kepala ku sendiri”, pinta orang asing itu. Umar memandang orang itu dengan tatapan heran, sambil merogoh koceknya mengeluarkan beberapa lembar rupiah. “ Ini.....”. ucap umar sambil mengajukan tangan kanannya  yang berisikan uang receh. “ Oh iya, kalau begitu sekarang aku percaya kalau kamu punya uang” . Orang asing itu  tersenyum. “Boleh aku tanya aku tanya lagi” “ Boleh saja, asal jangan merepotkan aku” jawab Umar. “Apakah kamu punya tuhan?”, “ Doarrrr......” Kepala Umar serasa pecah mendengar pertanyaan itu. “ hahahahaha” orang asing itu tertawa menyaksikan wajah Umar yang menampakkan kebingungan?” “ Jika aku mengaku punya tuhan, orang asing ini tentu akan menanyakan keberdaan tuhanku, lalu bagaimana mungkin aku bisa menunjukkan tuhanku” fikir Umar dalam hatinya. Namun bocah kecil itu tak mau kalah dalam perdebatan. Setalah lama terdiam Umar kemudian balik bertanya. “ Apakah anda punya otak?” balas Umar. Orang asing itu pun mengkernyitkan dahinya. Tampak jelas kebingungan tergambar di wajah lelaki dewasa itu. Betapa tidak orang asing itu tentu akan bingung harus menjawab apa,  jika kemudian Umar “bertanya dimana otak anda?”, orang asing itu tentu tidak akan mamapu menujukan otaknya, dan hal itu berarti orang itu tidak punya otak. Umar kecil mememnangkan perdebatan itu. Namun dia masih merasa belum puas dengan diskusi itu. Pikirannya masih menyimpan segudang tanya tentang Tuhan . Terus saja  Umar memikirkan tentang keberadaan tuhan dan tentang apa yang sedang dilakukan oleh tuhan. Tanpa terasa langit sore mulai memerah. Umar pamit pulang. Sedang orang asing itu masih penasaran dengan pemikiran bocah kecil sekelas Umar, dia mencoba menahan kepergian Umar. Namun Umar tetap ingin pulang.  ( I, Jembrana, 6 April 2010)

CERPEN DEWASA

Sudah Selesai

Segera setelah bercinta dengan suamiku aku selalu mandi. Membasahi tubuhku dari rambut sampai ujung kuku kakiku. Menggosok tubuhku dari rambut sampai ujung kuku kakiku. Menyabuni tubuhku dari rambut sampai ujung kuku kakiku. Membilas tubuhku dari rambut sampai ujung kuku kakiku. Berlama-lama di bawah kucuran shower. Merasakan air mengalir dari rambut sampai ujung kuku kakiku. Begitu terus, sampai aku yakin bahwa tubuhku, dari rambut hingga ujung kuku kakiku, telah benar-benar bersih. Saat air yang mengalir menuju lubang pembuangan air di sudut kamar mandi sudah tidak lagi berwarna hitam oleh kotoran yang tadinya lekat pada tubuhku, dari rambut hingga ujung kuku kakiku, melainkan telah berwarna bening, bersih dari kotoran itu.
Seumur hidupku aku hanya bercinta dengan suamiku saja, dan aku selalu mandi segera setelah bercinta dengannya.
Aku hanya tidak tahan dengan kotoran yang melekat di tubuhku. Membuat nafasku sesak mencium baunya yang busuk menyengat. Membuat perutku mual melihat noda-noda hitam menjijikkan yang menempel di tubuhku, dari rambut sampai ujung kuku kaki. Segera setelah mandiku selesai, kurendam sprei, sarung bantal, dan baju yang tadi kupakai. Aku juga tidak tahan dengan kotoran yang melekat di sprei, sarung bantal, dan bajuku. Seperti halnya aku tidak tahan kotoran yang sama yang melekat di tubuhku, dari rambut sampai ujung kuku kakiku.
Segera setelah bercinta dengan suamiku, aku mandi, lalu merendam sprei, sarung bantal, dan baju yang tadi kupakai sebelum bercinta dengannya. Tengah malam sekali pun. Suamiku berkali-kali bilang bahwa aku butuh menemui psikiater. Aku menolaknya, berkali-kali juga. Aku bukan orang gila. Aku hanyalah orang yang tidak tahan dengan kotoran yang melekat di tubuhku, dari rambut sampai ujung kuku kakiku, sprei, sarung bantal, dan bajuku saja. Itu tidak berarti gila, bukan? **

….

Aku sedang membilas tubuhku. Sebentar lagi aku selesai.Sejak dua bulan lalu suamiku baru menyentuhku lagi sekarang. Itu pun karena aku yang menggodanya. Dia selalu saja merasa bersalah setiap kali kami selesai bercinta, melihatku segera berlari menuju ke kamar mandi, mendekam beberapa lama di sana, lalu merendam segala sprei dan sarung bantal. Apalagi bila dia tahu aku belum orgasme. Kadang dia tidak bisa dibohongi. Saat aku mengatakan sudah, padahal aku belum mendapatinya. Yang terakhir, sebelum hari ini, dua bulan yang lalu.
Dua bulan yang lalu terakhir kali, sebelum hari ini, suamiku menyentuhku, mendapatkan kebutuhannya, dan sangat merasa bersalah karenanya. Dua bulan yang lalu terakhir kali, sebelum hari ini, aku sengaja ingin suamiku menyentuhku, sengaja memberikan kebutuhannya, membohonginya, dan kemudian sesak dan mual oleh kotoran yang melekat di tubuhku, rambutku sampai ujung kuku kakiku, spreiku, sarung bantalku, dan bajuku. Dua bulan yang lalu terakhir kali, sebelum hari ini, selesai aku mandi kulihat suamiku tercenung di pinggir tempat tidur, meratapi apa yang telah terjadi. Setiap kali aku seperti mengalami de javu, tapi sebenarnyalah sebuah kenyataan yang memang selalu saja berulang lagi.
Aku hampir selesai. Saat ini pun aku seperti mengalami de javu. Saat ini pun sebenarnyalah sebuah kenyataan yang memang selalu saja berulang lagi. Aku sudah hampir selesai. Sebentar lagi aku selesai. Keluar dari kamar mandi lalu mendapati suamiku duduk di pinggir tempat tidur dengan wajah penuh rasa salahnya. Dia suamiku, aku menyayanginya sepenuh hatiku. Tentu saja, dia suamiku. Aku mengerti kebutuhannya. Tentu saja dia suamiku, aku sangat memahaminya. Aku akan lebih merasa sakit bila dia sampai melakukannya dengan orang lain. Mencampakkan komitmen kami berdua, bahwa seks adalah dan hanyalah karena cinta. Tapi tidak akan mungkin, karena aku yakin tidak pernah terlintas sedikit pun dalam pikirnya. Untuk memikirkannya pun, sungguh, aku berani bersumpah, dia tidak akan mungkin.
Sebentar lagi aku selesai. Aku sudah membilas tubuhku. Dari rambut sampai ujung kuku kakiku.
…. ** …. Aku mendengar ibu melenguh lirih dari depan pintu kamarnya malam itu. Aku tahu ibu sendirian di dalam sana. Ibu tidak pernah lagi membiarkan laki-laki menyentuh tubuhnya, setelah dulu bapakku melakukannya dengan paksa. Ibu pun tidak membiarkan laki-laki menyentuh tubuhku. Ibu menamparku, lalu menyeretku ke kamar mandi begitu melihat Rudi mencium pipiku di teras rumah. Ibu bilang najis, kotor, sehingga aku harus membersihkan tubuhku dari rambut sampai ujung kakiku. Aku sampai gelagapan karena seperti kesetanan Ibu menyiram tubuhku. Malam itu, orgasme pertamaku dengan telingaku lekat di daun pintu kamar ibu. …. **
….

