CERPEN KISAH KU
INDAH PADA WAKTUNYA
ini adalah kisah cintaku...mungkin hampir sama dengan gadis2..lain yang pernah merasakan "PATAH HATI"...
terpuruk,merasa tak adil, jatuh, merasa dikhianati,itulah rasa yang aku alami saat itu...
semua terasa datar, tak ada gairah untuk menatap masa depan..
bodoh memang,aku sadar itu..tapi semua harus aku lalui..fase demi fase aku jalani ..rasa sakit ini...karna aku sadar suatu saat aku akan bahagia dan melupakan ini semua...
tapi inilah tahapan yang harus aku lalui,tersakiti,dan terpuruk...disakiti oleh seseorang yang tlah lama aku knal karna bagiku 4 tahun adalah jangka waktu yang panjang...
kala itu aku menikmati rasa sakit itu sampai aku sendiri merasa jenuh,,dan sadar akan hidup ku yang masih panjang,,mungkin diluarsana masih banyak wanita yang lebih tersakiti dibandingkan aku...
YA ALLAH...bantu hamba mu ini utuk selalu berada di dekat mu,,dan bencoba ikhlas menerima semua ujian yang kau berikan.
dan tiba pada waktu nya doaku di kabulkan..tanpa aku sadari aku merasa tak ada lagi luka di hati ini..semua terasa nyaman...tak ada lagi rasa sesak dihati ini.
ya hanya sahabat dan keluarga lah yang membantu ku untuk bangkin..
kala itu sahabat aku "selvi..; say, semua indah pada waktu nya...
gw yakin dibalik ini semua lo akan dapat ya terbaik tanpa lo duga dan sadar itu..
lalu aku pun memeluknya sebagai ungkapan terimakasih ku...
1 bulan ..hinga 1 thn berlalu...
pada situs jejaring sosial aku mengenal laki2 yang kini menjadi tunangan ku...
PERSAHABATAN
PERSAHABATAN
Mencari persahabatan itu seperti kita memasukkan benang dalam lubang jarum…
Sulitnya mencari seorang sahabat itu bisa digambarkan ketika kita berusaha memasukkan benang ke dalam lubang jarum. Ada saja halangan atau kendala saat kita berusaha memasukkan benang dalam jarum, ada angin, mata kita yang kurang fokus, tempat yang kurang terang dan lain-lain.
Namun setelah kita berhasil melawan kendala yang ada, akhirnya benang bisa masuk ke dalam jarum, itulah saat-saat yang menggambarkan bahwa kita telah berhasil mendapatkan seorang sahabat. Setelah jarum dan benang telah bersatu, tibalah saatnya kita merajut..dalam hal ini kita sebagai jarum dan sahabat kita sebagai benang, bersama-sama merajut peristiwa-peristiwa manis dan indah sehingga menjadi rajutan indah berupa kenangan terindah di hidup kita….
Itulah Sahabat, seseorang yang kita peroleh dari pengorbanan dalam kehidupan kita. Yang awalnya pahit namun berakhir manis
cinta yang datang dan menunggu
Cinta dan Persahabatan
Oleh : ADI CHANGCUTER
Acara televisi sore ini tak satupun membuat aku tertarik. Kalau sudah begini aku bingung entah apa yang harus aku lakukan. Tio bersama Sany kekasihnya, sahabatku Ricky entah kemana? Mall, bioskop ataupun perpustakaan, bukan tempat yang aku suka, apalagi mesti pergi sendirian.
mmm…Pantai.
Ya pantai. kayaknya hanya pantailah, tempat yang mampu membuat aku merasa damai dan tak aneh jika aku pergi sendirian.
Kuambil jaket, lalu kusamber kunci dan pergi menuju garasi. Kukendarai mobil mama yang nganggur di sana. Papa dan mama lagi keluar kota, jadi aku bisa keluar dan mengendari mobilnya dengan leluasa.
Terik panas masih menyengat, walaupun waktu sudah menjelang sore. Namun tak membuat manusia-manusia di Ibukota berhenti beraktivitas meskipun di bawah terik matahari yang mampu membakar kulit. Jalan-jalan macet seperti biasanya. Dipenuhi mobil dari merek ternama ataupun yang sudah tak layak dikendarai.
Lalu di depan kulihat pemandangan lain lagi. Pedagang kaki lima duduk lesu menunggu pelangannya.
Krisis yang melanda membuat banyak orang hati-hati melakukan pengeluaran, bahkan untuk membeli jajan pasar.Walaupun tak seorang yang menghampirinya, namun dia tetap semangat menyapa orang-orang yang lewat dan akhirnya ada juga satu pembeli yang menuju arahnya.
