Saat Es Krim Itu Mencair
Seminggu yang lalu..."I'm Out!" tegas Decha dengan yakin. Kata kata itu membuat seluruh personil Eka Voices kaget,"Kamu yakin?" ujar Elis,"Oh,definitely. Aku kini sudah terkenal. Aku sudah terikat kontrak kerja dengan beberapa produksi recording. Kini,aku bukan lagi bagian dari kalian. Because me,will be a big diva!" ujar Decha. Semuanya menggeleng,
"Kamu yakin tidak akan menyesal?"ujar Ade
"Untuk apa??? Tak ada gunanya." ujar Decha seraya keluar ruang Auditorium dengan angkuh. Semua anak mulai pasrah kekurangan 1 personil,"Dia itu lupa apa? Kalo dulu dia gak masuk Eka Voices,kalo gak karena Riana,dia pasti gak jadi artis!" ujar Ricky kesal sambil membanting gulungan kertas. Riana menunduk.
***"Bagaimana? Saya tadi sedikit mendengar suaramu. Cukup bagus,dan apa kamu mau untuk kami kontrak di recording kami?" ujar seorang produser pada Riana seusai "SENIOR HIGH SCHOOL MUSIC COMPETION" diadakan,"Mmm... bagaiman dengan grup saya. Eka Voices." "Tapi kami hanya butuh solo." Riana mulai bingung. Ia hanya ingin mengangkat namanya ke layar kaca,recording dan lain-lain bersama Eka Voices. Tidak ingin sendiri. Walaupun ia sudah menjadi pemenang dalam kompetisi itu. Dengan asal Riana bicara,"Bagaimana dengan teman saya? Decha. Suara tak kalah bagus dengan saya. Akan saya panggil. Decha!!!" Decha yang merasa dirinya dipanggil menghampiri Riana,"Ada apa?" "Apa benar kamu bisa bernyanyi sebagus Riana?" tanya si Produser,Oh,tentu" jawab Riana,"Ayo!" Riana meraih batang Es Krim yang sedang Decha makan. Si produser yang juga suka dengan suara Decha langsung mengajak Decha untuk di kontrak oleh perusahaan recordingnya,"Mmmm... Boleh. Saya terima." " Kalau begitu kita sepakat."***
Hari ini di rumah Riana pukul 15.30...
Abi mengambil 5 potong kue bolu ketan yang tersaji di meja sambil berkata,"Bodohnya disitu! Kenapa waktu itu kamu kasih kesempatan emas itu pada dia! Sudah tau Decha orangnya begitu!" Ricky menepuk kencang pundak Ade,"SETUJU BANGET" "OK! Setuju sih setuju tapi gak usah pake mukul pundak gue. Tega.". Riana datang dengan sebatang Es Krim yang iya taruh di sebuah gelas," Aku hanya ingin namaku terkenal bersama kalian. Tapi produser itu tidak mau. Ya sudah. Apa boleh buat?" "Sayang banget produsernya gak mau." ujar Rifa dan Pepey bersamaan lalu saling menatap. Wika mengambil secangkir sirup cocopandan yang tersaji di meja tamu itu,"Aku rasa mungkin ada benarnya juga Riana beri kesempatan itu pada Decha. Dia jadi jauh dari kita. Tak ada nenek sihir lagi. Hahaha..." "Tapi,kan suara soprannya dia itu gak biasa. Menurut gue suara dia itu keren." ujar Wshnu.
"Nah,sekarang,itu Es Krim di taruh di gelas itu untuk apa,tuh?" tanya Ade,"Decha sangat suka Es Krim kan?" semua mengangguk,"Aku yakin. Saat Es Krim itu mencair,Decha akan datang kesini." semua mulai merasakan kekuatan supranatural Riana beraksi.
Sekitar hampir 20 menit Es Krim itu mencair. Ricky merasakan,kenapa Es Krim itu mencair dengan sangat lambat? Jangan-jangan... "Es Krim itu sudah mencair. Tapi...""Tunggu 1 menit lagi" ucapan Abi terpotong kata-kata Riana. Tek... Jarum panjang sudah berpindah ke angka 10 tepat tanda sudah 1 menit berjalan.
Tok...tok...tok... Pintu pun diketuk kencang,"Betul,kan?" Riana membuka pintu itu dengan cekatan,Decha yang berada di teras langsung memeluk Riana,"Aku nyesel ninggalin kalian semua. Setiap aku latihan aku selalu melihat banyak sekali grup vokal yang juga sedang latihan. Aku lalu terus teringat kalian. Awalnya aku hiraukan,tapi lama kelamaan...""Sudahlah... Cepat apa yang mau kamu lakukan disini? Dari mana kamu tahu kami disini?" ujar Elis,"Kalian pikir aku lupa? Kita selalu berkumpul setiap Sabtu sore di rumah Riana. Dan..." Decha tersenyum,"Aku berhasil membujuk pak produser agar kita bersama-sama." Riana dan lainnya bingung,"Maksud lo?" tanya Ricky,"Eka Voices. We will be going to recording!" WOW!!!! Semuanya bersorak riang. Mereka lalu menuju ke mulut pintu dan memeluk Decha.
Decha lalu melihat ke arah gelas yang ada di meja tamu yang berisi Es Krim yang mencair itu,"Itu apa?" "Es Krim yang mencair" jawab Riana,"Sayang sekali." "Nanti gue bekuin lagi." Ade menuju kulkas yang ada di dapur,"Bilang aja kalo kamu mau Es Krim yang masih ada di kulkas. Ambil aja" ujar Riana. "Iya,deh yang udah sering ngapel udah tau isi kulkas. hahahah...." semua anak tertawa mendengar ucapan Elis. Good Luck EKA VOICES!!!
No comments:
Post a Comment