Aku sudah hampir selesai. Aku sudah membasahi tubuhku dari rambut sampai ujung kuku kakiku, menggosok tubuhku dari rambut sampai ujung kuku kakiku, menyabuni tubuhku dari rambut sampai ujung kuku kakiku, membilas tubuhku dari rambut sampai ujung kuku kakiku. Aku sudah cukup berlama-lama berdiri di bawah kucuran shower. Menikmati air mengalir dari rambut sampai ujung kuku kakiku. Aku telah menemukan tubuhku kembali bersih. Air yang mengalir ke lubang pembuangan di sudut kamar mandi sudah berwarna bening. Kotoran itu sudah luruh. Noda-noda hitam menjijikan itu sudah hilang. Bau busuk menyengat itu sudah tidak tercium. Aku sudah bersih. Aku sudah hampir selesai. Suamiku pasti sudah terlalu lama menungguku keluar dari kamar mandi dengan cemas. Aku sudah hampir selesai. Aku sudah bersih. Aku akan bilang tidak apa-apa, sudah dua bulan dia tidak mendapatkan kebutuhannya. Aku akan menghiburnya, aku ikhlas melakukan kewajibanku sebagai istrinya. Aku sudah hampir selesai. Aku sudah bersih. Sebentar lagi aku selesai.
….
Aku kembali mendengar ibu melenguh lirih. …. Aku orgasme. …. Aku sudah selesai.…. **

CERPEN DEWASA

LELAKI TERPILIH (BAG 1)

Hymne Of Soul : … Aku percaya! hingga saat ini, akulah ‘lelaki terpilih’ itu, dan karenanya, aku tak perlu gusar ataupun gelisah, apalagi takut kehilangan eksistensiku sebagai sesuatu yang hidup, dan kehidupan yang hidup, sebab aku tercipta atas sejuta doa dan keinginan yang terkristal menjadi sebuah harapan, dan harapan atas pengharapan mimpi-mimpi mereka, dan mimpi-mimpi itu adalah aku! Ya, aku lelaki yang tergaris sebagai pemegang Tongkat Arya!...
Ada sebuah pertannyaan yang di uraikan sejak awal terbentuknya kosmik ini, bagaimanakah kita membuat keseimbangan hidup ?, gradasi yang halus dan segala yang tak memahat bekas, tak pernah mengguris menjadi luka pada sejarah ?, sebab luka yang terabit pada lembaran sejarah akan menjadi gap yang mega dahsyat dan menakutkan, itu adalah sketsa awal perpecahan dan kehancuran, makhluk hidup tidak lagi menjadi satu ikatan moral yang utuh, mereka terpecah-pecah dalam ego kelompoknya bahkan ego pribadinya, aku yang butuh pengakuan dan pengakuan atas aku. Perang, kelaparan, kebinasaan, penghancuran, pembunuhan, penjarahan, pemerkosaan, kehancuran moral akan terjadi dimana-mana, dan itu hanya menjadi segelintir kecil fenomena sosial pada masa itu. Benturan sosial yang tersistematis, dengan propaganda yang mutakhir, dengan pemakaian tekhnologi tercanggih sebagai alat penghancuran yang mampu melahirkan bencana terdahsyat, distorsi informasi tidak lagi sekedar pemalsuan berita melainkan sudah menjadi hipnotis syndrome yang mengkaburkan akal dan logika, benar bisa menjadi salah dan salah bisa dibenarkan, otak selalu berada dalam kawasan abu-abu, dengan sinyal radiasi mikro atom yang ditanamkan melalui partikel udara yang kapanpun bisa diaktifkan, sesuai dengan keinginan sang penguasa, jika sang penguasa ingin kita membunuh maka kita akan membunuh, jadi apapun keinginan sang penguasa kita tak bisa melawan. Kemanusiaan akan menjadi barang prasejarah yang di pamerkan dalam museum peradaban yang biadab, atau mungkin menjadi barang bekas yang tak berbekas dan layak disandang atas nama agungnya kekinian. Saat itulah, mereka akan berteriak-teriak : Kembalikan bumi kami yang dulu, bumi yang penuh keselarasan, bumi yang penuh keseimbangan yang dan yin! Ketika tiga element hidup terlepas dari pengakuan, atas alam, manusia dan klausa prima, terjerembab disudut usang dogmatisme semu terbungkus halimun Gunung Sindur. Dan esok prajurit itu cuma menggumam : Sayang, itu sudah habis dimakan keserakahan dan ketamakan mereka sendiri! Keserahan dan ketamakan itu dikibarkan dengan bendera-bendera suci dimana yang lemah dan bodoh selalu menjadi pendukung dan penjaga bendera-bendera suci itu, eksotisme memilukan! Lalu mereka dengan merengek-rengek dihadapan wajah langit, berteriak, kemana Yang Terpilih itu? Mereka tanya kemana? Kan lucu!, bukankah mereka sendiri yang membunuh keagunganNya, mengecingi Mushaf suciNya dengan air kencing kesombongan. Sekarang, menangislah wahai anak bumi selatan yang lemah dan bodoh! Terbangunlah jagat raya dalam enam satuan waktu, yang di dalam setiap satuan waktu itu ada yang terpilih menjadi Sang Terpilih, dari satu Terpilih ke Terpilih yang lain. Jika dari sepermilliar hanya ada satu Terpilih, kemudian Sang Pemilih memilih satu untuk menitahkan keabadiaanNya, dan Sang Terpilih membawa satu mimpi ke-Esa-an dan ke-Besar-an Sang Klausa Prima, dengan jurus dogmatis langit dan tarian nirwana yang memabukkan, maka tunduklah kalian yang merasa lemah dan bersimpuh menurut kehendakNya, sebab tak ada kehendak bagimu, kau hanya boneka satir yang di buat tanpa ruangan keinginan, ya hanya pasrah sepasrah-pasrahnya. Takdir! Iya, itulah alasan yang kau sampaikan setiap kali kalian tak kuasa mengahadapi rintangan hidup. ‘Ini bukan putus asa’, katamu, ‘ini adalah kesabaran menerima kenyataan’. Padahal kau tak pernah membuat atau sekedar berusaha menciptakan kenyataan itu sendiri. Ia, atas nama yang Hak, kesadaran dan logika berpikir dibunuh di kamar belakang rumah tua yang gelap. Kalian telah menjadi hanya sekadar barang kosong tanpa isi, hidup tapi tak mampu menghidupi, hidup tapi tak memiliki kehidupan. Tapi mengapa sekarang merengek menangis memohon? Apakah kesabaran itu telah kalian barter dengan gandum dan jagung, atau kalian sekarang sedang tenggelam pada samudera keterputusasaan yang kalian buat sendiri? Lihat langit barat ! Mereka begitu digdaya, bangsa Inggolr yang perkasa. Menundukkan tujuh samudera, menaklukan api iblis timur, mereka benar-benar perkasa dengan tentara besinya. Kalian di sini, tetap dengan wajah suram tanpa kekuatan menciptakan masa depan, hanya bisa menatap kesombongan cahaya dari barat dengan air liur yang menetes, bagai naga selatan yang tertidur di gunung amblogar. Lihat, matahari timur tampak begitu suram dan memilukan! Kedunguan telah menjadikan kalian sampah pada kardus–kardus industri, kalian terbelenggu pada apa yang dinamakan kegilaan paranoidas kekuasaan. Kekuasaan telah menjadikann kalian tumbal bendera yang kalian kibarkan. Membunuh atau terbunuh hanyalah produk dari apa yang dicita-citakan. Jika lemah matilah dia, sebab ia tak memiliki bendera mayoritas,. Dan jika kuat, dan harus menjadi kuat, agar bisa berbuat dengan apa yang dinamakan resiko. Berbuat apa saja yang mampu dianggap sebagai keangkuhan kosmopolitan dan keagungan langit atas sebuah budaya tradisional agraris, yang terbungkus kegelapan kemiskinan dan kebodohan, padahal kalian bukan yang Terpilih. Kalian hanya debu yang