Sekilas kulihat orang itu kok mirip sekali dengan Ricky. Kugosok-gosok mataku, menyakinkan pandanganku. Kutepikan mobilku, lalu aku berhenti di tepi jalan itu. Dengan setengah berlari, aku mengejar sosok itu.
Ah…kendaraan sore ini banyak sekali, sehingga membuat aku kesulitan untuk menyeberang jalan ini. Tapi akhirnya terkejar juga, dengan nafas tersengal-sengal, kujamah bahunya.
“Ky!” seruku tiba-tiba, sehingga membuatnya terkejut.
“Anda siapa?” tanya Ricky pura-pura tak mengenalku.
“Ky. Sekalipun kamu jadi gembel , aku akan tetap menggenalmu.” jelasku mendenggus kesal.
“Sudahlah, Sophia, jangan membuat aku terluka lagi.” tukasnya begitu sinis seraya beranjak pergi.
“Ky…Ky…knapa kamu tak pernah mau mendengarkan penjelasanku!” teriakku sekeras-kerasnya. Namun bayangan Ricky semakin menjauh dan akhirnya tak kelihatan.
***
Ricky, Tio dan aku adalah sahabat karib dari kecil. Setelah tumbuh besar, aku tetap mengganggap Ricky adalah sahabat terbaikku, tapi Ricky punya rasa berbeda dari persahabatan kami. Yang aku cintai adalah Tio. Ini yang membuat Ricky menjauhiku. Tapi yang Tio cintai bukan aku, tapi Sany, teman sekelasnya.
Cinta, sulit di tebak kapan dan di mana berlabuh!
Banyak orang tak bisa terima, jika cintanya ditolak, tapi bukankah cinta tak mungkin dipaksa?
Tak mendapatkan cinta Tio, tak membuatku menjauh darinya, tapi aku akan tetap menjadi sahabat baiknya. Walaupun ada sedikit rasa tidak puas, kadang rasa cemburu menganggu hati kecilku, saat kutahu untuk pertama kali, orang yang Tio cintai adalah orang lain.
Aku harus bisa menerima keputusannya , walaupun terasa berat . Bukankah, kebahagian kita adalah melihat orang yang kita cintai hidup berbahagia, baik bersama kita atau tidak?
Tapi tidak dengan Ricky, dia lebih memilih, meninggalkanku, mengakhiri persahabatan manis kami. Pergi dan aku tak pernah tahu kabarnya. Tapi apapun yang terjadi, aku akan selalu berharap suatu saat kami akan dipertemukan lagi.
Karena bagiku, cinta dan persahabatan adalah dua ikatan yang sama. Ikatan yang tak satupun membuat aku bisa memilih satu diantaranya.
***
Sudah seminggu, setiap hari, aku datang kepersimpangan ini. Berharap bisa melihat sosok Ricky lewat disekitar sini lagi. Tapi, Ricky hilang bagai ditelan bumi. Aku hampir putus asa.
Aku sudah capek menunggu, akhirnya aku bangun dan ingin beranjak pergi. Knapa tiba-tiba, indera keenamku, memberiku insting, kalau Ricky ada di sekitarku.
Kubalikan kepala, kulihat sosok Ricky setengah berlari menyeberang jalan di belakang posisiku. Aku berlari menggejar sosok itu. Kuikuti dia dari belakang. Aku pingin tahu dimana dia berada sekarang.
Akhirnya kulihat Ricky, masuk ke sebuah gang kecil, kuikuti terus , sampai akhirnya dia masuk ke sebuah rumah yang sangat sederhana.
“Knapa Ricky lebih memilih hidup disini, daripada di rumah megah orangtuanya?”
”Knapa dia, tinggalkan kehidupannya, yang didambakan banyak orang?”
”Knapa semua ini dia lakukan?”
“Knapa?”
Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalaku.
Setelah dia masuk kurang lebih 10 menit, aku masih berdiri terpaku dalam lamunanku, dengan pertanyaan-pertanyan yang jawabanya ada pada Ricky. Aku dikejutkan suara seekor anak anjing jalanan, yang tiba-tiba menggonggong.
Aku memberanikan diri memencet bel di depan rumahnya itu.
“Siapa?” terdengar suara dari balik pintu.
Aku diam, tak memberi jawaban. Setelah beberapa saat aku lihat Ricky pelan-pelan membuka pintu. Nampak keterkejutannya saat melihatku, berada di depannya.