terombang-ambing angin, yang dimanfaatkan oleh setan-setan berjubah malaikat. Dan tanpa kalian sadari, wahai Bangsa Langit Timur, hal itu menguntungkan bagi iblis-iblis industri Barat. Dan sewajarnyalah kekalahan bagi kalian yang bodoh dan lemah, atau sekedar berpura – pura lemah agar tertetes sejuk embun suci arzam., sebab malas meraih hasrat ataupun memang karena hal yang lain, dan itu telah mengebiri kalian pada kasta sudra. Lalu kalian mau apa? Mengeksploitisir dan mempolitisir kemiskinan hingga menjadi senjata mutakhir yang sanggup meluluhlantakkan perasaan dan emosional global? Hahahahah…. BODOH ! Dasar miskin ! Kere ! Goblok ! Secara apapun, kalian tetap akan kalah! Mereka memiliki jaringan global yang hebat serta didukung oleh teknologi super canggih. Ya, itulah jaring laba-laba kapitalis , yang bisa menembus di segala lini kehidupan, bahkan kebutuhan akan kehidupan itu sendiri adalah produk dari mega proyek ‘global trade’ mereka. Dan bahkan kemiskinan, adalah salah satu brand yang di buat oleh iblis barat, sehingga segala keterbelakangan yang ada pada diri kalian ternyata adalah kebijakan sistemik yang dibuat. Lalu, dengan kekuatannya, mereka memberi kalian sedikit air imajiner yang memabukkan, yang lalu dari sedikit pemberian itu mereka mendapat gelar Dermawan, Dewa Penolong, Sang Utusan, Ksatria Inggolr, serta apapun istilah yang dapat menggambarkan keagungannya.. Sedangkan, kalian itu apa ? Kalian hanya menjadi tali-tali rapuh yang dikuatkan oleh mimpi konsumerisme barat, yang jika tali rapuh itu putus, maka kau hanya akan dikenang sebagai sampah kemiskinan dunia ke tiga! Selamat, anda kalah !, Hahahahah…….!!!!! Kemanakah bendera-bendera yang memberi kalian mimpi? Kemana mereka saat kalian membutukannya? Ya, mereka bersembunyi sambil membawa sepotong roti dan sebotol anggur. Mereka berpesta kecil tanpa peduli pada nasib dan kesengsaraan kalian! Padahal, kalianlah yang dengan gagah berani mengorbankan apa saja demi bendera-bendera suci itu. Kalian harusnya bediri mengambil pedang atau apapun untuk membunuh mereka, yang selama ini bersembunyi di balik jubah panjang dan jenggot yang terurai! Mereka sebenarnya, tak lebih dari seekor tikus bersuara anjing! Song Of Memories Teralunlah nada senja Tanpa syair Sebab kata – kata telah mati Terkoyak ditepi mimpi, dan… Nada senja Terbait di bukit senja Kata – kata mati terkoyak mimpi Di tepi, dan aku… Bait kata terukir di atas dendam Matilah kata – kata tanpa makna Mimpi terkoyak masa lalu Menepilah, sebab aku dan kau… Kata – kata apa yang terbait di atas dendam ? Mimpi akan senja, dan aku takut ! Masa lalu tak sekedar menjadi kenang Ia mengoyak sepucuk perasaan, dan kau berlalu … Terkenang terimpi – impi Atas senja perasaan takut, menggaung di tepi kenangan Sekedar masa lalu mengoyak, berlalulah kau Tak ada tepi kau bersandar, dan aku… Dan aku tak pernah mengenang Kau sendiri mengoyak persaanku Terseret arus masa lalu Mari menepi di batas senja esok hari Andai saja ada esok itu Maka kenanglah, aku tak sekedar masa lalumu Tepi kesadaran tergerus Takut amat menakutkan selamat tinggal kenanganku ! Seorang anak miskin Afrois berlari, pada hamparan padang gersang…. Tubuhnya yang legam terlalu kering untuk di anggap sebagi hidup. Dia tak lebih baik dari pohon apel kerontang di padang gersang, atau sekedar ilalang dimasa paceklik. Tulang merangga,s tergambar pada kulit gelapnya. Eksotic ! Very – very eksotic ! Kemana doa-doa ibu bapa kami ? Entahlah… Seorang Inggolr kaya hanya mengintip dari villa mewah dikawasan Mosair tua, dan berkata, ”Hmmm….. Arak ini begitu dahsyat !” Bagi mereka, ini adalah pemandangan yang bisa dijadikan komoditas dagang. Mereka, dengan slogan misi kemanusiaan, akan menjual kenyatan memilukan ini pada ingglor-ingglor kaya di Dunia Biru. Dan dia, akan menikmati keuntungan yang besar dari misi kemanusiaannya itu. Ingglor Bangsat! Di depan sebuah puri indah, keledai itu gusar segusar tuannya, dan mungkin bertanya pada hatinya; “Apakah aku lebih beruntung dari tuannku? Sebab untuk sekedar makan tuannku harus berpikir jutaan kali… Hmm…..Memilukan!” gumam keledai bodoh itu. Harus ada juru selamat, nabi, mesiah atau apapun yang sanggup, bahkan lebih dari sanggup, untuk menjadi penolong bagi jiwa – jiwa yang lemah itu ! Tidak sekedar slogan, atau bahkan ideologis, mereka butuh makan, walau sekedar ketela atau singkong. Ya, sesuatu yang realistis, bukan mimpi-mimpi surga. Walaupun indah, kalau hanya mimpi, buat apa? Tapi, terkadang apa yang menjadi mimpi itu kita sakralkan bahkan sangat keramat, sehingga segalanya tak lagi memiliki arti, lalu…matilah saja otak keledai! Keledai itu,dengan tatap sepi, menengadahkan hati, rasa, jiwa kepada apa yang ia namai YANG KUDUS ! Email Doa Sang Lemah Aku hanya badai tanpa gemuruh Kilat tanpa cahaya Getir tergetar Hati ini Aku sangat lemah teramat, dan… Kau yang nama-namamu Kusebut dengan sejuta takzim Pasrahlah apa yang dapat dipasrahkan Aku terhampar luluh… Sentuhlah aku dengan setetes air suci Terkuduslah aku yang meminum darahmu Dari sayatan pesakitan yang kau derita Aku lapar bapa.. Lapar ini menyadarkan aku betapa seorang hamba harus ikhlas dalam setiap derita ,toh engkau telah memberiku pertauladanan atas sebuah pengorbanan, bantulah aku dengan tanganmu… dan takan ada yang kutakutkan sebab aku terlindung dikepakkan sayapmu, amieeennnnnnn…….!!!! Itulah doa – doa Si Bodoh, atas nama apa yang di keramatkan. Bahkan nama kelaparan akan lenyap, sebab hanya dengan mengingatnya kau akan terlepas dari lapar dan dahaga. Orang – orang itu tak pernah takut atas kematian, sebab itu adalah hal yang sangat– sangat biasa mereka lihat. Hanya ada kepasrahan batin, ikhlas! Ya, ikhlas yang luar biasa. Aku hampiri keledai bodoh itu, keledai itu ketakutan melihat cahyaku, dan aku hanya tertawa. “Hahahahahahahahahahahahah…………………!!!” "Tak seharusnyalah sebuah kepercayaan kau tertawakan wahai Lelaki Yang Disinari Kemilau Cahaya!” “Sungguh, aku tak tertawa atas apa yang kau dan mereka percaya, wahai anak– anakku !” "Tetapi, mengapa kau dengan angkuhnya, tertawa diatas mimbar dan altar para pemuja kesucian !”…. “Sebab, Yang Suci tak sepantasnya disucikan ! Lihatlah atas apa yang mampu engkau lihat! Dengarlah, atas apa yang mungkin…… Ah! Engkau enggan untuk mendengarkan!. Ketika anak – anak itu menangis lapar, menangis karena tragedi kematian, atas mesin pembunuh dari Bangsa Langit Barat, apakah Yang Suci bisa bertindak atas nama ‘Akulah penguasa alam semesta !’ “Tapi, wahai Yang Disinari Kemulian Cahaya ?”….. “Mari ikuti aku, aku akan mengajak engkau kepuncak Bukit Yaspha!” “Untuk apa aku harus ikut denganmu?”…. “Sebab akulah Yang Terpilih yang kau impikan itu! Sudahlah Moses Bodoh! Ikut saja seperti engkau mengikuti Ayat – ayat Yang Suci! Dan, kau kan juga tak pernah bertanya, mengapa harus begini atau begitu?” “Baiklah, aku akan mengikutimu dengan khidmat!”….. “Ýah, sudah seharusnyalah seperti itu, wahai Keledai Bodohku!” “Tapi, Tuanku, ada apakah di Bukit Yaspha, hingga aku harus kesana?” “Bukit itu adalah pertalian suci antara aku -Yang Terpilih- dengan kalian yang menggantungkan asa pada ku, karena kelemahan dan kebodohan berjamaah kalian!” “Tuanku, adakah disana, akan aku temui kemuliaan abadi?” “Kemuliaan itu hanya untuk orang – orang yang mempercayai bahwa kebenaran itu tak pernah absolute. Kebenaran selalu berpijak pada ranah relatifitas. Apapun kebenaran itu, hanyalah sebuah argumen penafsiran belaka dan tak seharusnya diimani secara mati-matian, sebab itu dapat merusak alam kesadarannya sendiri. Jika kau ingin mulia, raihlah cahaya di tanganku ini dan katakanlah, bahwa kita bisa terbang bebas membunuh dewi malam !” Aku angkat wajah sunyi itu keatas pundak Mospher, serigala surga yang aku rebut, ketika aku berhasil membunuh Illois, sang penjaga pintu akhirat. "Ayo, kita mengarungi jagat dengan kebanggaan!" Kebanggan sebagai apapun! Walau kebanggan menjadi ego busuk, toh, tetap saja kesombongan adalah jutaan mega cahaya, yang menerangi hantu kegelapan yang menyelimuti jiwa – jiwa kalian. “Mospher, ayo terbanglah dengan sayap gagahmu! Terbangkan panglima tangguh ini untuk mengangkat Sang Bodoh dari kegelapan Yang Suci!" Secepat kilat, Mospher terbang seperti Si Barak yang mengangkut Pangeran Yang Suci pada peristiwa ‘Kenaikan’. “Kemana kita akan pergi, wahai Tuanku?” “Kemana hatimu berkata, maka puncak abadi akan kau temukan!” “Tapi,, Tuanku…?” “Apa yang membuat engkau tak mampu berkekuatan hati ?” “Jantungku terluka, Tuan! Plitus, Sang Raja Kegelapan, menyerangku dari sudut dimensi ruang hampa,mengoyak rasaku…. Dan seolah aku lupa segalanya! Ah…., aku takut sekali, tuanku”…. “Hahahahahah….!!!!!” “Mengapa Tuanku tertawa? Adakah yang lucu? Atau hanya kebodohan seorang hamba, yang dimata tuannnya selalu menjadi hal yang enak untuk di tertawakan, Tuan…..?” “Kau akan sangat patut ditertawakan oleh keangkuhan angin. Sebab apa ?” “Entah ???!!!” “Goblok!!! Kau patut ditertawakan karena kau tak memiliki sesuatu yang mampu menjadi jiwa, dan jiwa yang mampu menjadi matahari. Sebab, hanya yang memiliki letup cahaya yang berhak untuk menyombongkan diri di depan para putera langit, yang beribu hasta telah mereka sembah!!!!” “Tapi, apakah tiada pantas mereka takzim pada Putra Surgawi ?” “Tidak! Sama sekali tidak! Sebab telah ada aib di wajah mereka, dan apakah yang seperti itu layak diagungkan, Mospher ???!!!!” Mospher dalam samudera kebingungan! Serigala dungu itu tak sanggup memahami sabda-sabdanku. Yang Terpilih itu telah sampai diatas bukit. Kulihat, mereka kagum padaku. Yang Terpilih….! Ya, akulah Yang Terpilih, lelaki yang di pilih atas kehendak pribadi ataupun karena kelemahan kolektif. Dan aku harus berjalan di depan, atau barangkali jauh di depan. Sebab mereka takkan mampu sejajar apalagi berbanding dengan ‘Lelaki Terpilih’. Aku di pilih untuk memberi kekuatan mega atom energi keberanian bagi kalian semua. Untuk apa? Untuk melawan, melawan apa saja yang pantas untuk dilawan ! Atau mungkin membunuh untuk apa saja yang di sebut pantas untuk di bunuh ! Percayalah, kalian akan mati jika aku pergi! Menghambalah ! Memohonlah, seakan – akan kalian tak sanggup bediri tanpa kakiku! Toh, itu yang sering kalian lakukan kepadaNya. Dan Dia-lah juga yang membunuh rasional logika kalian. Kalian adalah keledai Phirus yang bodoh ! Sebodoh sudra Indis ata budak Afro. “Lihat itu ,Mospher! Orang – orang memandangi kita dengan begitu takjub. Hai anakku, bangunlah! Lihat gemilang cahaya kita menusuk mata mereka dengan sejuta takjub !” “Tuanku,mengapa kau lemparkan kerudung sucimu ?” “Ya, mereka harus menerima ini sebagai hadiah kebenaran dari aku, Sang Terpilih!” "Tuan, mereka bermunajat padamu !” “Ya itulah seharusnya, sebab mereka akan merasakan kebahagiaan yang segar seperti apel yang baru dipetik dari pohonnya”…. "Tuanku ! Tuan harus menemui mereka!” "Ya, turunlah, agar mereka dapat menyentuh kesucian nurku!” Turunlah aku menghampiri wajah-wajah yang menyenja. Air mata kerinduan itu tak terbendung, senyum dahaga menengadah menatap oase. Ya, selama ini yang mereka tatap adalah fatamorgana, kesemuan abadi, dan mereka seolah menemukan air kebenaran. Aku lihat mereka satu persatu. Mereka terlalu ikhlas, hingga mereka begitu rela ketika tersandar titik sandar yang paling beku. "Kemarilah! Mendekatlah kalian ! Ya, semakin dekat! Agar kalian bisa merasakan kehangatan kasihku !” Mereka berjalan sangat pelan, teramat pelan. Ini bukan ketakutan ataupun kebimbangan. Ini hanyalan ketakjuban yang tak pernah mereka kira, akan datang kemuliaan yang di impikan, tatap yang polos dan lugu, aku bisa merasa keikhlasan nafas mereka…… Hmmm…... Tak pernah aku rasakan nafas seperti ini. Angin-angin roh yang terombang ambing ketidaktahuan, spiritualitas normative yang terbangun turun temurun, keimanan yang terbangun pada pondasi yang rapuh. Oh…., jiwa-jiwa ini terlalu lemah untuk menghantam kesombongan hidup. Kesadaran tak terbangun bukan karena lalai tapi karena mereka 'terpaksa' . Ya, mungkin sangat terpaksa ! Ideology magnetic, takkan bertahan lama! Akan aku ikhtibarkan kebenaran agung, lalu mereka akan menjadi periwayat sajak suci yang di tulis dengan tinta gunung merapi Kholixing. Perjumpaan Dengan Laila Diantara kerumunan manusia itu, seorang perempuan tua telanjang dada menghampiriku, rambutnya panjang terurai memutih, terbang mengikuti angin selatan. Pada gerut kulitnya, jelas kulihat beban berat di sandangnya,. Matanya menatap aku dengan gerimis rendah pertanyaan, dia berjalan perlahan, lalu memegang jubahku. Dada itu telah rata , geriput senja, dulu ia memiliki kenangan air gangga yang suci, memberi hidup dan kehidupan pada seribu putra ilalang… tapi kini, ah… "Wahai engkau yang bercahaya kemuliaan, siapakah engkau?”, perempuan tua itu bertanya dengan tatap yang dalam. "Lailaku….!”, aku memanggilnya. Dia lalu terduduk, jiwanya bergetar. Aku dekatkan tanganku dikepalanya, lalu kubelai rambut panjangnya yang memutih, dia lalu menatapku kembali, kini tatapannya semakin dalam, sedalam api pengharapan atas kering gersang pohon anggur di padang pasir. “Sang Penerang….?”, tanyanya ragu. Lalu kukecup keningnya, dan aku bisikkan, “Aku adalah api suci bumi ke tujuh!” Suaraku demikian lirih. Ia tergetar! Air matanya