“Ky…boleh aku masuk?” tanyaku hati-hati.
“Maukah kamu memberikan sahabatmu ini, segelas air putih.” ujarku lagi.
Tanpa bicara, Ricky mengisyaratkan tangannya mempersilahkan aku masuk. Aku masuk keruangan tamu. Aku terpana, kulihat rumah yang tertata rapi. Rumah kecil dan sederhana ini ditatanya begitu rapi, begitu nyaman. Kulihat serangkai bunga matahari plastik terpajang di sudut ruangan itu.
“Ricky, kamu tak pernah lupa, aku adalah penggagum bunga -bunga matahari.” gumanku.
Dan sebuah akuarium yang di penuhi ikan berwarna-warni, rumput-rumput dari plastik dan karang-karang di dalamnya. Ricky tahu betul aku penggagum keindahan pantai dan laut. Walaupun hal-hal ini dulunya, setahuku, kamu tak menyukainya. Kulihat juga banyak foto persahabatan kami yang di bingkainya dalam bingkai kayu yang sangat indah, terpajang di dinding ruang tamu ini.
Bulir-bulir air mataku, perlahan-lahan mulai tak mampu aku bendung. Aku benar-benar terharu dengan semua yang Ricky lakukan. Begitu besar cinta Ricky buatku. Kupeluk dia, yang aku sendiri tak tahu, apakah pelukan ini adalah pelukkan seorang sahabat ataupun sudah berubah menjadi pelukan yang berbeda?
Ricky kaget, namun akhirnya dia membalas pelukanku, dan memelukku lebih erat lagi , seakan-akan ingin menumpahkan segala rindu yang sudah hampir tak terbendung dalam hatinya.
Kami menghabiskan sore ini dengan berbagi cerita, pengalaman kami masing-masing selama perpisahan yang hampir 2 tahun lamanya dan akhirnya Ricky mengajakku makan, ke sebuah restoran kecil yang sering dikunjunginya seorang diri, di dekat rumahnya. Terdengar alunan tembang-tembang romatis , suasana hening, membuat kami terbuai dalam hangatnya suasana malam itu.
***
Sekarang Ricky sudah tahu, Tio sudah bersama Sany. Kami sekarang menjadi 4 sekawan. Sany juga telah menjadi anggota genk kami.
Ternyata setelah aku mengenalnya lebih lama, Sany adalah sosok yang sangat baik hati, menyenangkan, ramah dan peduli dengan sahabat. Ah…menyesal aku tak mengenalinya lebih dalam sejak dulu.
“Ky , biarlah semua berjalan apa adanya, mungkin cinta akan pelan-pelan muncul dari hatiku.” ujarku suatu hari, saat Ricky mengungkit masalah ini lagi.
“Oke, aku akan selalu menunggumu. Sampai kapapun. Karena tak akan ada seorangpun yang mampu membuatku jatuh cinta . Hanya kamu yang mampu membuat aku damai, tenang dan bahagia.” jelasnya panjang lebar
Sekarang aku memiliki tiga orang sahabat baik. Tak akan ada lagi hari-hariku yang kulalui dengan kesendirian, kesepian dan kerinduan.
Hampir setiap akhir pekan, kami menghabiskan waktu bersama, ke pantai, ke puncak ataupun hanya sekedar berkaroke di rumah sederhana Ricky. Hidup dengan tali persahabatan yang hangat, membuat hidup semakin berarti dan lebih bahagia.
***
Waktu berjalan begitu cepat. Tiga tahun sudah berlalu. Kebaikan-kebaikan Ricky mampu membuat aku merasa butuh dan suka akan keberadaannya di sampingku. Rasa itu pelan-pelan tumbuh tanpa kusadari dalam hatiku.
Aku jatuh hati padanya setelah melalui banyak peristiwa. Cinta datang, dalam dan dengan kebersamaan.
Apalagi dengan sikap dan perbuatan yang ditunjukannya. Membuat aku merasa, tak akan ada cinta laki-laki lain yang sedalam cinta Riky.
Sekarang Ricky bukan hanya kekasih yang paling aku cintai tapi juga seorang sahabat sejati dalam hidupku.