leleh! Lalu, mendekapku erat! Sangat erat! Seperti tali perjanjian, ohhggg….! Inilah kebahagiaan yang tak pernah mereka rasakan. Api suci menghangatkan mereka dari kebekuan yang membunuh otak dan organ tubuhnya. Ya! Mereka merasakan setitik hidup dari hembusan napasku. “Laila, pegang tanganku! Mari berjalan hingga sudut yang tergelapkan!”, kataku. “Mengapa tuanku memanggil aku, Laila?”, tanyanya. “Laila adalah sebuah nama, dan tak sekedar nama sebab ada berjuta makna di dalamnya. Kelak, engkau akan tahu mengapa aku memanggilmu Laila!”, jawabku. Ia tetap saja pada laut kebimbangan. Lalu, aku berteriak pada jiwa-jiwa gelap itu “Dengarlah! Akan aku ajak Laila mengembara hingga putaran kedelapan matahari. Esok, dia akan diantar matahariku kembali pada kalian, membawa lentera merapi dan memberi penerang yang sejuk, serta mampu melepaskan kalian dari dahaga abadi kebodohan! Sekarang, Kembalilah pulang! Lalu, tunggulah kedatangan Lailaku pada sudut jendela rumah kalian, dengan seribu keyakinan akan kedatangannya kembali dengan membawa apel merah, yang nikmatnya mampu membawa kalian terbang hingga ke tekak leherku!”, teriakku. Lalu aku sebarkan segumpal salju yang menjadi embun dan membasahi wajah lelah mereka, sementara mereka akan sedikit tenang dengan embun air bersajak itu. “Mari, Laila! Naiklah keatas pundak Mospher dan kita pergi Negeri Laut Tenggara! Di sana, telah menunggu mushaf kebaikan umtukmu yang kelak akan berguna bagi kaummu!”, titahku kepadanya. Dan kamipun terbang memulai pengembaraan panjang, memberi pengajaran atas hidup yang harus dipertanggungkan serta beban rebulan jingga dipelataran suci para ahli kitab. Dalam awal pengembaraan, kulihat Lailaku selalu terdiam pada dinding kesunyian. Aku biarkan saja. Mungkin, ia sedang melakukan kotemplasi panjang atas apa yang akan dan sedang ia alami. PERENUNGAN LAILA : Aku tersapu embun senja, menghentakkan diamku. Aku terbangaun dari mimpi panjang yang dingin. Terlalu lamalah aku membeku pada kebisuan nurani, gelap tanpa lentera. Mimpi ketakuatan pada bayanganku sendiri, yang menjadi monster ruang tidur, seperti anak kecil bermimpi hantu di bawah ranjang… Seram! Lamalah aku ingin terjaga, terjaga dari surga palsu, yang terbangun diatas pondasi lapuk rumah bangunan tua di pinggir hutan cemara. Aku hanya seorang perempuan! Ya sekedar perempuan yang digariskan menjadi lemah dan dilemahkan. Aku tak terkuasa untuk sekedar mengangkat kepala, sebab perempuan tak selayaknya menampang, Ia harus menjadi bunga di meja sebelah ranjang, dipajang, jika usang terbuang! Itulah nasib yang harus di amini, tanpa kata tidak! Sebab kata iya adalah ibadah. Dalam tiap mimpi nyata itu itu aku tersujud syahdu pada keabadian yang hening cenderung bisu. Aku mencari setetes air dari telaga cahaya, setetes saja, ya setetes saja tak perlu banyak. Untuk melepas dahaga panjang ini. Aku lelah dalam tidur beribu malamku. Lelah itu membuatku lemah, tak punya jiwa berenergi. Padahal energi adalah kekuatan kehendak! Kehendak untuk bediri, berjalan bahkan berlari. Tak sekedar menjadi garis lurus, aku terkadang ingin menjadi kurva keatas ataupun kebawah, tercebur sedih, toh itu sedihku sendiri, bukan sedih dan kebahagiaan dari sedekah pemberian para Pillatus Jantan! Aku harus bangun dan merebut pedang suci itu lalu akan kuhujamkan pada jantung tiap Pillatus agar mereka paham bahwa darah mereka tak lebih berharaga dari darah kaumku! Tapi, apakah memiliki daya itu, tau sekedar berharap memilikinya?.... Seumpama pagi, aku tak mengingkan aromanya, sebab ia menguras seluruh perasaanku. Aroma pagi telah membunuh asaku pada senja. Perumpamaan aku berlari kebarat, tajamnya cahaya siang menusuk seluruh rasaku atas langit merah di ufuk barat. Terhempas badai angin timur lebur pada gerimis, adakah kesadaran mampu mengangkatku dari semua kenangan ini….. Sekali lagi aku hanya perempuan yang berkeluh kesah! Lelaki ini,… Mengapa cahaya begitu sejuk, aku merasa nyaman, seolah bernyanyi kecil pada minggu pagi. Ohg…lelaki ini memiliki segalanya untuk dibilang lelaki. Ia tak sekedar lelaki, ia memiliki kata-kata sesegar anggur merah, ia memiliki sorotan mata yang mampu meluluh lantakan gan gunung es, ia meiliki senyuman yang menghangatkan jiwa-jiwa beku, ya! Ia memiliki apa yang lama aku nantikan. Seribu cahaya pengharapan! Diakah lelaki terpilih itu? “Wahai cahaya surga, adakah kau diutus untuk memberi air kehidupan bagi jasad-jasad kering ini?” tanya Laila. “Oh…ternyata engakau telah terjaga dari lamuanan seribu hastamu! “Sesungguhnya, siapakah namamu?” tanya Laila. “Pentingkah! “Bukan masalahnya Penting atau tidak! Masalahnya apalah arti aku menyapamu tanpa mengenalmu, wahai lelaki!”kata Laila. Aku terdiam, lalu aku tatap matanya dengan sangat tajam dan sejuk. “DEMI SUKMA SERIBU PIJAR CAHAYA! Panggil saja aku Sang Lelaki! Lelaki yang tergaris sebagai pembawa kabar langit, yang bertanggung jawab atas cahaya langit dan bumi, sang pemberi jawab atas segala tanya” “Wahai yang menjadi cahaya kehendak, atas apakah hidup ini harus di gantungkan?” tanyanya. “Atas apa yang sanggup dibilang hidup, wahai Lailaku!” “Apakah yang sanggup dibilang hidup itu, wahai sang mentari pagi?” balasnya bingung. “Yang sanggup dibilang hidup, adlah apapun yang mampu memberikan kehidupan pada yang lainnya. Ketika sesusatu yang memiliki hidup itu memiliki nilai manfaaat bagi yang lain, maka iya lebih berharaga daripada para malaikat berjubah itu!” “Jadi…” dia terlihat makin bingung. “Jadi apakah bisa dianggap hidup seseorang yang tak memiliki nilai hidup bagi manusia yang lain, bukankah hidup adalah air kehidupan itu sendiri. Maka hanya pada merekalah engkau dan kaummu berasa!” (BERSAMBUNG, MAAP!)

pengabdian pada cinta sejati 2

yang tidak bisa dibayangkan Adhistia ada kebahagiaan lain dimata Doni yang itu bukan dari Adhistia. adhistia tidak bisa melihat kebahagiaan itu hilang dari mata Doni. Adhistia melakukan ini dan menganggap pengorbanannya ini sebagai pengabdiannya pada cinta sejati.cinta sejati itu Doni.
hal itu berlangsung cukup lama, Doni selalu bilang kepada Adhistia kalo penyebab dari semua ini karena kesalahan Adhistia dimasa lalu dan Doni bersama Ismi dia bisa melupakan itu dan Ismi adalah hal baru bagi Doni dan dia bisa membuat hidup Doni menjadi berbeda.mendengar semua itu Adhistia tidak berhenti menangis dan menyesali apa yang sudah terjadi kepadanya dimasa lalu. adhistia ingin menemui Ismi dan berbicara dari hati kehati dengan Ismi dan Adhistia pengen sekali bertemu dengan Ismi karena bagi Adhistia Ismi pastilah Cewek yang spesial sampai Doni baru mengenal Dia dan sudah kelihatan Sayang sekali sama Ismi.
Ismi memang cewek yang berbeda dia tidak pernah membebankan apapun ke Doni termasuk hubungan nya dengan Doni. sampai suatu hari orang tua Doni mencium ada yang tidak beres antara hubungan Doni dan Adhistia. Meraka berdua dipertemukan, orang tua Doni yang sudah merestui anaknya dengan Adhistia tidak ingin hubungan keduannya  selesai sampai disini. dan hari itupun Doni janji tidak akan menemui Ismi lagi dan akan kembali menata hidupnnya dengan Adhistia. hari itu juga Adhistia diajak ketempat kerja Ismi. pertama kali bertemu Ismi jauh sekali dari bayangan Adhistia. dibayangan Adhistia Ismi itu cewek yang masih polos dan lugu tapi tidak waktu pertama bertemu kemarin. Ismi bukan tipe cewek yang disuka sama Doni dan Adhistia bingung sekali kenapa Doni bisa suka dan sayang sama Ismi.hingga pada hari ultah Adhistia Doni pagi-pagi kerumah dan mengucapkan selamat ulang tahun ke Adhistia.tapi dihari itupun Adhistia tahu posisi nya dihati Doni tidak seperti dulu jauh sekali sekarang yang ada di hati Doni adalah Ismi. mau tidak mau Adhistia menerima kenyataan ini tetapi Doni berjanji cepat atau lambat hubungannya dengan Ismi akan berakhir tapi tidak bisa langsung. Adhistia menyesalkan sekali kenapa hubungan cintanya dengan Doni menjadi seperti ini tidak seperti yang dibayangkannya dulu.Adhistia hanya bisa berdoa semoga  apapun yang terjadi Doni tidak pernah akan meninggalkan dia walaupun dihati Doni ada cinta yang lain dan cinta itu bukan Adhistia.

CERPEN DEWASA

Kucinta kau dan Basketku

Semua terasa indah saat kau ada di sini,tapi perasaan akan takut kehilanganmu semakin dalam.Aku mencintaimu sangat mencintaimu meskipun semuanya tak wajar.Tapi aku berharap kaulah yang terakhir untukku.Tanpa sadar kata-kata itu terlahir dari bibirku,dan membayangkan dia yang sedang tersenyum padaku,tiba-tiba sang my friend masuk kamarku dan mengagetkanku....            Woii men,menghayal aja lu,kata boy sambil menepuk pundakku            Ehh lu boy kaget gue,kagak gue kagak menghayal tapi lagi ngelamun aja,,jawabku asal            Dasar lu ye,dodolnya kagak ilang-ilang.sama aja cing,jawabnya sambil menjitak kepalaku            Akupun tersenyum padanya,dan sama-sama tersenyum JBoy sahabatku di kampus dan di mana saja,dia best frendku yang bisa di ajak gila-gilaan.Eits tapi gila-gilaannya yang wajar aja kok,kaya gila-gilaan di mall,di tempat tongkrongan,tertawa-tertawa,lucu-lucuan sekalipun cuma berdua kalau kita berdua lagi pengen gila J.Sebenarnya ada satu lagi teman baikku tapi dia anaknya jarang ngumpul sama kita-kita,dia selalu menghabiskan waktunya dengan someone specialnya.            Lu kenapa ky ?,Tanya boy sambil maen game Xbox            Hmmm gue Cuma mikirin ayya aja cing,jawabku sambil menatap langit-langit kamarku            Udah kagak usah lu fikirin,dia baek-baek aja kok,jawabnya yang masih konsen dengan gamenya            “aku pun memalingkan kepalaku untuk meliriknya sambil ku gelengkan kepalaku,tak lama kemudian dia             Pun menoleh padaku dan berkata,”woii nape lu diem ky ?            Kagak connect sih lu,jawabku sedikit kesel            Hahh,masa she ??,sambil nyengir garuk-garuk kepala            Udah ah gua mao kerumah mey,mau ikut kagak lu ?,tanyaku lalu bangun dari tempat tidur            Ngapain ke sono,mao ngapelin mey lu,trus ayya mau lu kemanain,cerocosnya            Masya allah,bawel banget she lu,mau ikut atau kagak,gua tinggal nih,sambil ku berjalan menuju keluar kamar meninggalkan Boy yang masih asik maen Xbox.            Iya gua ikut,gua takut di sini,,katanya lalu mematikan gamenyaAku pun tersenyum melihat tingkah lakunya saat aku pura-pura mengunci pintu dari luar dan alhasil dia pun berteriak ketakutan.Aku bersaudara empat orang,ayah sama mamah tiap hari kerja kecuali hari sabtu dan minggu.Rumahku yang sedikit besar itu memang sedikit terlihat menyeramkan karena sehari-hari adik-adikku hanya main di kamar atau di belakang halaman rumah.Jadi keliatan sepi gitu deh J.Aku dan Boy pun menuju ke rumah mey temennya ayya dengan mengendarai motor masing-masing.Rumah aku dan rumah mey lumayan jauh jaraknya,yah sekitar hamper sejaman dan tidak berapa lama tiba juga di depan rumah mey,lalu aku menelpon ayya kalau aku udah ada di depan.Dan mereka pun keluar menyambut kedatanganku.Sambil tertawa bareng teman-temannya ayya,tiba-tiba Boy menarik tanganku dan segera menjauh dari tempat tadi untuk berbicara padaku,,,            Ky parah banget lu ye,kenapa lu kagak ngomong kalau di rumah mey banyak cewek ?,katanya melotot            Ya ampun Boy,gua kirain apa dah,pan tadi gua udah bilang kita mao kerumah mey,mank knp she ?            Lu kagak liat muka gua ape kusut kaya gini,masa di depan cewek-cewek cakep gua ancur gini,ketusnya             Aku pun nyengir,ya udah lu masuk kamar mandi gih cuci muka biar keliatan seger,sono geh,kataku Lagi asik berdebat Ayya dateng dari belakang dia memelukku,lalu aku pun menoleh padanya dan mencium keningnya.            Ada apa neh pahh ?            Ini mah,si Boy naksir tuh sama temen mmah hhehehe            Ahh sialan lu ky,enggak kok Ya ada-ada aja neh si Rizky,Boy nyeletuk keselAku dan Ayya tersenyum melihat dia kesel....Gpp kok Boy,santai aja.Lagian temen-temanku juga pada jomblo semua kok,tapi mereka beda sama aku hehehehe,jelas ayya pada boyJiaahh elah sama aja ateuh neng,cemberutnyaYa udah kita kesana yuk,enggak enak sama yang laen,kataku mengajak Ayya dan Boy kembali ketempat tadiKita pun kembali tertawa terbahak-bahak karena aku dan boy mengeluarkan lelucon-lelucon yang konyol hingga mereka tertawa hebat.Ayya adalah kekasihku,udah 3 bulan kami menjalani hubungan dan panggilan mamah papah sudah menjadi nama panggilan sayang kita,dan juga itu menandakan kita tidak akan terpisahkan.Dia masih duduk di kelas 3 SMA tinggal menunggu pengumuman hasil ujian,dan aku baru semester 4.Meski pun selisih dua tahun tapi dia lebih dewasa dari pada aku,dia yang mengajarkan aku bagaimana cara mencintai dan di cintai dengan tulus dan semenjak ada dia,aku merasa sangat berarti dan bisa melupakan  kenangan-kenangan pahit bersama mantan-mantanku.Akhirnya semuanya capek tertawa,akupun juga sudah mulai letih dan tenggerokanku pun jadi kering dari tadi nyerocos aja,lalu aku meminum air yang ada di meja yang sudah disediakan mey.Dan ternyata Ayya melihatku,mungkin dia merasa aku kecapean dan butuh belaian darinya.Dia pun menghampiri dan duduk di sampingku lalu memegang tanganku.Boy yang juga duduk satu sofa denganku akhirnya memilih duduk di bawah karena merasa jeleus,maklum dia lagi jomblo masih dalam tahap pencarian J.            Capek yah sayang,sambil menatapku            Sedikit,Cuma bibirnya aja yangpegel mahh,jawabku sambil tersenyum membalas tatapannya            Lalu dia mencium bibirku meski hanya sekilas tapi dia menciumnya dengan lembut dan penuh kasih sayang,”Mmmuuuuuccchhh” lalu tersenyum dengan manis.            Aku pun tersenyum juga lalu mencium keningnya dan merangkulnya masuk dalam pelukanku,pelukan yang sangat erat dan menandakan akan begitu besar cintaku padanya.            