Taiwan, 11 Oktober 2008
MALAM PROM LISA
Lisa begitulah teman-temanku memanggil namaku. aku memang tidak populer di sekolahku tapi aku memiliki wajah yang manis dan lesung pipi di kedua pipiku dan lumayan banyak anak2 sekolahku yang menyukaiku. aku mempunya 2 orang sahabat yaitu Nisa dan Rani mereka selalu ada saat aku butuh.*** hari kala itu sangat cerah kebetulan itu juga hari libur. aku keluar dari balkon kamarku untuk menghirup udara segar pagi hari. dari balkon kamarku aku melihat bahwa rumah sebelahku yang kosong itu ternyata ada yang ingin menempatinya. dari jauh aku melihat seseorang yang sangat menarik perhatianku. keesokan harinya papa dan mamaku mengajakku untuk mengunjungi tetangga baru sebelah rumahku"lisa kamu mau ikut apa gak sih!"tanya mamaku "iya ma, aku ikut kok tapi aku ganti baju dulu ya."aku menjawab dengan malas "yaudah mama sama papa duluan ya? nanti kamu nyusul aja." kata mama buru.*** aku pun siap dengan kaos panjang dan celana legingku dan juga rambut panjangku yang terurai."assalamualaikum.""walaikumsalam, eh kamu lisa kan anaknya bu lina sama pa anton? nama tante, rosa ""iya tante rosa mama sama papa aku tadi kerumah tante kan?"tanyaku "iya tapi kata mama sama papa kamu ada kerjaan penting jadi mereka harus balik ke kantor""ohh.. gitu ya tante makasih ya, saya permisi dulu.""loh.. kok udah pengen pulang, kamu masuk dulu aja yuk nanti tante kenalin sama anak tante dia seumuran kamu juga kok."pinta tante rosa dengan semangat " yaudah deh tante tapi gak ngerepotin kan?"" ya engga lah.. sebentar ya tnate panggil dulu anak tante.""iya tante.""Rio..Rio.."panggil tante rosa kepada anaknya "iya mah.."jawab anak tante rosa."kenalin ini anak tante namanya RIO""RIO.." "ALISA panggil aja Lisa." menurutku Rio memiliki wajah yang tampan dan juga keren tetapi dia kelihatannya orang yang pendiam.*** keesokan harinya disekolah anak perempuan di sekolah ku sangat ramai membicarakan tentang siswa baru "eh Ran, lo tau ga anak baru yang pindahan dari bandung itu?" tanya Nisa penasaran "gue ga tau tuh," rani penasaran "katanya ya dia bakal sekelas sama kita loh..""masa sih tw dari mana lo?"rani penasaran " ya gue sih cma denger doang.""udah deh lo berdua tuh ribet banget sih ngurusin anak baru doang."ucap ku sewot. " krrrrrriiiingggggg"belamasuk berbunyi dan betapa terkejutnya aku ternyata siswa baru itu adalah RIO. "perkenalkan anak2 ini adalah siswa pindahan dari bandung namanya Rio Febriansyah, silahkan RIO perkenalkan diri kamu"kata pak udin menjelaskan "perkenalkan nama saya Rio Febriansyah"ujar Rio memperkenalkan diri. semua siswa perempuan di kelasku sangat terpesona melihat Rio yang mereka katakan sangat perpect."Rio silahkan kamu duduk di bangku sebelah lisa yang kosong"suruh pak udin. Rio pun akhirnya duduk berdampingan denganku"huh males banget deh duduk sama anak yang sikapnya dingin begini"ujarku dalam hati."kkkrrrrrrrrrrriiiiiiinnnngg"bel pulang pun berbunyi "huh bosen banget tadi belajar fisika sama pak udin"keluhku"alaaahh bukannya seneng bisa duduk sama anak baru ganteng lagi?"ledek Nisa"iya tuh bukannya seneng bisa duduk sama cowok ganteng?"Rani ikut meledek"ihh apaan sih kalian berdua, bukannya seneng tau tapi malah ngebosenin"ujarku"kok bisa ngebosenin?"tanya Nisa"yaiyalah orangnya aja diem mulu gimana bsa seneng coba, ada juga jadi boring.***pada malam harinya aku selalu duduk di balkon kamarku untuk menulis novel sambil mencari udara segar.dan aku merasa ada yang memperhatikanku tapi aku tidak tahu siapa, akhirnya karena takut aku langsung masuk kekamar dan mencoba untuk tidur.