Ppah udah mam ?            Belum masih kenyang mah,mmah udh ?,tanyaku balik            Iya udah tadi sama anak-anak,mam dulu geh sayang.            Masih kenyang mah,ntar aja ya,ntar malam hehehehe            Dasar....,lalu memukul pipiku dengan mesraDi depan Boy,Mey,Pipid,Reni.aku dan Ayya cuek aja saling bermesraan dengan kata-kata tapi sekali-kali dengan gerakan ciuman tapi bukan ciuman yang hot J.Mereka juga udah maklum dengan kita,kan mereka juga begitu kalau dengan pacarnya tapi sekarang enggak karena mereka lagi jomblo JTanpa terasa udah hamper sore,kami pun pamit pulang sama mey tuan rumah,setelah itu aku dan Ayya menuju pulang kerumahku,sedangkan Boy langsung balik kerumahnya.Sesampainya di rumah aku pun langsung ke kamar dengan Ayya,lalu mengambilkannya minum setelah itu aku berbaring di tempat tidur dan kulihat Ayya yang lagi asik nonton TV.emank kalau setiap Ayya ke sini kita langsung masuk kamar jadi orang rumah enggak heran lagi.              Pahh,ayah sama mmah belum pulang ?,Tanyanya              Iya,mereka balik jam 9 mahh,kenapa ?,jawabku              Gpp,nanya aja,trus ade-ade  ppah mana ?              Ada kali di kamar,tapi si Inul enggak tau ke mana dia,              Yang kecil Lutfi ada ?              Iya ada mahh,mau di panggilin ?              Iya panggilin pahh..              Cium dulu baru dipanggilin hhe              Ikh dasar,mmmuuaaachhh udah sana gehh              Makasih sayang,muuaacchhhhAku pun berjalan menuju kamar adikku,adikku yang terakhir masih kecil masih berumur 3 ½ tahun,sementara bonyok kerja dia di asuh sama baby siters.Aku pun membawanya tanpa pengasuhnya.Ayya pun mengambilnya dari gendonganku lalu menidurkannya di tempat tidur,ternyta anak kecil itu enggak nangis,malah tertawa-tawa dengan pacarku.keduanya tertawa aku yang melihat itu bahagia dalam hati dan ikut tertawa hingga sempat berfikiran”andai saja aku dan Ayya bisa.....”Ayya pun mengagetkanku dan akhirnya fikiran yang tadi itu hilang dari kepalaku.Kemudian aku pun ikut bermain dengan mereka,kejar-kejaran,maen robot-robotan sampai aku di jadiin kuda-kudanya dan entah apalagi kini kamarku seperti kapal pecah.Tak lama kemudian adikku kecapean dan minta di buatin susu,aku pun mengambil susunya dan beberapa saat kemudian aku lalu meminumkannya susu itu sambil di gendong Ayya,hingga akhirnya dia tertidur.Aku dan Ayya merasa sangat capek juga dan tidur disebelahnya.Malam ini Ayya nginep di rumah karena saat dia bangun udah tengah malam banget,dia Cuma bangun tuk menghubungi rumahnya sebentara untuk member tahu kalau dia enggak pulang,abis itu dia tidur kembali dan meminta aku tuk memeluknya,aku pun memeluknya dengan penuh kehangatan.v                   Ky hari ini ada rapat senat pembicaraan tentang basket,Tanya gilang padaku              Trus apa hubungannya sama gua ?,jawabku sambil meminum cocacola pesananku              Lu bener mau keluar dari team kampus kita ky ?              Iya Lang,jawabku yang tanpa memandangnya              Lu serius,udah lu fikirin mateng-mateng ky ?,tanyanya lagi tuk meyakinkanku              Iya gua serius dan gua udah mikirin mateng-mateng,ketusku              Masa Cuma gara-gara masalah itu lu keluar ky,jadi....,belum sempat dia melanjutkan kata-katanya aku memotongnya.              Lu bilang Cuma Lang ? CUMA ??,aq memalingkan wajahku menghadapnya              Saat dia udah beberin siapa gua di depan semua orang banyak,lu bilang ini Cuma ?,kesalku dengan suara lantang enggak peduli seisi kantin melihatku.              Asal lu tau ye,gara-gara dia semua anak-anak di kampus ini udah tau siapa gua,Ngerti lu?  tambahku lagi sambil mendorong kursi yang ku duduki kebelakang dan meninggalkannya.Gilang adalah salah satu anak basket team kampus,dia yang selama ini mempertahankan team kampus ini.Hingga aku yang menyatakan keluar dari team masih terus di bujuknya agar aku mengurungkan niatku,tapi map niatku udah bulat.Karena ada suatu problem antara aku dan salah satu anak dari teamku.            Gimana Lang berhasil ?,kata salah satu anak dari team basket            Gilang menggelengkan kepalanya,”Dia bener-bener enggak mau ikut team kita lagi,jawabnya lemes.            Yah berarti kita kehilangan seorang Center donk,jawab indah            Iya padahal sebentar lagi kita ada tournament Lang,tambah salah seorang dari team itu            Ya udahlah kita latian aja dulu sambil mencari Center baru dari cadangan,jawab gilang semangat.Keesokan harinya anak-anak team basket kampus mulai latian dengan keras karena mereka kehilangan seorang Center karena itu mereka latihan dengan keras.Rizky yang melintasi lapangan basket itu bersama teman-temannya merasa enggak enak sama anak-anak yang lain dari team itu,tapi di satu sisi dia udah sakit hati dengan satu orang dari team tersebut,sambil berjalan dia masih tetap memandang kea arah anak di lapangan yang sedang latihan.            Ky lu g ikut latihan ?,Tanya dhebo            Gua udah enggak ikut lagi Bo,jawabku            Hahh kenapa ky ?,celetukan boy buat aku dan dhebo kaget            Ishh bikin kaget aja lu,ketus dhebo            Iya gua udah out,gua enggak mau lagi berurusan sama orang itu..jawabku            Hmmm ama uchi ye ?,jelaz boy            Aku mengangguk sambil berjalan menuju ruang kelasku,sekaligus masih memikirkan tournament nanti.Sesampainya di depan ruang kelas,tiba-tiba handponeku bordering            Hallo sayang,kataku            Ppah masih di kampus ?,kata ayya dari ujung telepon sana            Iya kenapa mahh ?            Entar jemput mmah di rumah mey yah,katanya lagi            Ohh..iya nanti ppah jemput,bentar lagi pulang kok mahh            Ya udah kalau gitu,ppah udah makan ?            Udah tadi,sayang nih dosennya udah dateng udah dulu yah            Iya,iya muuuaacchhhhh            Muuaacchhh,,sambil mematikan teleponku dan menuju memasuki ruanganDalam pembelajaran fikiranku masih terus tertuju pada basket itu,fikiranku pun melayang-layang dan akhirnya enggak konsen sama mata kuliakku untung saja dosennya Cuma ngasih tugas lalu keluar ,jadinya aku enggak bosen didalam dan bisa cepet pulang bertemu ayang-ayangku J.Akhirnya nyampe juga di rumah mey,pengen numpang istirihat dulu ahh capek banget....Assalamualaikum,dengan suara lantangku sambil mengetuk pintu,enggak ada yang keluar juga aku pun menekan bel lagi,huff  belum ada yang keluar-keluar,akhirnya aku memutuskan untuk telepon Ayya dan akhirnya keluar juga mereka.Ya ampun lama banget sih,hayooo ngapain,tanyaku dengan mata curiga meledekYe ppah neh enggak kedengaran ke atas ,neting mulu,jawab ayyaHooh tau nih,tambah MeyAku pun tersenyum genit Ya udah masuk yukk,langsung masuk kamar aja sama-sama cewek ini hhe,ajak meyKita bertiga langsung menuju kamar mey.kebetulan banget lagi capeknya neh,sampai di kamar aku pun langsung lompat ke atas tempat tidur.Kenapa pah ?,Tanya ayya heranCapek banget mah,Mey gua numpang istirahat ye,tanyaku pada