** minggudepan sekolah akan mengadakan malam prom tapi diantara kami bertiga hanya aku yang belum mendapat pasangan "huh kalian enak banget sih masa gue sendirian dateng ke promnya?"tanyaku "yahh lo ajak aja si Rio kan katanya dia juga belum punya pasangan tuh"ujar nisa "tapi gimana gue ngomongnya dia aja orangnya cuek banget"ujarku "yaudalah kalo ga punya pasangan juga gapapa kan ada kita berdua"ujar rani"kan kalian udah ada pasangan"kataku"oh iya ya, sorry ya lis gue lupa.hehe""yaudahlah gue dateng sendiri aja"ujarku pasrah "sorry ya lis"kata Rani " yaudah gapapa kalee"ujarku.***"tiiinngg noonngg"bel rumah berbunyi. akupun terkejut ternyata yang datang ke rumahku adalah Rio. "eh Rio tumben lo kesini, ada angin apa nih sampe lo dateng ke rumah gue?"tanyaku santai "ehhmm lis besok lo ke acara prom udah ada pasangan belom?""ehhmm belom sih emang kenapa?"tanyaku mencoba santai"lo mau ga jadi pasangan gue buat acara prom nanti?"tanyanya menahan gugup " ya boleh lah, daripada gue dateng sendirian terus jadi kambing conge mending gue sama lo."kataku sambil bercanda "ok deh besok lo gue jemput jam 7 ya."ujarnya "ok."***keesokan harinya aku sudah siap dengan dress putih yang aku beli bersama Nisa dan rani minggu lalu dan rambut panjang yang tergerai serta sepatu hak putih juga."tiinngg nnoonngg"bel rumah berbunyi ternyata yang datang Rio dengan mengenakan kemeja putih dan celana jeansnya yang menurutku malam itu dia sangat ganteng."lis, ada Rio nih. cepetan kasian tuh kelamaan nunggunya!"teriak mamaku "iya mah, aku juga udah siap kok"ujarku. malam itu aku terlihat anggun mengenakan dress putih dengan rambut panjangku yang tergerai, kelihatannya Rio juga sangat terpesona dengan tampilanku malam itu karena kalo di sekolah aku selalu berpenampilan agak tomboy jadi terlihat sekali dia pangling melihatku."eh Io ayo berangkat udah telat nih! jangan bengong mulu dong"kataku "iya lagian sih lo lama banget dandannya!"katanya dengan sikap dinginnya.*** malam itu suasana sangat romantis dan juga ramai. acarapun dimulai dengan acara dansa, akupun berdansa dengan Rio entah kenapa hatiku sangat gugup dari biasanya dan jantungku berdetang kencang saat berdansa dengannya.terlihat sekali Rio juga mengalami hal yang sama denganku meskipun dia tutupi dengan sikapnya yang sok cool itu."eh lis ge ambil minuman dulu ya."kata Rio datar "yaudah sekalian tolong ambilin buat gue juga ya.ehehe?"pinta ku "iya"ujarnya datar. acara dansa pun selesai dan dilanjutkan acara band dan juga penyanyi yang masih termasuk siswa sekolahku. tiba-tiba saja aku mendengar suara yang tidak asing di telinga ku "malam ini gue bakalan nyatain perasaan gue pada seorang cewek dan gue bakalan persembahin lagu ini buat cewek itu"ujar Rio diatas panggung sambil memetik gitarnya."hah Rio ngapain tuh anak diatas panggung, ternyata diem-diem tuh anak punyan gebetan juga."kataku heran. setelah selesai menyanyikan lagu Rio menyatakan perasaannya "gue suka sama dia pada pandangan pertama,sejak itu gue selau diem2 memperhatikan dia saat dia sedang menulis novel di balkon kamarnya dari balkon rumah gue, tapi gue ga punya nyali buat ngedeketin dia tapi baru saat ini gue berani deket sama dia dan gue juga baru berani nyatain ini di depan dia."jelas Rio"hah apa Rio yang merhatiin gue waktu itu?ahh ga mungkin, paling itu juga cewek lain"ucap ku dalam hati "gue suka sama lo,gue juga sayang sama lo, lo mau ga jadi pacar gue ALISA FITRIANI?"ucap Rio yang sangat mengagetkanku. saay itu juga semua teman teman memperhatikanku dan memberikan aba2 untuk mengakatan terima,Rio pun turun dari panggung dan menghampiriku dia memegang tangan ku dan berkata"lis gue suka sama lo sejak pertama kali gue ngeliat lo gue juga selalu merhatiin lo meski dari jauh, lo mau kan jadi cewek gue. saat itu gue bingung mau jawab apa "ehm sebenernya gue juga udah suka sama lo sejak pertama w ketemu lo."jelas ku " jadi?"tanya Rio penasaran "iya gue mau jadi pacar lo" Rio pun bersorak dan langsung memeluk aku dengan penuh kasih sayang.