meyTidur maksudnya ?,jawab meyYohaaa hhe boleh yah,kataku lagiIya dehh boleh,lagian bini lu juga ada ya udah lu tidur berdua aja hehehehe,jawabnyaYee,ogahh ikhh bobo sama dia,tambah ayya mengejekkuAku pun langsung menuju ke Ayya,,,Hmmm beneran neh enggak mau mah ?,tanyaku padanyaIya,yee....jawabnya gengsi (dasar cewek gengsinya gede,ehh aku kan juga cewek hhe)Ok lah kalau begitu,jawabku gengsi jugaYa udah gua ambil air minum dulu ye buat lu ky,kata MeyAmbilin air got aja mey,celetuk AyyaYeee,kataku sambil mencium pipi kanannya dia pun menoleh dan melotot padaku tapi dengan wajah yang merah karena abis kena ciumankuSementara Mey mengambil minuma untukku.Pertandingan basket tinggal beberapa lagi,tapi Rizky belum ada tanda-tanda kalau dia masih pengen bergabung dengan team basket putri untuk membantu teman-temannya memenangkan tournament nanti.Dia masih sakit hati dengan Uchi teman satu teamnya.Gara-gara uchi membeberkan rahasianya yang rahasia itu benar-benar enggak bisa orang tau apalagi keluarganya,untungnya itu enggak sampai ke telinga salah satu keluarganya,kalau itu sampai terjadi Rizky pasti akan mendapat masalh dan ancaman yang besar.v     Di lapangan basket yang di kelilingi taman itu,aku duduk sendiri di bawah ring basket sambil memegang bola,tempat ini emang biasa aku gunakan sebagai teman latihanku dengan anak-anak yang lain tapi enggak tiap hari.Aku duduk sendiri sambil menatap bola basket yang ku pegang,aku masih ragu akan kembali masuk teamku itu.Karena sakit yang masih aku rasakan belum bisa sembuh,namun tak berapa lama Ayya datang menghampiriku.              Sayang,kataku kaget melihat ke datangan Ayya tanpa sepengetahuanku              Ngapain kesini mahh ?,tambahku lagi yang masih kaget              Tadi mmah kerumah tapi kata bibi ppah pergi bawa bola basket,jadi mmah ke sini aja karena mmah sudah tau kalao ppah ada di sini,jawabnya sambil duduk di sampingku              Akupun sedikit tersenyum,lalu memandang bola yang ku pegamng.              Ikuti kata hati ppah,kalau ppah memang masih ingin bermain dengan mereka lakuin aja pah,enggak usah gengsi-gengsian,tapi kalau ppah udah bener-bener yakin enggak mau ikut,jangan kaya gini pah,mmah khawatir sama ppah.jelasnya dengan penuh perhatian              Aku lalu memandangnya dan dia pun mengangguk meyakinkanku dengan pilihan yang harus aku ambil,iya mmah,ppah akan fikirkan lagi lagian ppah udh jatuh cinta sama basket,makasih yah sayang,akupun mencium keningnya dan memeluknya.Di bawah ring itu aku dan dia berbincang-bincang sambil sesekali main basket bareng,karena emang ayya juga bisa main basketnya.Sambil main kita juga sambil bercanda-canda,seneng banget bisa bersama dan memilikinya.Dua hari lagi Turnament basket,terlihat team putra putrid sedang latihan di lapangan.Saat team putrid sedang latihan,terlihat Rizky memasuki lapangan dengan pakaian basketnya dengan no punggung 8.              Eh ky,tegur salah satu anak basket dan spontan semuanya menoleh pada Rizky dan berhenti bermain.              Gua pengen gabung lagi untuk ikut Tournamen nanti,kataku dengan tatapan tertuju pada uchi              Seriuz lu ky ?,seru gilang semangat              Aku mengangguk dan langsung mengambil bola melemparkannya pada gilang,semuanya langsung tersenyum kecuali uchi              Thanks yah ky,kita fikir lu udah kagak mau maen lagi bareng kita,seru indah              Ya udah kita latihan yuk,kataku sambil mengajak mereka mengatur posisi.              Uchi kemudian berjalan mendekati Rizky,semua pandangan tertuju pada uchi mereka takut kalau sampai mereka berantem lagi,tapi ternyta....              Ky gua minta map yah soal yang waktu itu,sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat              Gua tau lu enggak bisa maapin gua ky,tapi seenggaknya gua yang bersalah sama lu udah minta maaf sekalipun lu enggak mau maafin gua,tambahnya lagi              Aku menatapnya lama hingga akhirnya aku menjabat tangannya,tapi bukan berarti aku memaafkan dia sepenuhnya ini semua demi team basket kampusku.kemudian aku mengajak yang lain untuk kembali latihan dan semenjak itu,dari pagi sore kita terus latihan karena mengingat Tournament sebentar lagi.v   Akhirnya saat-saat yang din anti-nanti itu datang,tounamen sudah di depan mata,tinggal menunggu giliran untuk menaklukkan musuh.Rizky dan teman-temannya terlihat sangat serius menyaksikan pertandingan team lain yang sedang melawan team penantang.Dan tak ketinggalan pula sang kekasih yang duduk di samping Rizky untuk memberikan support padanya.Akhirnya team putridari kampus Rizky masuk lapangan,ini lah saat-saat yang menegangkan bagi Rizky dan kawan-kawannya,terlihat jelas penantangnya yang badannya lumayan besar dari teaman-teman Rizky.Namun meski begitu dia dan teamnya tetap semangat.              Semuanya kumpul dulu,kata sang pelatih dan semuanya berkumpul dengan melingkar mendengarkan pengarahan sang pelatih.              Kalian harus semangat yah,jangan ada yang main sendiri kita satu team jadi harus bermain secara team ya,seru sang pelatih kepada teamnya              Siapp pak,semuanya kompak bersamaan berteriak              Baiklah kalau begitu sebelum kita bermain,kit abaca doa menurut agama kita masing,doa di mulai,dan semuanya menunduk membacakan doa agar mereka bisa memenangkan pertandingan ini.              Priiittttttttt......wasit meniupkan peluitnya.kedua team putrid itu memasuki lapang dan langsung bermain setelah di beri aba-aba dari wasit.Pertandingan itu sangat menegangkan,selang beberapa angka dari team lawan.Namun mereka bisa melewati angka-angka lawan.sehingga mereka memenangkan pertandingan tersebut.Rizky,uchi,gilang yang berbadan tomboy bisa di andalkan dalam team ini,karena mereka seperti cowok,sampai salah satu dari team lawan menyangka mereka cowok,untung saja wasit sudah mengenali mereka karena mereka sudah sering ikut Tournamen jadi wasitnya mengenalinya.Pada malam minggu sesudah pertandingan mereka merayakan kemenangannya di subuah kafe,Ayya pun ikut Rizky sudah enggak canggung memperlihatkan bahkan memperkenalkan pacarnya sama temen-temennya karena semua temennya sudah tau.Di tengah kegembiraan itu mereka masih saja mengeluarkan lelucon-lelucon yang bikin ngakak.Hari ini hari kemenangan kita atas kerja keras kita,sekarang mari kita menikmatinya bro,teriak gilang bersemangatKy kita berterima kasih banget sama lu,karena lu mau lagi gabung dengan kita,kata uchi kepadakuIya sama-sama bro,gua juga seneng banget dengan keberhasilan kita ini,apalagi dengan di temani pacar gua,aku lalu melirik ayya dia pun tersenyum malu.Ini lah kisah yang seru teman-teman,aku cinta kamu dan basketku, teriak boy dan semuanya tertawa dalam kegembiraan.Malam itu mereka menikmati kemenangannya hingga tengah malam,tapi Rizky dan Ayya cepat pulang karena pengen menikmati malam minggu bersama sang kekasihnya.Meskipun Rizky gila basket namun Ayya tidak merasa cemburu karena Rizky masih tetap selalu ada untuknya,dan dia akan terus ngasih support.v